10 Langkah Dekorasi Shabby Chic!
Foto: AmericanVictorian With Shabby Chic House ©Rumah Sabine
Di antara berbagai gaya dalam interior, shabby chic barangkali salah satu yang cukup banyak digemari. Walau tak sepopuler dulu, pesonanya tak pernah luntur. Terbukti dari masih banyak penghuni yang mengadopsi gaya ini ke dalam rumahnya.
Aliran desain yang merupakan turunan dari gaya vintage ini pertama kali booming di tahun 1980-an. Interior bergaya ini cenderung terlihat anggun dan feminin. Awalnya, shabby chic terinspirasi dari gaya khas rumah pondok tradisional di pedesaan Inggris. Seorang desainer interior asal London, Rachel Ashwell, kemudian mulai mempopulerkan gaya ini pada tahun 1989 lewat tokonya di Santa Monica, California.
Secara harfiah, shabby chic diartikan sebagai 'lusuh'. Konsep penataannya memiliki ciri yang khas, seperti furnitur vintage, soft furnishing bermotif floral, sentuhan putih, dan sebagainya. Kolaborasi berbagai aspek interior ini menghasilkan sebuah tampilan yang anggun sekaligus feminin. Tak heran banyak pemilik rumah, terutama wanita, menyukai dan menerapkan gaya ini ke dalam interior hunian mereka.
Walau gaya ini mudah diterapkan, namun banyak pemilik rumah yang gagal menerapkannya ke dalam interior mereka. Beberapa kasus terjadi karena terlalu banyak motif floral yang diterapkan atau terlalu banyak warna pink yang menyelimutinya sehingga interior menjadi penuh dan tak sedap dipandang mata. Bila Anda ingin menerapkan gaya ini ke dalam rumah, simak 10 langkah berikut ini!
1. Mix n Match
Jangan takut untuk mengombinasikan furnitur dengan finishing berbeda, warna, dan gaya dari era yang berbeda. Furnitur berfinishing rastik akan membuat interior shabby chic tampil lebih memikat, pun halnya dengan material besi dan metal. Elemen besi dan metal pada aksesori atau furnitur akan membuat shabby chic tampil lebih masa kini.
2. Elemen Vintage
Foto: AmericanVictorian With Shabby Chic House ©Rumah Sabine
Shabby chic identik dengan furnitur bergaya vintage, baik dari sisi finishing atau bentuk. Anda bisa mengawinkan aksesori atau furnitur bergaya vintage dengan warna putih atau pastel. Antik tak berarti harus berumur ratusan tahun. Saat banyak furnitur yang finishingnya sengaja dibuat antik, sehingga Anda bisa memburunya secara online atau pun on site.
3. Berbau Putih
Foto: AmericanVictorian With Shabby Chic House ©Rumah Sabine
Nuansa putih tidak pernah luput dihadirkan pada gaya interior ini. Warna ini dianggap sebagai warna dasar yang dapat menetralkan warna-warni ruangan. Setidaknya, ketika Anda sudah banyak bermain dengan warna dan motif, hadirkan elemen ini untuk mengembalikan kenetralannya.
Artikel Lainnya: Cara Membagi Ruang Tanpa Sekat Solid
4. Tak Hanya untuk Wanita
Foto: AmericanVictorian With Shabby Chic House ©Rumah Sabine
Dulu, shabby chic identik dengan nuansa pink dan motif floral. Kini, perpaduan unsur kontemporer telah meluluhkan kesan feminin yang membalutnya. Anda dapat menghadirkan furnitur-furnitur dengan bentuk yang lebih tegas dengan finishing rastik atau unfinished, selain itu padukan juga dengan motif-motif yang saat ini sedang menjadi tren, seperti motif geometris dengan floral.
5. Mainkan Warna pada Aksesori
Foto: AmericanVictorian With Shabby Chic House ©Rumah Sabine
The online JavaScript compressor will definitely help you optimize your scripts for a faster page loading.
Sedikit bermain warna pada pengisi interior akan membuat tampilannya semakin catchy dan stylish. Mainkan warna pada alas (batalan kursi ) dengan motif flower atau warna-warna lembut seperti hijau pastel atau pink pastel. Sarung bantal pun demikian, bila menggunakan sofa dengan warna putih atau soft, gunakan warna kontras yang dapat menghidupkan suasana lembut ruangan. Misalnya, warna-warna neon yang terang dan cerah pada sarung bantalnya. Dijamin, dengan permainan warna yang harmonis, interior Anda tidak akan terkesan monoton
6. Berikan sentuhan antik
Foto: ©Theresident
Furnitur yang digunakan pada ruangan beraya shabby chic kebanyakan adalah furnitur yang terlihat usang dimakan waktu. Akan tetapi, Anda juga bisa mendapatkan kesan usang atau shabby tersebut dengan cara mengampelas perabot Anda.
7. Gunakan material kain
Katun dan linen sering digunakan untuk menghias ruangan bergaya shabby chic. Yang paling banyak digunakan adalah kain linen. Material kain ini dapat berupa taplak meja, gorden, sarung bantal dan lain-lain. Jika ingin kain dengan motif, cobalah kain dengan motif bunga-bunga kecil.
Selain kayu, material fabric juga menjadi elemen utama dalam penataan interior ala shabby chic. Kain yang digunakan adalah kain yang memiliki motif dan warna pastel. Umumnya bermotif floral. Anda dapat mengaplikasikan material kain pada tempat tidur, meja makan, headboard, padded wall, hingga upholstery kursi. Namun satu hal yang perlu diingat, gaya shabby chic tidak banyak mengeksplorasi warna dan kontras yang tinggi, melainkan cenderung bermain pada ruang monokrom yang aman.
8. Warna Pastel
Pilihlah cat tembok berwarna pastel yang lembut seperti hijau mint, krem, dan putih gading. Warna-warna ini dapat diaplikasikan secara tidak merata pada panel dinding maupun furnitur pengisi ruangan, sehingga muncul kesan unfinished.
Foto: ©Aofwe
Artikel lainnya: Apakahrumah minimalis itu rumah karena kata minimal?
Berikut tips memilih padu padan warna untuk ruangan shabby chic. Pilih warna utama dan seimbangkan dengan warna komplementernya. Misalnya, jika biru muda menjadi warna utama, harmonikan warna ruang dengan menambahkan abu-abu muda (broken grey) dan sedikit putih. Anda dapat memberi warna utama pada furnitur kemudian berikan lapisan bertekstur atau motif dengan warna komplementer di atasnya. Selain putih dan pastel, model pewarnaan usang (worn), bleach out dan luntur (faded) pun sering diasosiasikan dengan shabby chic.
9. Unfinished
Foto: ©Blogspot
Furnitur yang digunakan pada gaya desain shabby chic biasanya berupa furnitur kayu yang dilapisi oleh duco berwarna putih. Sebagian orang bahkan sengaja mengamplas permukaannya untuk menciptakan kesan usang atau unfinished. Untuk menguatkan tema, Anda bisa mengaplikasikan aksen kancing (deep buttoned) pada sandaran sofa atau dinding headboard ranjang.
10. Pemilihan Motif
Foto: AmericanVictorian With Shabby Chic House ©Rumah Sabine
Shabby chic tidak akan terasa lengkap tanpa adanya motif atau pola yang digunakan. Motif floral atau bunga, dots, serta garis merupakan beberapa motif yang biasa ditemui. Anda dapat memilih wallpaper, sarung bantal, seprai, atau pelapis furnitur dengan salah satu motif tersebut. Dengan warna pastel dan motif yang digunakan pada furnitur, dinding, atau aksesori, gaya shabby chic dapat lebih kental terasa dalam kamar tidur.
Artikel Lainnya: Membaca CepatGambar Denah: Anotasi Pintu