Pentingnya Keberlanjutan dalam Desain Arsitektur Kini
Berlangsung pada tanggal 2 Mei 2019, Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) mengadakan seminar yang mengangkat tema arsitektur keberlanjutan dan isu lingkungan hidup yang terus merosot. Desainer Lighting dari Arab Saudi, Abdulaziz Al-Azem dari biro Design Tech Service membuka paparannya dengan sebuah ironi. Ia menyebutkan bahwa meskipun peradaban saat ini memiliki teknologi yang paling mutakhir, bangunan yang dirancang tidak lebih sustainable dibanding bangunan-bangunan yang berdiri ratusan tahun lalu.
Abdulaziz mengangkat konsep keberlanjutan dari sisi arsitektur Islam yang secara khusus menelusuri bagaimana desain pencahayaan merupakan unsur penting dalam keberlanjutan. Menurut beliau, arsitektur Islam bukan saja menjawab kebutuhan keberlanjutan, namun juga dapat berfungsi dengan baik dan tetap terlihat indah.
Contoh penerapan arsitektur Islam yang berkelanjutan adalah pada masjid-masjid yang dibangun pada abad 8-16 M. Unsur keberlanjutan dari segi pencahayaan dapat terlihat dari penggunaan warna finishing dinding, lantai, maupun langit-langit yang dapat memantulkan cahaya, serta unsur-unsur pencahayaan tidak langsung dengan keberadaan koridor dan courtyard agar interior masjid tetap terang di siang hari. Bila dibanding dengan bangunan kini yang membutuhkan penerangan buatan di siang hari, tentu masjid-masjid tersebut memiliki efisiensi energi yang lebih baik dan menjawab salah satu masalah keberlanjutan.
Juga mengundang beberapa arsitek yang tergabung dalam pameran amalama, calon-calon arsitek mendapatkan pemaparan tentang isu keberlanjutan dan beberapa contoh penerapannya dalam arsitektur yang lebih konkret.
Arsheila Kinan dari biro desain ouaui memberi contoh bahwa keberlanjutan dapat diusahakan melalui pemanfaatan material seperti botol plastik untuk desain furnitur. Di sisi lain, Titis Nurabadi memaparkan berbagai permasalahan lingkungan hidup kini yang berpengaruh terhadap banyak hal seperti sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Salah satu cara lain untuk merancang secara berkelanjutan disampaikan oleh Sigit Kusumawijaya melalui proyek rumah yang mampu memenuhi kebutuhan pangan penghuninya.