Batu Kumbung, Batu Putih yang Cocok untuk Dinding Hingga Pondasi Bangunan
©Shutterstock
Batu kumbung adalah salah satu jenis batu alam yang bisa digunakan sebagai material bangunan. Terdapat beberapa daerah tertentu di Indonesia yang menjadi daerah penghasil batu kumbung, salah satunya di Tuban, Jawa Timur.
Meskipun penggunaan batu kumbung sudah sering ditemui, belum banyak yang mengenal karakteristik batu berwarna putih ini. Padahal, batu alam ini bisa menjadi alternatif material pengganti batu bata untuk dinding hingga material untuk pondasi bangunan.
Apa itu batu kumbung?
Batu kumbung dengan rumus kimia CaMg (CO3)2 termasuk jenis batuan sedimen yang terbentuk dari endapan kapur. Batuan jenis ini disebut juga dolomit dan biasa ditemukan di area perbukitan. Penambangan batu kumbung biasanya dilakukan dengan cara memotong batu menjadi bentuk persegi.
Batu kumbung memiliki warna putih dan bentuk pipih dengan tekstur permukaan yang kasar. Tekstur kasar ini membuat kualitas batu kumbung termasuk baik karena bisa melekat kencang dengan material lainnya dalam proses pemasangan.
Sekilas batu kumbung tampak seperti batu bata dan batako, tetapi batu kumbung memiliki karakteristik yang berbeda. Batu kumbung lebih kuat menahan tekanan, gaya tarik, serta gaya geser dibanding batu bata dan batako. Batu kumbung juga bisa menopang beban konstruksi, meski tidak sekuat batu kali. Batu kumbung dapat menjadi alternatif material dinding dan pondasi bangunan yang ramah lingkungan.
©Shutterstock
Artikel lainnya: 5 Tren Material untuk Desain Dinding Rumah Modern
Ukuran dan Harga Batu Kumbung
Terdapat berbagai macam ukuran batu kumbung di pasaran. Ukuran batu kumbung ini bisa berbeda-beda karena produsen yang berbeda pula. Umumnya, ukuran batu kumbung adalah 20x10x8 cm untuk kebutuhan konstruksi dinding. Untuk keperluan pondasi, ukuran batu kumbung lebih besar, yakni 25x25x50 cm dan 30x30x30 cm.
Kisaran harga batu kumbung mulai dari Rp3.500—Rp12.000 per buah. Batu kumbung juga bisa dibeli dalam hitungan per meter kubik. Sebagai contoh, 1 meter kubik (m3) pondasi yang menggunakan batu kumbung ukuran 25x25x50 cm membutuhkan 32 buah batu kumbung. Jadi, harga batu kumbung adalah Rp112.000—Rp384.000 per meter kubik.
Perbedaan harga batu kumbung juga dipengaruhi oleh ukuran batu kumbung. Makin besar ukuran batu kumbung, harga batu kumbung akan makin tinggi. Batu kumbung juga dibagi berdasarkan kualitasnya. Makin tinggi kualitasnya, harga batu kumbung pun ikut naik.
Lokasi asal juga bisa berpengaruh pada harga batu kumbung. Jika jarak asal batu kumbung makin jauh dari lokasi pengiriman, harga batu kumbung akan menjadi lebih mahal. Karena itu, tanyakan spesifikasi batu kumbung secara mendetail sebelum membelinya di toko bangunan agar mendapatkan material yang sesuai kebutuhan dan anggaran.
©Shutterstock
Kegunaan Batu Kumbung dalam Konstruksi
Batu kumbung cocok diaplikasikan pada bangunan yang berlokasi di tanah lembap seperti di area pegunungan ataupun wilayah bercurah hujan tinggi. Hal ini disebabkan karakter batu kumbung kokoh untuk menahan konstruksi bahkan di area yang memiliki kadar air tinggi.
Batu kumbung dapat menjadi material pondasi bangunan di tanah yang berlumpur dan tidak stabil. Batu kumbung membuat pondasi stabil karena permukaannya yang kasar bisa melekat baik dengan material pengisinya seperti pasir dan kerikil. Akan tetapi, pemasangan batu kumbung sebagai material pondasi perlu dibarengi dengan pengawasan dari ahli, pemeriksaan kualitas batu kumbung, dan desain konstruksi bangunan secara keseluruhan agar terjamin keamanan dan kekuatannya.
Batu kumbung biasa dipakai sebagai material dinding. Batu kumbung cukup kokoh untuk menopang tekanan sehingga cocok untuk dinding bangunan bertingkat. Dari segi estetika, tampilan batu kumbung menarik untuk diekspos dan memberikan tampilan raw atau mentah. Batu kumbung juga bisa dimanfaatkan sebagai pagar rumah. Penerapannya dapat menciptakan estetika alami pada bangunan sehingga cocok menjadi elemen dekoratif di hunian.
©Shutterstock
Artikel lainnya: 5 Pilihan Populer Material Dinding Eksterior Rumah Minimalis
Kelebihan dan Kekurangan Batu Kumbung
Sama seperti bahan atau material alami lainnya, pemanfaatan batu kumbung sebagai material konstruksi bangunan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Kelebihan
Tahan lama dan kuat
Batu kumbung relatif lebih kuat dari batu bata. Batu kumbung lolos uji kuat tekan dengan hasil rata-rata 22,5-32,5 kg/cm2, sementara hasil uji kuat tekan batu bata sekitar 11,2 kg/cm2.
Memberikan kesan alami dan estetis
Tampilan batu kumbung estetis dengan kesan alami, cocok untuk memberikan tampilan terekspos yang raw atau mentah pada bangunan.
Harga relatif terjangkau
Harga batu kumbung relatif terjangkau sehingga cocok bagi Anda yang membutuhkan material kokoh, tetapi ingin menghemat biaya proyek.
Kekurangan
Kesulitan proses pemasangan akibat ukuran batu kumbung yang tidak seragam
Ketidakseragaman ukuran batu kumbung yang disebabkan oleh sifatnya sebagai material alami bisa jadi menyulitkan proses pemasangan. Hasil pemasangan batu kumbung pun bisa menjadi kurang rapi bila dibandingkan batu bata.
Membutuhkan tenaga ahli untuk pemasangan yang presisi
Demi mendapatkan pemasangan yang presisi dan hasil yang rapi, Anda perlu mempekerjakan tenaga ahli dalam pemasangan batu kumbung.
Ketersediaannya terbatas di beberapa daerah
Batu kumbung bisa jadi tidak tersedia di daerah yang jauh dari tempat penghasil batu kumbung. Namun, seiring banyaknya permintaan batu kumbung, material ini bisa didapatkan dari daerah lain lewat pemesanan daring.
©Shutterstock
Demikianlah penjelasan sekilas mengenai batu kumbung, material alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk dinding maupun pondasi bangunan. Wujudkan kebutuhan desain proyek Anda dengan melihat beragam inspirasi desain dan berkonsultasi dengan para profesional di Archify.