Kasur Lantai, Pilihan Kasur Agar Tidur Makin Nyenyak
©Shutterstock
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kehadiran kasur lantai telah menjadi bagian dari keseharian dalam hunian. Sangat cocok untuk daerah tropis, kasur lantai bersifat praktis dan mudah dirawat.
Saat ini, tersedia berbagai jenis kasur lantai, baik dari sisi ukuran, material, ataupun harganya. Perhatikan 4 hal berikut sebagai bahan pertimbangan saat memilih kasur lantai.
Kelebihan dan kekurangan kasur lantai
Keunggulan yang paling terlihat dari kasur lantai adalah pemakainya tidak akan berisiko jatuh saat tidur. Anda tidak perlu membeli dipan atau tempat tidur untuk alas kasur sehingga pemakaian kasur lantai ini cocok untuk ruang sempit. Tak hanya itu, kasur lantai pun sangat terjangkau harganya.
Dari sisi kesehatan, kasur lantai dapat menjadi alas yang datar dan mantap bagi tubuh yang beristirahat karena diletakkan di lantai. Peletakan ini membuat posisi tulang belakang lebih bagus sehingga membuat aliran darah makin lancar, bernafas lebih lega, hingga mengurangi sakit pinggang dan leher. Posisi kasur di lantai juga membuat tidur lebih enak karena kesejukannya.
Namun, kasur lantai membawa kemungkinan adanya binatang seperti serangga, semut, reptilia, bahkan tikus untuk naik ke atasnya, terutama jika kasur lantai tidak pernah dilipat atau digulung dan disimpan. Debu dan kotoran pun dapat menimbulkan risiko alergi bagi sebagian orang yang sensitif. Lebih lanjut lagi, bangun tidur dari posisi kasur lantai juga dapat menyulitkan bagi lansia, wanita hamil, dan orang berkebutuhan khusus.
©Shutterstock
Jenis kasur lantai
Ada dua jenis kasur lantai, yaitu kasur lantai gulung dan kasur lantai lipat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kasur lantai gulung lebih tipis daripada kasur lipat. Model gulung cocok untuk ruang sempit dalam hunian tropis yang memerlukan kasur praktis yang mudah digelar lalu disimpan. Contoh jenis kasur gulung yang paling umum ditemui adalah kasur Palembang, kasur Thai, futon, dan kasur camping. Kasur lipat pun mudah disimpan, walau tidak sepraktis kasur gulung. Dari sisi kenyamanan, kasur lipat lebih enak dipakai beristirahat karena lebih tebal. Umumnya, kasur lipat dua atau lipat tiga dapat menjadi pilihan.
Terlepas dari dua jenis kasur tersebut, ada pula jenis kasur lantai udara (air mattress) dan kasur lantai klasik. Sesuai namanya, kasur lantai udara memiliki isian kasur berupa udara. Kasur lantai klasik adalah kasur yang biasanya diletakkan di atas dipan atau tempat tidur yang juga dapat digunakan sebagai kasur lantai karena memiliki karakteristik yang sesuai, misalnya memiliki cover yang tidak licin, lapisan padding ganda, dan ketebalan minimal 10 cm untuk jenis kasur yang tidak memiliki per atau pegas.
©Shutterstock
Bahan kasur lantai
Kasur lantai terdiri dari dua bagian, yaitu bagian cover dan bagian padding atau isian kasur. Bagian cover biasanya dibuat dari bahan yang sifatnya kuat, awet, tahan kotoran, debu, serta mudah dicuci dan dikeringkan. Pilihan cover beragam, mulai dari kain katun, kain poliester, hingga serat kain alami ataupun serat kain sintetis lainnya.
Material padding yang paling umum ditemui adalah busa (foam). Bahan kasur lantai busa yang dapat dipilih antara lain poliuretan biasa (polyurethane foam atau polyfoam), kasur lantai busa memori (memory foam), ataupun kasur lantai busa lateks (latex foam). Busa polyfoam adalah bahan untuk kasur lantai busa yang paling banyak ditemui di pasaran.
Kasur lantai busa memori atau memory foam juga terbuat dari poliuretan, tetapi telah dicampur senyawa tertentu sehingga memiliki sifat yang khas yaitu viscoelastic. Sifat ini memungkinkannya mengikuti bentuk tubuh orang yang duduk atau tidur di atasnya. Oleh karena itu, kasur lantai busa dengan memory foam dianggap mampu menjaga bentuk tulang belakang saat tidur, meringankan masalah sakit persendian, dan tetap aman bagi yang memiliki alergi.
Kasur lantai busa lateks dibuat dari olahan getah pohon karet (Hevea brasiliensis). Dibandingkan dengan bahan dua kasur lantai busa sebelumnya, lateks dianggap lebih unggul. Busa lateks unggul dari sisi kenyamanan, keawetan, kesehatan, dan juga lebih sejuk.
Selain material busa, kapuk dan serat sintetis juga umum digunakan sebagai isian kasur. Jika busa banyak digunakan pada kasur lantai lipat, bahan kapuk dan serat sintetis umum digunakan pada kasur lantai gulung.
Ada pula bahan kasur lantai yang eksklusif, yaitu kasur lantai bulu. Umumnya, kasur lantai bulu dibuat dari bulu bebek atau angsa. Bulu yang digunakan untuk kasur lantai bulu biasanya berupa bulu muda (down) atau bulu dewasa (feather) bagian dada atau perut. Kasur lantai bulu dikenal sangat lembut, hangat, ringan, tidak membuat gerah, tetapi juga memiliki sifat insulasi yang bagus.
©Seniman Ruang
Tips memilih kasur lantai
Ada empat hal yang perlu diperhatikan saat memilih kasur lantai, yaitu kemudahan penyimpanan, ukuran, tingkat kelenturan (firmness) pada isian kasur, serta material padding.
Terkait penyimpanannya, kasur lipat ataupun kasur gulung dapat dipilih. Namun, kasur lantai klasik pun bisa dipilih jika Anda berencana meletakkannya secara permanen dalam kamar tidur. Dari sisi ukuran, terdapat pilihan single size (sekitar 100x200 cm), double size (120x200 cm), queen size (160x200 cm), hingga king size (180x200 cm).
Material padding menentukan tingkat kelenturan atau firmness pada kasur lantai. Ada beberapa level firmness, dari level sangat empuk (very soft), medium, hingga level extra firm yang cenderung tidak terlalu empuk. Jika berat badan kurang dari 59 kg, level very soft sangat cocok. Level medium merupakan level paling fleksibel untuk semua orang. Sementara itu, level extra firm cocok bagi mereka yang suka tidur telentang.
©Shutterstock
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, Anda dapat memilih kasur lantai sesuai kebutuhan Anda. Archify menyediakan berbagai kebutuhan untuk hunian Anda, mulai dari material bangunan, furnitur, hingga perlengkapan interior lainnya. Nantikan artikel-artikel terkini lainnya sebagai inspirasi hunian Anda hanya di Archify!