5 Tips Menciptakan Ruang Belajar Anak yang Ideal di Rumah
©Shutterstock
Tahun ajaran baru sudah dimulai kembali. Namun, pandemi Covid-19 belum berakhir sehingga mengakibatkan sekolah-sekolah di Indonesia masih ditutup. Anak-anak mau tidak mau mengikuti proses belajar secara online di rumah masing-masing. Kondisi ini tidaklah mudah. Suasana yang berbeda antara rumah dan sekolah sering kali menjadi penyebab anak-anak sulit fokus belajar di rumah.
Saat ini yang bisa disiapkan setidaknya adalah membuat ruang belajar untuk anak di rumah. Layaknya orang dewasa yang memerlukan ruang kerja yang terhindar dari gangguan, nyaman, serta mendapatkan pencahayaan yang cukup, hal yang juga dibutuhkan untuk anak Anda. Nah, berikut kami coba susun lima tips untuk menciptakan ruang belajar anak di rumah yang ideal.
Menentukan Lokasi
©Shutterstock
Bila diperhatikan, anak-anak umumnya lebih suka mengerjakan PR sekolah di meja makan. Namun, anak-anak akan lebih fokus jika memiliki ruang sendiri. Temukan area yang jauh dari kebisingan dan gangguan di rumah, misalnya jauh dari ruang makan dan dapur. Tak perlu menyisihkan ruangan besar untuk menciptakan ruang belajar anak. Bahkan, sudut atau ruang kecil yang tenang dapat menjadi lokasi yang tepat.
Artikel lainnya: Tips Nyaman Kerja dari Apartemen Kecil
Memerhatikan Pencahayaan dan Sirkulasi Udara
©exxo interior
Pencahayaan yang optimal dan sirkulasi udara yang lancar membuat aktivitas belajar berjalan dengan baik. Selain menggunakan lampu sebagai sumber pencahayaan, ada baiknya pula desain ruang belajar anak mendapatkan pencahayaan alami dari sinar matahari. Namun, agar tidak menjadi panas, ruang tersebut harus memiliki sirkulasi udara yang lancar sehingga ruang tetap sejuk di siang hari.
Furnitur yang Nyaman
©PRASEI Architecture & Interior
Kegiatan belajar online menuntut anak-anak belajar setiap harinya di rumah. Karenanya, faktor kenyamanan harus hadir di ruang belajar mereka. Pilihlah furnitur kursi dan meja yang sesuai dengan usia dan tinggi badan anak Anda. Kursi jangan terlalu tinggi yang dapat menyebabkan kaki anak menggantung, bagian bawah bisa dilengkapi roda sehingga memudahkan si anak “bergerak”, dan sebaiknya kaki kursi cukup fleksibel bisa dinaik turunkan. Selain tinggi dudukan, pilih kursi yang dilengkapi dengan sandaran punggung yang empuk agar anak tidak merasa pegal saat harus duduk lama untuk belajar.
Tak jauh berbeda dengan furnitur meja. Tingginya pun harus diatur mengikuti tinggi si anak, permukaan mejanya rata dan halus, serta dilengkapi dengan laci untuk menyimpan buku dan alat tulis sehingga tidak menumpuk di meja belajar.
Artikel lainnya: Mengenal 7 Jenis Meja untuk di Rumah
Desain Menyenangkan
©Shutterstock
Karena desain ruang belajar ini ditujukan untuk anak-anak Anda, maka tak ada salahnya Anda mengajak si kecil terlibat dalam mendesain ruangan mereka. Anda bisa berdiskusi bersama si anak mengenai warna, motif wallpaper, dan mungkin beberapa aksesori yang ingin dihadirkan di ruang belajar. Dengan begitu, anak-anak akan merasa senang dan semangat belajar. Namun, jangan terlalu berlebihan ya. Warna yang terlalu kontras dan dekorasi yang terlalu ramai dapat membuat Anak sulit fokus.
Jauh Dari “Hiburan”
©Shutterstock
Selain tidak menyatukan ruang belajar anak dengan ruang yang ramai aktivitas di rumah, Anda juga harus memastikan tidak ada “hiburan” di ruang belajar mereka. Jangan biarkan ada televisi dan perangkat elektronik untuk bermain games. Jika harus memasukkan laptop mengingat aktivitas belajar sekarang secara online, Anda sebagai orang tua perlu menemani kegiatan belajar mereka.
Artikel lainnya: 8 Ide Desain Ruang Kerja Agar Makin Produktif di Rumah
Yuk, ciptakan ruang belajar anak yang ideal agar anak semangat belajar meski dilakukan secara online di rumah. Anda juga dapat temukan tips dan trik seputar arsitektur dan desain interior lainnya di Archify. Jangan ragu menghubungi arsitek dan desainer interior pilihan untuk mewujudkan ruang belajar anak sesuai keinginan Anda.