5 Tips agar Foyer Tampil Cantik
Meskipun berukuran mungil, penataan foyer tetap perlu diperhatikan. Sebab ruang inilah yang menjadi impresi pertama tamu yang datang saat berkunjung ke rumah Anda. Foyer merupakan area transisi yang menghubungkan antara ruang luar dengan ruang dalam. Berbeda dengan teras, foyer merupakan bagian dari interior sebuah hunian yang berada persis setelah pintu masuk utama.
Foto: Kebayoran Villas ©Cubix Interior
Seiring dengan perkembangan gaya hidup, fungsi foyer kini bahkan mulai beralih menjadi area penerima tamu, menggantikan ruang tamu yang jarang sekali dijumpai pada rumah-rumah modern masa kini. Karena umumnya berada di bagian depan, foyer semestinya tampil menarik. Tamu yang datang tentu akan terpukau dengan keberadaan foyer yang multifungsi dan cantik. Agar para tamu merasa disambut dengan hangat, ada 5 hal yang perlu Anda perhatikan.
1. Tentukan posisi foyer
Melihat dari pengertian dan fungsinya, foyer biasanya ada di bagian depan, tepatnya setelah pintu utama. Namun, untuk rumah tinggal, terlebih yang berukuran mungil, posisi foyer bisa lebih fleksibel, tidak harus ada di depan rumah.
Foto: de-press
Area yang dapat dijadikan foyer misalnya di dekat pintu samping atau pintu belakang, dekat balkon di lantai 2, atau di antara ruang-ruang utama, seperti ruang keluarga atau ruang tamu. Namun, jika tidak memungkinkan, Anda dapat meletakkan foyer di mana pun ada area sisa. Area ini tidak harus berbentuk ruang, cukup ruang semi-terbuka, mengingat fungsi foyer yang berupa area publik.
Foto: de-press
2. Tentukan fungsinya
Dulu, foyer difungsikan menjadi elemen dekoratif bagi sebuah rumah yang biasanya diisi oleh barang-barang koleksi pemilik, hingga pajangan lain seperti vas bunga, bingkai foto, dan lain-lain. Namun, di era keterbatasan lahan seperti saat ini, banyak orang juga memfungsikan foyer-nya sebagai sesuatu yang lebih berguna. Misalnya, foyer digunakan sebagai ruang tamu mini untuk menyambut tamu yang datang sebelum masuk ke area yang lebih privat, atau sebagai tempat penyimpanan, atau kadang-kadang sebagai area untuk menerima telepon, dan lain-lain. Tentukan dulu fungsinya, agar mempermudah Anda menuju ke tahapan berikutnya.
Foto: stevewilliamskitchens
Foto: pinterest
Artikel lainnya: Trik Menyiasati Kamar Mandi Mungil
3. Sesuaikan Tema Desain
Sesuaikan desain foyer dengan tema desain interior secara menyeluruh agar tercipta kontinuitas visual yang harmonis. Jika sebagian besar interior dirancang bergaya modern minimalis, maka penataan foyer pun dibuat simpel dengan penempatan furnitur berdesain clean dan sleek. Pilihlah warna-warna earthtone seperti cokelat, krem atau merah marun untuk menciptakan suasana hangat (welcoming) sekaligus glamour.
Foto: pinterest
Foto: tinyhousetalk
4. Pilih furnitur yang tepat
Jika Anda telah menentukan fungsi yang diinginkan dari sebuah foyer, maka tahapan berikutnya adalah memilih furnitur yang akan digunakan. Jika Anda ingin mendandani foyer sebagai elemen dekorasi, gunakan furnitur sederhana, seperti meja panjang untuk “ruang pajang” bagi koleksi Anda. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan cermin di atas meja panjang tersebut. Mengingat letak foyer yang pada umumnya berada di depan, cermin ini juga berfungsi untuk mengecek penampilan Anda sebelum bepergian ke luar.
Foto: The Peak ©SVE Interior
Jika Anda menggunakan foyer sebagai tempat menyambut tamu, jangan lupa hadirkan kursi dan meja di dalamnya. Karena foyer umumnya berukuran kecil, jangan gunakan furnitur yang berukuran terlalu besar seperti ruang tamu. Ruang ini akan terkesan penuh. Gunakan furnitur sederhana, yang penting cukup untuk menyambut tamu secara sementara.
Foto: Bintaro House ©Inspiratio Indonesia
Foto: Modern Urban House ©Vindo Design
5. Jangan lupakan partisi
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam mendesain foyer adalah partisi ruang untuk memisahkan area publik dan privat. Partisi ini bisa masif seperti pintu, dinding, dan lain-lain atau see-through, seperti rak pajangan, kaca, dan jalusi kayu.
Foto: Spring House ©Jetta Living
Foyer juga dapat menggunakan partisi dengan batas semu yang hampir tanpa batas. Partisi seperti ini dapat berupa perbedaan ketinggian lantai, perbedaan warna dengan ruang yang ada di sebelahnya, permainan level drop ceiling, atau perbedaan material penutup lantai. Partisi semu seperti ini sangat cocok diaplikasikan pada foyer di rumah mungil sehingga ruangan tidak terkesan sumpek dengan adanya partisi tambahan yang bersifat padat.
Artikel lainnya: Roster – Elemen Desain pada Hunian Tropis