Sushi Hiro Senopati merupakan gerai pertama dari Sushi Hiro yang melibatkan arsitektur sebagai bagian dari keseluruhan desain. Dari luas lahan sekitar 450 m2, klien menginginkan sebuah bangunan semi permanen yang hanya terdiri dari satu lantai dengan konstruksi yang mudah dan cepat. Klien menginginkan beberapa kebutuhan ruang yang bersifat primer seperti area dapur dan gudang, area restoran, VIP, serta sushi bar.

Berlatang belakang universitas yang sama dan setelah bersama bekerja di sebuah biro arsitektur kemudian merasa ada kecocokan dengan satu sama lain, AYYA akhirnya dibentuk oleh Ferdy Apriady, Ega Bianda, dan Rikko Dian Putrawan. Dalam berpraktik, ketiganya memulai AYYA dengan mengerjakan setiap proyek bersama. Dalam perkembangannya, setelah banyak proyek yang ditangani, Ferdy, Ega, dan Rikko berkoordinasi dengan memanfaatkan rapat mingguan agar tetap saling mengetahui apa saja yang dikerjakan masing-masing prinsipal. Simak wawancara lengkapnya untuk mengetahui proses desain, tantangan yang dihadapi, dan rencana ke depan yang mereka tetapkan untuk AYYA.