Cara Mengukur Kinerja Staf Dalam Biro Arsitektur
Ketika biro arsitektur Anda mulai mengerjakan jumlah proyek yang cukup banyak secara simultan, pastinya Anda tidak dapat bekerja sendiri. Harus ada staf yang harus membantu Anda dalam mengerjakan proyek-proyek biro arsitektur Anda. Dari sekian banyak staf Anda, sudahkah Anda tahu sebaik apa kinerja mereka selama ini? Untuk mengukur kinerja, ada dua sudut pandang yang bisa digunakan dalam sebuah biro arsitektur. Yang pertama adalah menilai kinerja dari individu masing-masing staf. Kemudian yang kedua adalah kinerja sebuah tim dalam biro.
1.
Kinerja Individu
a. Kreatif
Tingkat kreativitas seorang staf dapat diukur dengan responnya begitu Anda mendapatkan klien. Misalnya, setelah mengarahkan desain secara garis besar, prinsipal akan langsung melempar pekerjaan selanjutnya kepada staf di bawahnya, arsitek senior misalnya. Dari sini, Anda bisa melihat tingkat kreativitas staf Anda dari kemampuannya untuk mengembangkan garis besar desain yang Anda berikan tadi. Selain itu, kinerja terkait kreativitas dapat dilihat ketika brainstorming desain. Pada saat brainstorming berlangsung, staf yang memiliki kreativitas tinggi cenderung aktif dengan gagasan-gagasan ide segar yang jarang terpikirkan oleh orang pada umumnya.
b. Skill of presentation
Masing-masing arsitek pasti memiliki media presentasi andalan. Misalnya render gambar 2D, video animasi, atau maket. Karena hal ini bisa dengan mudah dilihat secara fisik, menjadi mudah juga menilai staf Anda melalui skill presentasinya. Salah satu hal yang paling mendasar dari kemampuan presentasi yaitu keterbacaan informasi yang ingin disampaikan. Anda bisa menilai dari gambar-gambar yang dipresentasikan oleh karyawan Anda, apakah gagasan desain yang diangkat sudah berhasil disampaikan melalui gambar tersebut. Selain itu juga Anda bisa menilai dari sisi desain grafis sederhana seperti apakah font size yang digunakan cukup terbaca dalam jarak tertentu, serealistis apa model SketchUp yang dibuat, dan juga apakah kombinasi warna yang digunakan mengganggu visualisasi gambar.
c. Disiplin dan tanggung
jawab
Selain hal-hal yang berkaitan dengan dunia arsitektur, disiplin dan tanggung jawab merupakan sebuah attitude yang tentunya Anda inginkan untuk dimiliki oleh semua staf Anda. Hal yang paling sederhana dan mudah dilihat yaitu terkait jam kerja, coba perhatikan apakah staf Anda sering terlambat atau sering pulang sebelum jam kerja usai? Untuk memantau hal ini, Anda bisa menerapkan absensi dalam biro arsitektur Anda. Disiplin dalam hal ini juga termasuk dalam disiplin waktu terkait tanggung jawabnya dalam sebuah proyek. Anda juga bisa menyarankan kepada staf untuk membuat timeline pekerjaan pribadi. Dengan adanya timeline pribadi, staf akan lebih mudah untuk mengatur pekerjaannya masing-masing.
Foto: Berusaha menerapkan timeline pribadi dalam pengerjaan proyek merupakan salah satu bentuk disiplin individu. ©Iya Pavlov, unsplash.
2.
Kinerja Tim
a. Kualitas pekerjaan
yang sudah jadi
Kinerja sebuah tim dalam biro arsitektur salah satunya dapat dinilai setelah semua pekerjaan selesai dan siap dipresentasikan kepada klien. Sebagai prinsipal, Anda dapat menilainya melalui beberapa aspek seperti kelengkapan gambar dan kualitas desainnya. Akan sangat lebih baik jika tim dalam biro Anda dapat mempersiapkan segala produk pekerjaannya itu dengan rapi tanpa terburu-buru. Untuk itulah dalam mengerjakan sebuah proyek, tim dalam biro arsitektur harus menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik sehingga pekerjaan desain dapat selesai dengan baik. Selain itu, tim juga perlu mempersiapkan timeline proyek yang telah disepakati oleh semua anggota. Sehingga, Anda akan lebih mudah untuk memeriksa apakah pekerjaan ini sudah berjalan on track justru terlambat dari jadwal yang telah ditentukan melalui timeline.
b.
Kepuasan klien
Penilaian terkait kualitas pekerjaan yang sudah disebutkan juga akan sangat berpengaruh pada kepuasan klien. Anda bisa menilai kepuasan klien atas kinerja tim Anda dari komentar-komentar yang ia lontarkan setelah mendengar presentasi. Jika banyak desain yang disetujui oleh klien, bisa jadi mengindikasikan bahwa klien memang puas dengan kinerja tim. Begitu pula sebaliknya jika banyak revisi yang diinginkan, mungkin klien kurang puas dengan hasil kerja tim.
Kinerja staf merupakan hal yang krusial karena mereka merupakan ujung tombak dalam berjalannya biro arsitektur Anda. Untuk itu, kinerja mereka harus senantiasa dipantau secara rutin. Dengan mengukur kinerja staf, Anda bisa tahu staf-staf mana saja yang sudah bekerja dengan baik, yang masih kurang baik, dan membutuhkan treatment khusus seperti teguran misalnya. Selain itu, kinerja staf yang menurun juga bisa menjadi sebuah indikasi kejenuhan dalam bekerja. Mungkin sudah saatnya Anda mengajak mereka untuk refreshing melepas lelah sejenak.
Penulis: Raudina Rachmi