5 Motif Pasang Paving Block bagi Pemula dan Cara Pemasangannya
Paving block telah menjadi pilihan populer untuk berbagai keperluan perkerasan ruang luar. Paving block banyak digunakan sebagai pengeras jalan setapak, taman, carport, dan ruang publik outdoor lainnya.
Pemasangan paving block terbukti awet, tahan beban berat, dan estetis. Cara pemasangan paving block pun relatif mudah, sering kali memiliki desain saling mengunci yang memberikan stabilitas serta kemudahan perawatan dan perbaikan. Terdapat berbagai warna, bentuk, dan ukuran paving block sehingga memungkinkan pola kreatif dan tata letak yang unik.
Bagi Anda yang ingin mencoba memasang paving block sendiri, simak motif pasang paving block dan tips pemasangannya berikut ini!
Bentuk paving block yang populer
Ada beberapa bentuk paving block yang dapat menjadi pilihan. Bentuk yang paling mudah dikenali adalah paving block berbentuk bata (paving Holland). Selain itu, ada pula paving block berbentuk kubus, heksagon (segi enam), trihex (bentuk gabungan 3 heksagon), unipave atau cacing, serta grass block yang berlubang dan bisa digunakan untuk menanam rumput di dalamnya.
Paving Block Bata | Paving Block Kubus |
Paving Block Heksagon | Paving Block Trihex |
Paving Block Unipave | Paving Grass Block |
Pola pemasangan paving block
Dari berbagai bentuk paving block yang ada, terdapat beberapa motif pasang paving block yang bisa menjadi bahan inspirasi untuk memasang paving block sendiri.
Motif Stack Bond
©Shutterstock
Motif stack bond bisa menjadi pilihan pola pemasangan paving block untuk pemula. Pola stack bond ini dapat dipasang dengan menggunakan hampir semua ukuran batu paving, syaratnya satu: hanya menggunakan satu bentuk dan ukuran paving block saja. Umumnya, motif pemasangan paving block ini banyak menggunakan paving block bentuk bata atau kubus.
Pola stack bond memiliki langkah mudah dalam pemasangannya. Susunlah tiap paving block dari sudut ke sudut untuk membuat garis lurus seperti saat menyusun ubin lantai. Pola pemasangan paving block ini sangat cocok untuk pemula karena memiliki risiko pemotongan yang minimal. Pola stack bond cocok untuk teras outdoor (patio) dan area taman. Semakin besar ukuran paving block, semakin mengesankan pula tampilannya.
Motif Stretcher Bond
©Shutterstock
Pola stretcher bond juga cocok untuk pemula. Pola stretcher bond ini sama persis dengan pola pasang bata pada dinding. Jika pola stack bond cocok untuk gaya minimalis, pola stretcher bond sangat sesuai untuk gaya pemasangan paving yang klasik.
Pemasangan pola stack bond perlu dilakukan dengan ekstra cermat agar tiap sudut paving block terpasang rapi. Akan tetapi, pada pola pemasangan paving block stretcher bond, ketidaksempurnaan proses pemasangannya dapat cukup mudah disembunyikan sehingga tampilannya tetap apik.
Motif Basketweave
©Shutterstock
Pola basketweave juga termasuk pola pasang paving block yang mudah. Pemasangan paving block jenis ini menggunakan bentuk paving block bata. Basketweave memiliki arti anyaman tas. Sesuai namanya, pola basketweave berbentuk seperti pola anyam tas bambu.
Pola pemasangan paving block basketweave tersusun dari dua pasang paving berurut yang selang-seling dipasang secara horizontal dan vertikal. Pemasangan paving block pola batu bata ini cocok untuk garasi, taman, trotoar, atau tempat parkir.
Motif Herringbone
©Shutterstock
Herringbone merupakan motif bentuk yang sedang populer lagi. Penamaan herringbone berasal dari bentuknya yang mirip struktur tulang ikan herring. Bentuk paving block bata diperlukan untuk menyusun motif pasang paving block herringbone ini.
Awalnya, pola herringbone digunakan oleh bangsa Romawi untuk konstruksi jalan dan perkerasan di bangunan publik. Kini, pola pemasangan paving block herringbone banyak digunakan karena tampilannya yang menarik perhatian dan selalu bisa memberikan kesan pertama yang keren pada ruang luar mana pun.
Motif Heksagonal
©Shutterstock
Motif heksagonal juga bisa diterapkan sebagai salah satu motif pemasangan paving block. Untuk membuat motif heksagonal, bentuk paving block heksagon ataupun trihex diperlukan. Pemasangannya relatif mudah untuk pemula. Dibandingkan menggunakan paving block bentuk bata, proses pemasangan paving block heksagonal lebih cepat. Oleh karena itu, paving block heksagonal banyak dipakai sebagai struktur jalan lingkungan, trotoar, halaman rumah, carport, dan area parkir.
Selain lima motif yang telah disebutkan, ada pula motif pemasangan paving block yang cukup ramah pemula, yaitu motif kombinasi dan motif grass block. Motif kombinasi bisa diwujudkan dengan memadukan paving block dalam warna dan ukuran yang berbeda dan artistik. Paving grass block memberi ruang untuk penanaman rumput di sela-sela lubang paving.
Detail pemasangan paving block
Ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil pemasangan paving block yang optimal. Berikut adalah langkah-langkah detail pemasangan paving block.
1. Persiapan area kerja
Tahap persiapan meliputi pembersihan dan perataan area kerja. Dalam tahap ini, pemadatan permukaan tanah yang akan menjadi fondasi juga perlu dilakukan untuk menghindari risiko tanah ambles.
Persiapkan juga alat kerja seperti sekop, cangkul, stamper, waterpass, selang waterpass, dan tali benang bangunan untuk memastikan area kerja rata dan siap digunakan sebagai alas paving block. Agar air tidak menggenang, fondasi perlu dibuat miring dengan kemiringan 2 -2,5 derajat dan maksimal 5 derajat.
2. Pemasangan kanstin
Kanstin digunakan sebagai pembatas area pemasangan paving block dan sekaligus menjadi pengunci paving block yang akan dipasang agar tidak bergeser. Ada berbagai pilihan kanstin, contohnya kanstin jepit untuk area taman, kanstin car stopper untuk area parkir, dan kanstin lubang air untuk mengalirkan air ke selokan.
3. Penggelaran pasir
Setelah kanstin dipasang, proses penggelaran pasir (sand bedding) bisa dimulai. Upaya ini dilakukan untuk membantu paving block terpasang rapi serta mengurangi gesekan antara paving block dan tanah. Ada berbagai pilihan pasir, misalnya pasir batu, pasir gunung, pasir granit, pasir silika, pasir kwarsa, atau pasir lava.
4. Pemasangan paving block
Paving block dipasang di atas sand bedding menurut motif atau pola pemasangan paving block yang telah ditentukan. Ada pula proses pemotongan paving block untuk mengisi celah-celah yang belum terisi paving. Proses ini harus dilakukan dengan tepat untuk mengisi ruang sisa di area tepi dan memastikan paving block terpasang rapi.
5. Pengisian joint filler dan pemadatan
Setelah paving block terpasang, proses selanjutnya adalah pengisian sela-sela paving (proses joint filler). Material yang digunakan biasanya berupa pasir atau abu batu. Setelah joint filler, proses pemadatan dilakukan. Gunakan stamper plate untuk hasil yang rapi. Proses ini perlu dilakukan berulang kali agar paving block benar-benar terpasang dengan rapi dan kuat.
©Shutterstock
Demikian tips pemasangan paving block bagi pemula. Temukan berbagai artikel terkini seputar desain lanskap beserta produk hingga materialnya, hanya di Archify!