Mengupas Proses Berpikir Desainer dan Seniman di ICAD 2019 Faktor X
Sejak tahun 2009, Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) konsisten menghadirkan pameran yang menyorot karya kontemporer berupa desain, seni, teknologi, entertainment, dan pergerakan hospitality oleh desainer dan seniman Indonesia. Memasuki tahun kesepuluh, ICAD 2019 yang digelar oleh Yayasan Design+Art Indonesia dan didukung Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), Artura Insanindo, dan grandkemang Hotel Jakarta kembali diadakan mulai 16 Oktober 2019.
ICAD 2019 dibuka oleh Diana Nazir (Pembina Yayasan Design+Art Indonesia), Joshua Simanjuntak (Deputi Pemasaran Bekraf RI), Hafiz Rancajale (Kurator ICAD 2019), perwakilan partisipan antara lain Raya Hadiprana, Rinaldy A Yunardi, Angela Ciobanu, serta General Manager grandkemang Hotel Jakarta Benhard Kammerlohr.
ICAD 2019 yang bertema “Faktor X” menghadirkan konsep pameran yang berbeda dari sebelumnya. Bila pada umumnya pameran menjadikan karya sebagai sorotan utama, kali ini ICAD memamerkan pemetaan proses berpikir atau mind mapping dari 10 desainer dan seniman pilihan yang dianggap berkontribusi terhadap desain dan seni kontemporer Indonesia selama dua puluh tahun terakhir.
Melalui tahap kurasi yang diketuai oleh Hafiz Rancajale, arsitek Adi Purnomo dan desainer interior Hadiprana termasuk dalam kesepuluh tokoh tersebut. Desainer dan seniman lain yang menjadi sorotan termasuk Agus Suwage, Dolorosa Sinaga, FX Harsono, Hardiman Radjab, Nirwan Dewanto, Rinaldy Yuniardi, Syahrizal Pahlevi, dan Tisna Sanjaya.
Masing-masing pameran setidaknya menampilkan hasil telaah tim kurator yang berisi latar belakang sosial, metode artistik yang dipakai, dokumen proses kreatif, dan karya-karya yang mereka hasilkan terkait mind mapping yang dipaparkan. Melalui pemaparan komprehensif tersebut, pengunjung dapat lebih jelas membaca jejak karya masing-masing tokoh dan bahkan melihat bagaimana relevansinya terhadap masyarakat.
Selain 10 tokoh utama pemamer yang dikategorikan dalam “In Focus”, tim kurator juga menunjuk 15 desainer dan seniman kontemporer yang lebih muda dan cenderung juga berkarya dengan metode pemetaan berpikir. Dari kelima belas tokoh “Next Gen”, arsitek Danny Wicaksono dan desainer produk Denny R Priyatna turut serta dalam pameran.
ICAD 2019 juga untuk pertama kalinya membuka open submission bagi pelaku kreatif yang ingin turut serta dalam pameran. Selain itu, bagian Special Appearance menghadirkan desainer dan seniman pilihan, termasuk Angela Ciobanu, British Council, Endah Wahyu Sulistiani, Joshua Simanjuntak, dan ‘The Science of Fiction’.
Selama ICAD 2019 berlangsung, berbagai rangkaian kegiatan juga diadakan untuk memperkaya diskursus berbagai bidang desain, seni, dan film yang bekerja sama dengan berbagai asosiasi dan komunitas. Lalu, ICAD AWARD juga akan diberikan kepada pelaku kreatif yang berkontribusi besar pada perkembangan dunia desain dan seni kontemporer di Indonesia oleh Tim Juri melalui hasil rekomendasi dan riset yang dilakukan ICAD.
Sebagai pelopor dan satu-satunya pameran yang mengusung kolaborasi desain, seni, teknologi, hiburan, dan hospitality, ICAD senantiasa menjadi platform untuk menunjukkan dan mempromosikan kekayaan desain dan seni kontemporer di Indonesia. ICAD 2019: Faktor X akan berlangsung selama lima minggu lebih sampai 24 November 2019.
Untuk informasi lebih lanjut silakan mengunjungi:
https://www.arturaicad.com/