YSI Membangun Rumah Pendidikan Ramah Disabilitas Bersama Architects’ Life
Pada tanggal 14
Desember 2017, Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Provinsi Banten bersama Architects’
Life Ren+Riri mengadakan charity
gathering untuk memaparkan program pembangunan rumah pendidikan anak penyandang
disabilitas. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, jumlah penduduk disabilitas
usia di atas 15 tahun di Indonesia adalah sebanyak 11%. Dari jumlah tersebut serta
belum adanya fasilitas yang dapat menampung mereka menjadi latar belakang YSI
Cabang Banten untuk mendirikan rumah bagi mereka.
Foto: Ibu Renowati Hardjosubroto selaku Ketua Umum Yayasan Sayap Ibu Cabang Provinsi Banten menjelaskan tentang latar belakang program ekspansi bangunan rumah pendidikan yang akan dikerjakan.
Saat ini, YSI Cabang Banten yang berlokasi di Tangerang Selatan dapat menampung 35 anak penyandang disabilitas majemuk. Namun, yang menjadi permasalahan adalah belum adanya standar keamanan dan kenyamanan serta ruang yang cukup untuk menampung jumlah penyandang disabilitas di daerah tersebut. Maka itu, YSI berencana untuk melakukan ekspansi pada lahan yang sama dan memperhatikan keamanan dan kenyamanan bagi anak-anak penyandang disabilitas tersebut.
Untuk memenuhi keamanan
dan kenyamanan penyandang disabilitas majemuk yang belum memiliki standar, Ren
Katili dan Riri Yakub secara sukarela merancang ekspansi yang menjadi program
YSI. Ren dan Riri kemudian merujuk pada beberapa standar rumah sakit, standar
aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, serta merancang beberapa detail
desain yang dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi mereka.
Foto: Ren Katili menceritakan latar belakang tentang bagaimana mereka memutuskan untuk membantu merancang rumah pendidikan ramah anak penyandang disabilitas untuk YSI Cabang Banten.
Rumah pendidikan dirancang
secara modular sehingga dapat dibangun dan terus dikembangkan sesuai dengan kesediaan
dana dan lahan. Rumah ini juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan tinggal
anak-anak penyandang disabilitas sekaligus menjadi tempat pembinaan bagi mereka
agar dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik.
Foto: Riri Yakub menjelaskan konsep desain rumah pendidikan yang dirancang untuk mengutamakan keamanan dan kenyamanan anak-anak penyandang disabilitas majemuk.
Rancangan ini diharapkan dapat terus dikembangkan dengan adanya kolaborasi dari profesi yang bersinggungan dengan kondisi penyandang disabilitas majemuk seperti dokter, psikolog, dan lainnya. Pengembangan rancangan, bila selesai nantinya, juga diharapkan menjadi pilot dan percontohan untuk rumah-rumah yang menampung anak-anak penyandang disabilitas majemuk di daerah lain di Indonesia. Bahkan, bila memungkinkan dapat menjadi acuan atau kajian lanjutan untuk penyusunan standar keamanan dan kenyamanan bangunan bagi penyandang disabilitas majemuk.