5 Siasat Agar Ruang Tidur Terlihat Lapang
Sesuai fungsinya—sebagai area untuk beristirahat—sebuah ruang tidur seharusnya menghadirkan kenyamanan, baik secara visual ataupun perasaan. Namun, bagaimana jika ruang yang tersedia sangat sempit dan terbatas?
Kenyamanan di ruang tidur merupakan sebuah hal yang krusial. Setelah menjalani kegiatan keseharian yang padat dan melelahkan, setiap orang butuh beristirahat. Tentu saja, agar istirahatnya maksimal, ruangannya pun harus mendukung.
Foto : Geylang Showflat
Sayangnya, ketersediaan lahan ruang yang sempit menjadi hambatan mendapatkan kenyamanan tersebut. Pasalnya, ruang tidur tak hanya berfungsi sebagai ruang beristirahat semata, tetapi juga bisa menjadi area menaruh barang, mengganti baju, merias diri, dan beberapa hal lain yang membutuhkan tingkat privasi tinggi. Alhasil, ruang yang ada pun “termakan” oleh kebutuhan-kebutuhan lain itu.
Foto : Residence at Jatiwaringin
Namun, dengan penataan yang tepat, sebuah ruang tidur berukuran mungil—misalnya saja berukuran 3m x 3m—pun bisa terlihat lapang, luas, dan tidak sumpek. Dengan beberapa tip penataan berikut, Anda bisa “menyelamatkan” kenyamanan di ruang tidur Anda, tanpa harus membongkar dan mengganti ukuran ruangnya.
Foto : Pondok Hijau Residence
Memilah-milah Kebutuhan
Sebelum menata ulang ruang tidur Anda, ada baiknya Anda menentukan berapa orang yang menghuni ruangan tersebut. Misalnya, kebutuhan bagi dua orang—ayah dan ibu—tentu akan jauh berbeda dengan kondisi ketika anak Anda masih bayi dan masih tidur seruang dengan orang tua. Kondisi tersebut membutuhkan ruang yang lebih besar ketimbang kondisi umum di mana penghuni ruang tidur utama hanya dua orang.
Foto : Gunawangsa Industrial
Selain itu, perhatikan pula kegiatan—selain kegiatan beristirahat—yang akan Anda lakukan di ruang tidur, seperti menaruh barang, bekerja, belajar, membaca buku, mendengarkan musik, menonton televisi, merias diri, dan berganti pakaian. Urutkan kebutuhan tersebut dari yang paling primer, hingga ke kebutuhan yang bisa dilakukan di ruangan lain. Hal tersebut berguna untuk memilah-milah kebutuhan furnitur dalam ruangan ini, agar bisa berfungsi semaksimal mungkin.
Foto : PIK Residence
Pemilihan Furnitur Simpan
Untuk menghemat ruang, maka Anda harus cermat memilih furnitur penyimpanan, seperti lemari dan rak, agar tidak memenuhi ruang tidur Anda tanpa fungsi yang jelas. Anda bisa membuat furnitur built-in atau furnitur tanam, yang bisa dipesan sesuai kebutuhan. Anda bisa membuat lemari yang bisa memiliki berbagai fungsi, mulai dari area menyimpan baju (di lemari bagian tengah), area penyimpanan barang lain (di lemari atas atau bawah), area merias diri dengan cermin yang terpasang di permukaan lemari—yang juga memberi kesan lapang—hingga rak-rak buku atau nakas.
Foto : Ancol Apartment
Desain Tempat Tidur Berpengaruh
Salah satu furnitur yang memakan banyak tempat di ruangan ini adalah tempat tidur, mengingat fungsi utamanya sebagai area beristirahat. Oleh karena itu, pemilihan desain tempat tidur yang tepat bisa membuat lapang ruang tidur Anda. Selain itu, sebaiknya Anda memilih tempat tidur dengan headboard yang tidak terlalu besar dengan desain simpel, maksimal tinggi totalnya 110cm saja.
Foto : White Box Residence
Jauhi Warna Gelap dan Motif “Ramai”
Pernahkah Anda mendengar pendapat “kalau ingin terlihat kurus, sering-sering pakai baju warna gelap, deh”? Pendapat tersebut memang benar adanya. Warna gelap memang memberikan kesan sempit dan kecil, sebaliknya, warna terang cenderung menghadirkan kesan lebar, luas, dan lapang. Oleh karena itu, dalam penataan ruang tidur mungil, sebaiknya Anda menghindari warna-warna gelap, agar ruangan tersebut tak terlalu terasa sempit dan sumpek.
Foto : Master Bedroom Depok
Selain itu, Anda juga harus berhati-hati dalam memilih motif atau pattern dalam ruang tidur ini. Hindari motif-motif besar, ramai, dengan warna yang beraneka ragam, baik itu di seprai, bed cover, kursi, ataupun tirai. Jika Anda menyukai motif besar, ada baiknya Anda hanya memakainya sebagai aksen, namun dengan warna yang tidak mencolok pula.
Foto: cdn.home-designing
Pikirkan Faktor Pencahayaan
Selain kesan lapang, sebuah ruang tidur yang baik pun harus memberikan kenyamanan bagi mata para penghuninya. Fungsi ruang tidur sebaiknya diarahkan ke fungsi utama, yakni untuk beristirahat, sehingga pencahayaan di dalamnya pun tidak terlalu terang seperti di ruang-ruang lainnya. Lebih baik, di atas tempat tidur sama sekali tidak ada titik lampu. Jika ingin ada titik lampu, Anda bisa meletakannya secara tersembunyi, di balik headboard, ataupun menggunakan lampu meja yang bersinar redup.
Foto: trabahomes
Lantas, bagaimana dengan kegiatan lainnya? Untuk mengatasinya, Anda bisa memberikan lampu sorot khusus untuk area-area berbeda tersebut, sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Misalnya, di area lemari, lampu yang menyorot ke arah rak-rak simpannya ditaruh tepat di bagian teratas rak, sehingga kalau tidak dibutuhkan bisa Anda matikan sewaktu-waktu.