105 House, Karat sebagai Tampilan Fasad
Prinsipal Arsitek | : | Dicka Ramadhan |
Tim Arsitek | : | Dwi Karyawan, Ronald Tuwankotta, Dicka Ramadhan |
Lokasi Projek | : | Bandung, Jawa Barat |
Luas Lahan | : | 105 m2 |
Luas Bangunan | : | 146 m2 |
Tahun Terbangun | : | 2018 |
Kontraktor | : | Dica Selaras |
Fotografer | : | Dicka Ramadhan |
Manufaktur | : | American Standard, Platinum Ceramic, Genteng beton cisangkan, Alexindo Alumunium, No Drop |
Deskripsi oleh Dica Selaras
Memiliki bangunan yang nyaman di tengah permukiman padat kota masih menjadi idaman bagi sebagian penduduk Indonesia. Jarak tempuh yang dekat dari tempat hunian menuju tempat aktivitas seperti perkantoran dan pusat perkotaan lainnya menjadi pertimbangan bagi banyak orang.
105 House adalah sebuah bangunan yang berada di permukiman padat Kota Bandung. Dengan keterbatasan lahan, biaya dan kondisi lingkungan yang padat, bangunan ini menjadi harapan bagi pemilik untuk tinggal dengan nyaman dengan konsep yang sederhana. Luas lahan 105 m2 menjadi tapak didirikannya bangunan seluas 146 m2.
©Dicka Ramadhan
Artikel Lainnya: M Boutique Hostel - Hotel Kapsul dengan Sentuhan Vintage
©Dicka Ramadhan
Bangunan difungsikan sebagai hunian untuk keluarga kecil yaitu orang tua dan dua orang anak. Hunian dengan desain yang compact menjadi harapan pemilik bangunan. Kamar tidur utama dan kamar mandi utama terletak pada lantai dasar bangunan. Lantai dasar bangunan menjadi pusat aktivitas penghuni seperti ruang keluarga, ruang makan dan dapur.
©Dicka Ramadhan
©Dicka Ramadhan
Permasalahan di masa kini adalah kurangnya interaksi antara orang tua dan anak dalam keseharian. Penempatan ruang tidur utama dan ruang-ruang aktivitas pada lantai yang sama diharapkan adanya interaksi antara anak dan orang tua setiap harinya. Ruangan di lantai dasar dibuat minim sekat dengan tujuan fleksibelitas fungsi ruangan yang bisa dipakai sesuai kebutuhan penggunanya.
Lantai ke dua difungsikan sebagai kamar tidur anak yang terdiri dari dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Fungsi servis seperti ruang cuci, jemur dan kamar asisten rumah tangga diletakan di area belakang bangunan lantai 2. Fungsi lain di lantai dua hanya sirkulasi dan balkon dengan tujuan agar anak-anak lebih banyak berkegiatan di lantai dasar.
Pencahayaan
©Dicka Ramadhan
©Dicka Ramadhan
Pencahayaan keseluruhan pada bangunan terletak pada skylight yang mengakomodir pencahayaan di lantai 2 dan lantai 1. Void pada bangunan berkontribusi sebagai celah pencahayaan alami dan sirkulasi udara. Pada kamar tidur lantai 2, pencahayaan dan sirkulasi udara datang dari balkon samping yang menerus ke arah void bangunan. Penggunaan material kaca dan bukaan yang lebar membuat rumah pada siang hari tidak memerlukan pencahayaan buatan.
©Dicka Ramadhan
©Dicka Ramadhan
Artikel Lainnya: Rumah 3500 Milimeter – Solusi Desain dengan Lahan Terbatas
©Dicka Ramadhan
Sirkulasi Angin
Area sirkulasi pada bangunan menggunakan material baja dan kayu. Baja digunakan sebagai struktur utama sirkulasi bangunan dan kayu digunakan sebagai pijakan kaki pada sirkulasi. Material kayu membuat suasana dalam ruangan lebih homy sedangkan material baja menguatkan kesan industrial. Kedua material ini membuat area sirkulasi pada lantai 2 menjadi lebih ringan secara struktur dan visual.
©Dicka Ramadhan
©Dicka Ramadhan
Desain tangga melayang dipilih untuk menguatkan konsep ringan dan memberikan kesan luas pada ruang utama bangunan. Tangga menggunakan material baja sebagai struktur utamanya. Kemudian baja dilapis dengan kayu teakwood untuk menguatkan konsep ringan.
©Dicka Ramadhan
©Dicka Ramadhan
Karat
Pemilihan material finishing dinding menggunakan tampilan karat. Material karat yang jarang dilirik menguatkan konsep ‘sederhana’ dibandingkan dengan bangunan sekitar yang menggunakan material-material mewah. Material ini digunakan untuk permainan finishing fasad pada blok masa utama yang ditonjolkan.
©Dicka Ramadhan
©Dicka Ramadhan
Finishing tampilan karat membuat nuansa keseluruhan pada bangunan menjadi lebih hangat. Bercak yang muncul pada dinding bangunan menjadi aksen tersendiri yang menguatkan kesan karat. Treatment pemeliharaan finishing ini pun tidak menyulitkan. Tampilan ini juga membuktikan bahwa hal yang dihindari pada bangunan yaitu karat dapat menjadi suatu ornamen unik apabila digunakan dan diletakkan dengan bijak.
©Dicka Ramadhan
©Dicka Ramadhan
Lihat foto proyek selengkapnya:
https://www.archify.com/project/105-house
Lihat profil Dica Selaras:
https://www.archify.com/dica-selaras
Artikel Lainnya: White Cliff House – Kontur 30 derajat sebagai Kekuatan Desain