12 Kain Interior yang Harus Anda Ketahui
Pada mulanya, kain interior hanya berfungsi sebagai penutup atau penghalau terik matahari. Kain difungsikan untuk meningkatkan privasi Anda, seperti menjadi tirai atau gorden. Namun dalam perkembangannya, kemudian kain juga menjadi bahan penambah kesan estetik. Kain untuk membuat rumah menjadi lebih keren. Dan kain bukan hanya untuk gorden atau tirai saja.
Nah, mulai pada titik ini urusan menjadi ruwet. Untuk membuat rumah tambah cakep, kain harus memberi aksen yang pas bagi furnitur dan warna cat sebuah ruangan. Dengan kata lain, kain bisa pas digunakan untuk menjaga simetri antara furnitur dan warna cat tembok ruangan.
Memilih kain yang bisa bisa menjaga harmonisasi furnitur dan warna tembok bisa menjadi tantangan bagi kebanyakan orang. Oleh karena itu, bagaimana baiknya? Jika Anda ingin mencari kain interior sendiri, mungkin ada baiknya jika sebelumnya Anda mengenal berbagai jenis kain yang sering digunakan untuk keperluan interior rumah. Berikut ini adalah 12 jenis kain yang biasa digunakan sebagai kain untuk interior.
1. Rayon
Rayon merupakan bahan kain semi sintetik. Teksturnya lembut kemilau dan mirip kain sutra. Karena karakter ini, kemudian rayon sering dipakai sebagai alternatif bagi sutra. Selain lebih murah, rayon juga lebih awet dibanding sutra. Satu hal yang perlu Anda perhatikan saat memilih rayon adalah jangan menempatkannya pada tempat yang sangat lembap. Bahan ini akan mengerut. Karena ‘jatuhnya bagus,’ rayon banyak digunakan untuk gorden, tirai, atau kain hias pada dinding. Selain itu, rayon juga sering digunakan sebagai sarung bantal.
(sumber: mrphy.com)
Artikel Lainnya: 5 Inspirasi Rumah Mewah Minimalis yang Kekinian
2. Sutra
Anda semua tentunya kenal betul dengan bahan ini. Jika dana bukan masalah bagi Anda, sutra bisa Anda gunakan untuk interior rumah. Bahannya lembut kemilau dan bisa menjadi sumber kebanggaan tersendiri. Anda bisa menggunakannya untuk tirai jendela, sarung bantal, atau pun sebagai upholstery (bahan cover sofa atau kursi). Namun begitu, Anda juga harap memperhatikan penempatannya. Sutra tidak terlalu awet dibandingkan bahan sintetis. Begitu pula, sutra cenderung gampang mengerut, mudah kotor kena noda, dan mudah pudar warnanya jika sering terkena matahari langsung.
(sumber: thurstonreed.com)
3. Olefin
Jika Anda ingin bahan interior bahan praktis, coba saja memilih olefin. Olefin memiliki sifat sangat awet, warnanya tidak gampang pudar, dan anti noda. Oleh karena kain dari serat olefin biasa digunakan untuk menjadi pelapis kursi atau furniture. Olefin juga sering digunakan untuk karpet lantai (carpet tiles), penutup lantai/dinding, serta tirai. Perawatan olefin juga gampang. Jika terkena noda dari pewarna berbasis air, bersihkan dengan air hangat yang dicampur deterjen. Walau begitu, noda pada olefin sukar dibersihkan jika berasal dari bahan-bahan berbasis minyak.
(sumber: wayfair.com)
4. Katun
Selain sutra, serat alami yang sering digunakan untuk kain interior adalah kain katun. Sebagai kain untuk interior, katun bersifat awet, tidak gampang robek, dan tidak gampang pudar warnanya. Walau begitu, katun mudah kotor dan ternoda. Oleh karena itu, biasanya katun untuk keperluan interior berupa kain katun yang telah dicampur dengan serat sintetis, bukan katun 100%. Kain katun bisa digunakan sebagai kain seprei, upholstery, taplak meja, kap lampu, dan juga sebagai tirai. Kesan yang ditimbulkan adalah kalem dan adem.
(sumber: etfaeiran.com)
5. Poliester
Jenis kain yang mungkin paling banyak digunakan untuk kain interior adalah poliester. Di dalam penggunaannya, poliester bisa berupa dalam bentuk serat sintetisnya 100% atau pun dalam bentuk campuran dengan serat alami. Kain poliester dikenal tidak mudah pudar warnanya dan anti kerut. Anda bisa menjumpai poliester digunakan sebagai seprei, sarung kasur, sarung bantal, upholstery, taplak meja, dan juga tirai. Bahan poliester mudah perawatannya, hanya saja jauhkan dari minyak, lotion, atau noda. Karena sukar untuk dibersihkan.
(sumber: thedailycub.com)
Artikel Lainnya: Membuat Tampilan Jadi Cantik, Inilah Beragam Inspirasi dari Solid Surface
6. Jute
Jute adalah sejenis serat alami. Anda pasti tahu dengan karung goni. Nah, goni adalah hasil tenunan kasar jute. Kain Sedang tenunan yang lebih halus disebut kain Hessian, atau juga dikenal sebagai burlap. Di bidang desain interior, kain dari jute biasanya digunakan untuk karpet, upholstery, tirai, serta sarung bantal. Kain ini memiliki tekstur yang eksotik, sehingga sering dijadikan aksen pemanis,. Maka jute bermotif sering pula digunakan sebagai penutup dinding atau pun hiasan dinding.
(sumber: premery.com)
7. Nilon
Serat sintetik yang juga sangat banyak digunaan dalam home decor adalah nilon. Nilon umumnya menjadi campuran bagi bahan kain lainnya. Teksturnya halus dan mengkilat. Nilon sangat tahan terhadap noda. Warnanya pun juga sangat awet, tidak gampang pudar. Dipadu dengan pemeliharaan yang gampang, praktis nilon hadir di setiap tempat yang memerlukan sentuhan interior fabric.
(sumber: overstock.com)
8. Akrilik
Serat akrilik merupakan bahan sintetik. Dalam bentuk tenunannya, akrilik sering digunakan sebagai bahan pengganti wool. Saat ini akrilik juga mulai digunakan sebagai pengganti kain kasmir (cashmere). Walaupun dari bahan sintetik, kain akrilik memiliki tekstur lembut dan nyaman, mirip kain organik. Walau begitu akrilik memiliki daya tahan yang tinggi. Akrilik juga tidak gampang pudar warnanya serta tidak mengerut. Oleh karena itu kain akrilik banyak digunakan untuk home decor, seperti upholstery, tirai, atau gorden.
(sumber: archiexpo.com)
9. Linen
Di antara berbagai jenis kain yang ada dalam list ini, linen mungkin adalah jenis kain yang paling tua. Kain ini sudah ada sejak 35 ribuan tahun lampau. Jika digunakan sebagai pakaian, kain linen terasa ringan dan nyaman. Sejuk. Kain linen juga mudah kering, lebih cepat kering daripada katun. Kain ini juga tahan terhadap noda. Satu kelemahannya mungkin adalah bahwa linen mudah berkerut.
(sumber: linenbeauty.com)
Artikel Lainnya: Inspirasi Decking Kayu untuk Mempercantik Rumah Anda
10. Wol
Di antara kain dari serat alami, kain wool memiliki serat aling awet dan kuat. Wol juga memberi rasa hangat dan nyaman. Kain wool diproses dari bulu domba. Karena sifatnya yang awet dan bandel, wol biasanya digunakan sebagai interior fabric seperti karpet. Karena bisa memberi kesan eksklusif dan mewah, wol seringkali digunakan sebagai upholstery.
(sumber: decoratingdenblog.com)
11. Chennile
Dalam bahasa Perancis, chennile berarti ulat. Mungkin karena tekstur permukaan kain ini agak-agak berbulu dan berlekuk-lekuk seperti ulat. Kain ini diciptakan pada awal abad 19, di Irlandia. Modelnya mirip-mirip beludru. Chennile lembut, terkesan hangat dan nyaman. Oleh karena itu, chennile seringkali digunakan sebagai upholstery pada sofa.
(sumber: htpfontana.com)
12. Beludru
Mirip dengan chennile, beludru juga memiliki tekstur yang lembut. Yang membedakan keduanya adalah teknik pembuatannya. Awal pembuatannya pun jauh lebih awal dari chennile, pada awal abad 14 di Timur jauh. Karena tampilannya yang mewah dan mengkilat, pada suatu ketika beludru juga dipakai sebagai jubah para pendeta awal masa Renaisance. Kini Beludru juga dipakai sebagai kain interior, juga karena alasan yang sama. Umumnya beludru juga dipakai sebagai upholstery sofa.
(sumber: fashioninteriors.com)
Demikian, ada 12 kain untuk interior yang bisa Anda pilih. Walau begitu, sebenarnya masih ada banyak lagi jenis kain yang Anda pilih. Hanya saja ke-12 jenis kain tersebut adalah yang sudah sangat umum digunakan dalam interior design. Sudah bisa menentukan pilihan? Untuk hasil yang maksimal, Anda dapat menemukan ribuan inspirasi desain lainnya dan desain interior terpercaya di Bluprin. Selamat bereksplorasi untuk mendekor rumah Anda!
Artikel Lainnya: Desain Rumah Mengikuti Karakter