6 Ciri-Ciri Rumah Sehat yang Perlu Anda Ketahui
©KALA Architecture & Interior
Memiliki rumah sehat sangat penting karena dapat memberi kenyamanan dan jaminan kesehatan bagi anggota keluarga. Bisa saja, rumah yang terkesan mewah tidak memiliki ciri-ciri rumah sehat, dan sebaliknya, rumah sederhana bisa jadi lebih sehat dari sebuah rumah mewah. Ciri-ciri rumah sehat tidak tergantung pada visual rumah dan seberapa luas rumah dan mahalnya biaya membangun, namun pada bagaimana rumah tersebut didesain untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi penghuninya. Berikut ini adalah enam ciri-ciri rumah sehat yang patut Anda ketahui.
Sirkulasi udara lancar
Rumah sehat wajib memiliki sirkulasi udara yang lancar, baik itu alami maupun buatan dengan bantuan alat elektronik. Secara sederhana, sirkulasi udara yang lancar sebagai ciri-ciri rumah sehat dapat terpenuhi dengan adanya jendela dan ventilasi dalam jumlah yang cukup. Selain itu, posisi ventilasi dan jendela juga harus tepat sehingga sirkulasi udara benar-benar lancar.
©Wahana Architects
Bila tidak memungkinkan mengadakan sirkulasi udara alami yang memadai, alat mekanis seperti kipas angin, exhaust fan (misalnya di kamar mandi), atau kitchen hood (di dapur) dapat membantu. Intinya adalah untuk mendapatkan udara bersih yang terus berputar di dalam ruangan setiap saat. Secara teknis, ruangan dapat dikatakan memiliki sirkulasi baik jika memiliki perputaran udara bersih sekitar 20-50 meter kubik per jam. Jika Anda mendasarkan pada luas lantai bangunan, maka luas area ventilasi adalah sekitar 10%.
Artikel lainnya: Lakukan 10 Hal ini Untuk Menjaga Rumah Sehat dan Tetap Bersih
Cukup pencahayaan
Seperti sirkulasi udara yang lancar, cahaya yang cukup juga merupakan ciri-ciri rumah sehat yang utama. Selain memudahkan aktivitas, cahaya yang cukup juga membantu menjaga tubuh selalu sehat, terutama cahaya alami sinar matahari. Selain itu, cahaya alami membantu mengurangi kelembapan di ruangan dan mencegah tumbuhnya lumut pada dinding. Intensitas cahaya yang disarankan minimal adalah 60 lux (lumens/m2) yang mampu menjangkau seluruh ruangan.
©Delution Design
Dari sisi interior, cahaya yang cukup dapat memperindah kehadiran furnitur di dalam ruangan, selain membuat ruangan tampak lega dan segar. Anda dapat mengecat dinding ruangan dengan warna cerah untuk memaksimalkan terang dalam ruangan. Untuk ruangan tertentu seperti dapur atau kamar mandi, Anda dapat memilih material yang mengkilap, memilih tipe lantai yang tepat, dan tidak lupa membersihkan jendela secara teratur.
Cukup air bersih
Ciri-ciri rumah sehat berikutnya adalah suplai air bersih. Rumah dianggap sehat jika memiliki kecukupan air bersih yang tingkat kebersihannya sesuai standar kesehatan yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Rumah sehat juga harus dapat menyediakan minimal 60 liter air per orang untuk penghuni rumah.
Artikel lainnya: 8 Tips Mewujudkan Hunian Alami di Rumah Berlahan Sempit
Pembuangan limbah memadai
Rumah sehat memiliki sarana pembuangan limbah cair dan padat yang memadai. Ciri-ciri rumah sehat satu ini memastikan agar saluran limbah hunian tidak menimbulkan bau pada lingkungan, tidak mencemari sumber air tanah, dan tidak mencemari tanah. Pembuangan limbah yang tepat menjauhkan rumah dari serangga dan binatang pengerat seperti tikus.
©Aaksen Responsible Aarchitecture
Bahan bangunan rumah ramah kesehatan
Agar rumah benar-benar sehat bagi penghuninya, Anda wajib menghindari penggunaan material berbahaya seperti asbes, cat yang mengandung timbal, wallpaper yang mengandung arsenik, dan sebagainya. Bahan material bangunan juga bukan dari material yang mudah menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme berbahaya. Selain itu, ciri-ciri rumah sehat juga harus memiliki lantai, langit-langit, dan dinding yang mudah dibersihkan.
©Sontang M Siregar
Layout rumah yang baik
Meski bukan ciri-ciri rumah sehat yang utama, pembagian ruang atau layout rumah yang baik penting untuk kenyamanan penghuni yang ujung-ujungnya juga memengaruhi kesehatan mental penghuni. Pembagian ruang yang baik membantu penghuni beraktivitas secara efisien, mendorong interaksi antar penghuni rumah, dan tentunya tidak mempersulit proses membersihkan rumah.
Artikel lainnya: Tips Untuk Mencegah Jamur Tumbuh di dalam Rumah