Park 5 Hotel - Bitte
Arsitek : Bitte
Lokasi Proyek : Cilandak, Jakarta
Luas Area : 12.600 m2
Tahun Terbangun : 2016
Fotografer : Liandro N. I. Siringoringo
Deskripsi oleh Bitte
Konsep Park 5 berpedoman pada sebuah gerakan yang dibangun dengan ide
sederhana yaitu komunitas. Park 5 mencoba menghadirkan sebuah living space untuk mewadahi aktivitas
dalam sebuah komunitas yang menghargai sesama manusia dan juga lingkungan
sekitarnya. Dengan demikian, Park
5 diharapkan dapat menjadi tempat 'bernapas' dan berinteraksi kembali bersama kerabat dan alam, yang dapat menghilangkan penat
dari sibuknya aktivitas dan padatnya
bangunan
di perkotaan.
Karena berbasis komunitas, maka area publik pada Park 5 menjadi bagian yang
sangat penting. Area publik dirancang agar pengunjung Park 5 nyaman untuk
beraktivitas di dalamnya. Bentuk interaksi bersama kerabat dituangkan dalam
area publik yang dibuat mengalir antara satu area dengan area yang lain seperti area drop off, front desk, restoran, lounge,
dan lobby yang tidak dibatasi dengan
partisi masif. Dengan demikian, suasana dalam Park 5 menjadi ‘hidup’.
Bentuk interaksi dengan alam ditunjukkan melalui keberadaan jendela di
setiap ruang yang berhubungan dengan area luar. Dengan demikian, cahaya
matahari dapat masuk ke dalam setiap ruangan. Interaksi dengan alam juga dibuat
melalui penggunaan area outdoor yang
relatif kecil sebagai area hijau, baik di lantai dasar maupun di teras-teras
setiap unit kamar. Hal ini memungkinkan penghuni unit dan pengunjung Park 5 menikmati
taman buatan dari balik jendela.
Area Publik dibuat dengan warna-warna hangat yang cenderung didominasi warna
gelap dengan harapan timbul suasana yang intimate.
Warna di dalam ruang kamar dibuat bernuansa lebih terang (anomali dari area
publik) agar ruangan yang kecil tersebut bisa terasa lebih luas dan lapang.
Permainan pengalaman ruang dalam Park 5 ini juga menjadi fokus utama dalam desain,
agar menimbulkan kesan pengalaman ruang
yang menarik bagi penggunanya. Pada bangunan, permainan ruang seperti indoor –
outdoor, gelap – terang, daylight, dan ruang-ruang yang mengalir memaksimalkan
pengalaman ruang pengunjung.
Tantangan dalam merancang bangunan ini adalah bagaimana membuat hotel berbintang 3, yang walaupun dengan budget yang terbatas, tapi bisa menampilkan desain yang baik dan mampu bersaing dengan hotel bintang 3 lain yang telah lebih dahulu dikenal oleh publik.
Permasalahan budget kemudian diatasi melalui banyak bereksperimen dengan material yang relatif murah namun dapat diolah sehingga menghasilkan detail yang baik. Contoh pengolahan detail yang dimaksud misalnya pada pemakaian kayu peti kemas / jati belanda pada area lobby yang kemudian menjadi focal point area publik Park 5.
Lihat profil lengkap Bitte di sini: