Inilah 6 Bahan Peredam Suara untuk Ruangan Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
©Moxie Creative House
Berada dalam lingkungan urban membuat timbulnya kebisingan menjadi tak terhindarkan. Membuat hunian dengan bahan peredam suara pun menjadi suatu kebutuhan, terlebih jika hunian terletak tepat di pinggir jalan utama perkotaan.
Jika peredam suara alami seperti gundukan tanah, pepohonan, dan pagar hidup tak lagi mampu meredam kebisingan, berbagai jenis peredam suara industrial hadir sebagai jawaban kebutuhan bahan peredam suara untuk hunian. Berikut kami sajikan hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang peredam suara, apa saja bahan peredam suara, beserta masing-masing kelebihan dan kekurangannya.
Apa fungsi peredam suara?
Ada berbagai fungsi peredam suara di suatu hunian. Fungsi pertama adalah menjaga privasi Anda karena tiap percakapan dari dalam rumah tak akan terdengar dari luar. Anda pun akan merasa nyaman berada dalam rumah karena ruangan tetap hening dan komunikasi pun lebih efektif. Selain itu, Anda juga tidak akan terganggu dengan kebisingan yang dapat timbul dari tetangga, begitu pula sebaliknya.
Kedua, kesehatan juga terjaga. Suara bising dapat mengganggu kesehatan telinga. Kebisingan jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko penyakit terkait kardiovaskuler, hipertensi, stroke, dan penyakit jantung.
©a+Plan Architect and Interior Works
Berapa tingkat suara yang dianggap normal?
Ukuran kekerasan atau kebisingan suara diukur dengan satuan desibel (dB). Sebagai contoh, ketiadaan suara dianggap 0 dB, suara nafas 10 dB, suara bisikan 30 dB, suara percakapan biasa 60 dB, suara motor besar 95 dB, dan sebagainya. Ruangan yang hening dan nyaman berada pada angka 55 dB. Sementara itu, suara di atas angka 70 dB dianggap bising dan dapat membahayakan telinga.
Bagaimana menentukan efektivitas bahan peredam suara?
Dalam menentukan tingkat efektivitas bahan peredam suara, Noise Reduction Coefficient (NRC) digunakan. NRC merupakan sistem rating yang mengukur seberapa besar suatu material menyerap suara. Rating NRC berada dalam kisaran 0,00–1,00.
Makin bagus kualitas peredaman suara, makin tinggi angka NRC. Peredam suara ideal akan memiliki NRC 1. Sebagai patokan dasar dalam memilih bahan peredam suara, material yang memadai memiliki angka NRC di atas 0,45.
©Centris Adhikarya
Apa yang termasuk bahan peredam suara?
Ada berbagai bahan peredam suara industrial. Berikut ini adalah 6 jenis peredam suara yang beredar di pasaran dan banyak digunakan.
Busa Telur
©Shutterstock
Material busa telur merupakan pilihan paling populer dan murah sebagai bahan peredam suara dan gema. Anda bisa mendapatkannya dalam bentuk lembaran.
Materialnya sendiri terbuat dari polyurethane foam. Bahan ini disebut busa telur karena bentuk permukaannya yang mengingatkan pada bentuk telur. Selain busa telur, busa yang memiliki permukaan piramid atau segitiga juga dapat dipilih.
Bahan ini dapat digunakan untuk melapisi ruang karaoke atau home entertainment, studio musik, maupun studio uji vokal agar ruangan tidak menggema. Busa telur memiliki NRC <0,5.
Selain harga, ada dua kelebihan utama busa telur, yaitu kemudahan pemasangan dan bobotnya yang ringan. Kelemahannya adalah peredam suara busa telur gampang menyerap air, mudah rontok setelah usang, bisa berjamur, dan tidak tahan api. Busa telur juga tidak terlalu handal untuk meredam suara frekuensi tinggi.
Glasswool
©Shutterstock
Glasswool juga dapat digunakan sebagai bahan peredam suara. Glasswool berbentuk lembaran atau gulungan dengan ketebalan 25–50 mm yang tersusun dari serabut fiberglass. Glasswool memiliki NRC <0,5.
Seperti busa telur, harga glasswool juga terjangkau. Glasswool menyerap panas dan tahan api. Namun, glasswool menyerap uap air sehingga menurunkan kualitas peredaman, dapat berjamur, tidak cocok jika digunakan dalam waktu lama, tidak bagus untuk pernapasan, dan dapat menimbulkan iritasi jika tersentuh.
Greenwool
©Shutterstock
Greenwool dianggap sebagai alternatif yang lebih baik daripada busa telur dan glasswool. Bahan greenwool adalah serat polyester. Anda dapat membelinya dalam bentuk lembaran. Level NRC greenwool lebih tinggi dari busa telur dan glasswool, yaitu 0,8.
Dengan berbagai kelebihannya, greenwool banyak digunakan di studio rekaman dan tempat karaoke karena berbagai kelebihannya. Greenwool dikenal tahan lama, ringan, tidak mudah rontok, antijamur, antiair, dan tidak menimbulkan iritasi kulit. Namun, seperti busa telur, greenwool mudah terbakar.
Keramik Fiber
Bahan keramik fiber termasuk jenis bahan peredam suara yang bagus. Keramik fiber dibuat dari jalinan serat keramik yang dapat dibeli dalam bentuk gulungan. Sebagai peredam suara, level NRC keramik fiber 0,75.
Peredam suara keramik fiber cocok dipilih jika Anda mencari peredam suara berkualitas bagus, awet, dan juga tahan api. Keramik fiber juga dapat meredam panas ruangan. Namun, dibandingkan bahan peredam lainnya, harga peredam suara keramik fiber relatif lebih mahal.
PET
Polyethylene Terephthalate (PET) juga dapat menjadi alternatif peredam suara kualitas tinggi bagi keperluan khusus. Material ini dibuat dari material plastik polyester daur ulang kemasan PET. Peredam PET hadir dalam bentuk lembaran. Level NRC PRT mencapai 0,85.
Peredam suara PET dikenal sangat mudah pemasangannya. Bahkan, Anda tidak perlu membuat rangka untuknya karena PET dapat ditempelkan pada dinding dengan mudah menggunakan bantuan doubletape ataupun lem. Kelemahannya adalah tidak tahan api.
Softboard
©Shutterstock
Softboard mirip dengan PET, hanya saja dibuat dari serat polyester non-daur ulang yang dipadatkan. Bentuk dan sifatnya mirip PET, walau memiliki warna alami kayu. Level NRC softboard mencapai 0,85. Seperti PET pula, pemasangannya relatif mudah dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruang secara gampang.
Baca juga: 5 Tips Agar Apartemen Kedap Suara
Itulah ulasan tentang peredam suara hingga kelebihan dan kelemahan jenis bahannya. Temukan juga berbagai pengetahuan menarik lainnya seputar material dalam desain arsitektur dan interior hunian hanya di Archify.