Kayu Meranti: Kayu Multiguna yang Semakin Langka
©Shutterstock
Kayu meranti merupakan salah satu tipe kayu asli Indonesia. Karena merupakan tumbuhan tropis yang tersebar di sebagian besar kepulauan Nusantara, meranti juga memiliki berbagai nama lokal, seperti sirantih, damar, kenuar, lampung, kayu bapa, banio, dan lain sebagainya. Di dalam istilah perkayuan barat pun, kayu ini juga disebut meranti, walau ada pula yang menyebutnya sebagai lauan dan mahoni Filipina, walau bukan jenis mahoni.
©Shutterstock
Pohon meranti termasuk tanaman keras yang dapat tumbuh menjulang tinggi hingga lebih dari 40 meter. Diameternya dapat mencapai 1,5 meter dengan bobot kering rata-rata mencapai 675 kg/m3. Umumnya kayu meranti memiliki warna gelap kemerahan atau coklat keunguan yang diselingi oleh urat resin warna putih. Kayu meranti kualitas tinggi umumnya berasal dari pulau Kalimantan, karena itu kayu meranti juga kerap disebut sebagai kayu Kalimantan.
Artikel lainnya: Mengenal Kayu Ulin, Kayu Berkualitas Tinggi Asal Indonesia
Varian kayu meranti
Seperti banyak jenis kayu lainnya, kayu meranti juga memiliki beberapa varian, yaitu kayu meranti merah, meranti putih, meranti kuning, serta balau. Meranti merah banyak tumbuh di Kalimantan, Sumatra, dan Maluku. Meranti putih memiliki persebaran di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Maluku. Sementara itu meranti kuning banyak tumbuh di Kalimantan dan hampir seluruh wilayah Sumatra. Selain itu ada pula jenis kayu meranti yang jarang disebut, yaitu meranti Jawa yang merupakan tanaman endemi pulau Nusakambangan, Jawa Tengah.
©Shutterstock
Kelebihan kayu meranti
Kayu meranti gampang dikeringkan, baik saat dikeringkan secara alami dengan dijemur atau pun dengan oven. Pengeringan ini dilakukan umumnya untuk menjaga ukuran meranti agar tidak menyusut. Kayu meranti dikenal sebagai kayu keras yang berbobot ringan. Kayu meranti memiliki serat memanjang, oleh karena itu cocok sering digunakan sebagai balok kayu. Lebih dari itu, kayu meranti juga dikenal tidak mudah melenting dan mudah diolah untuk berbagai macam keperluan.
Artikel lainnya: Mengenal Pintu Lipat: Material, Kelebihan, dan Kekurangannya
Terlepas dari fungsi utamanya sebagai bahan baku kayu, pohon meranti juga merupakan penghasil getah damar untuk bahan baku pernis, lak, perekat, dan sebagainya. Pohon meranti penghasil damar ini adalah jenis meranti merah. Selain itu, pohon ini juga menghasilkan buah tengkawang, bahan minyak nabati dan campuran makanan.
Kekurangan kayu meranti
Salah satu kekurangan utama kayu meranti adalah ketahanannya yang tidak terlalu awet. Kayu meranti masuk kategori kelas awet III-IV, yaitu hanya mampu bertahan hingga sekitar sepuluh tahun. Untuk menyiasatinya, kayu meranti biasa ditambahkan pengawet kayu seperti campuran kreosol dan solar. Kayu meranti juga tidak tahan terhadap paparan cuaca luar dan kelembapan tinggi. Oleh karena itu, kayu meranti tidak tepat untuk penggunaan outdoor dan tidak ideal untuk diletakkan bersinggungan dengan tanah secara langsung. Kekurangan lain dari meranti adalah harganya yang relatif mahal.
©Shutterstock
Manfaat kayu meranti
Dari sisi praktis, kayu meranti merupakan bahan bangunan rumah yang mumpuni. Anda dapat menggunakannya sebagai balok, galar, jendela, pintu, kaso, rangka atap, lantai, hingga sebagai rangka rumah. Selain sebagai bahan bangunan, meranti juga umum digunakan sebagai bahan furnitur, material plywood, dan veneer untuk finishing plywood atau panel lainnya.
Artikel lainnya: 5 Inspirasi Kerajinan Kayu Palet untuk Anda Coba Sendiri