id
Select Country
Search Icon
close icon
ARCHIFYNOW > TIPS & IDEAS > JenisJenis Bahan Peredam Panas Atap Rumah Modern

Jenis-Jenis Bahan Peredam Panas Atap Rumah Modern

BY
fb icon
wa icon
email icon

©Sinergi Bangun Ruang

Iklim tropis di Indonesia membuat suhu panas di dalam rumah tidak dapat dihindari. Terlebih ketika musim kemarau, hawa di dalam rumah akan mudah terasa gerah. Menyalakan pendingin ruangan memang bisa jadi solusi cepat, tetapi biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan mesin pendingin udara, konsumsi listrik, dan perawatannya tentu perlu dipertimbangkan juga.

Tahukah Anda bahwa ada solusi peredam panas atap rumah selain mesin pendingin udara? Memasang bahan peredam panas atap rumah merupakan salah satu solusi ampuh untuk mendinginkan ruangan atau mengurangi temperatur di dalam rumah.

Bahan peredam panas atap rumah dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi suhu panas di dalam rumah, apalagi jika atap rumah menggunakan bahan seperti asbes, galvalum, dan spandek. Ketiga bahan penutup atap ini dikenal bisa membuat rumah panas sehingga perlu dilapisi insulasi atau peredam panas.

Bahan peredam panas atap rumah modern pun ada banyak ragam jenisnya. Baca ulasan jenis-jenis bahan peredam panas atap rumah berikut ini!

Peredam panas atap dari aluminium foil

Jenis-Jenis Bahan Peredam Panas Atap Rumah Modern

©Shutterstock

Bahan aluminium foil biasanya hadir dalam bentuk lembaran berwarna perak dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk bahan peredam panas atap. Bahan ini banyak dipakai sebagai peredam panas atap galvalum karena sifat bahannya yang tahan terhadap temperatur tinggi.

Artikel Lainnya: Mengupas Jenis Ventilasi Atap Rumah Minimalis

Peredam panas atap asbes dari polyurethane

Jenis-Jenis Bahan Peredam Panas Atap Rumah Modern

©Shutterstock

Atap asbes banyak digunakan pada bagian rumah karena harganya yang terjangkau. Akan tetapi, bahan asbes berisiko membuat rumah jadi panas sehingga akan lebih baik jika dipasangi peredam panas atap. Salah satu jenis peredam panas atap asbes yang umum ditemukan di pasaran adalah bahan polyurethane.

Peredam panas atap dari bahan polyurethane memiliki wujud busa atau foam yang akan menjadi padat setelah diterapkan. Peredam panas atap rumah ini cocok untuk berbagai macam jenis atap, bahkan untuk permukaan dinding dari kayu. Bahan polyurethane juga tahan lama sehingga cocok untuk pemakaian jangka panjang.

Peredam panas atap dari bahan glasswool

Jenis-Jenis Bahan Peredam Panas Atap Rumah Modern

©Shutterstock

Glasswool berbentuk panel-panel dari serat fiberglass. Material glasswool umumnya dipasang sebagai peredam panas atap sekaligus peredam suara. Tak hanya dipasang pada bangunan komersil seperti studio musik dan bioskop, glasswool pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan peredam panas atap rumah.

Artikel lainnya: Inilah 6 Bahan Peredam Suara untuk Ruangan Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Peredam panas atap dari woven

Jenis-Jenis Bahan Peredam Panas Atap Rumah Modern

©CND Architect

Woven yang menjadi bahan peredam panas atap tersusun dari sejenis kain yang dibalut dua lapisan pemantul. Bahan woven bersifat tahan lama karena tidak menyerap air dan tidak mudah lembap sehingga tidak perlu khawatir bahan peredam panas atap akan berjamur meski diletakkan di bagian yang rentan lembap.

Peredam panas atap dari styrofoam

Jenis-Jenis Bahan Peredam Panas Atap Rumah Modern

©Shutterstock

Bahan styrofoam sudah umum dikenal dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Bahan yang ringan serta relatif terjangkau ini cukup ampuh untuk meredam panas, meski tidak sekuat bahan peredam panas atap lainnya.

Peredam panas atap dari styrofoam biasanya berbentuk panel dengan butiran-butiran kecil berisi udara. Panel styrofoam ini dapat diaplikasikan sebagai peredam panas atap spandek, kayu, hingga peredam panas atap galvalum.

Itu dia ulasan singkat jenis-jenis peredam panas atap untuk rumah modern. Dapatkan beragam artikel informatif lainnya seputar bahan atau material bangunan modern, hanya di Archify.

fb icon
wa icon
email icon
Emilia Nuriana
Contributor
Emilia is a Jakarta-based content writer. She was graduated from Communication major from Universitas Indonesia.
More from archifynow
close icon