Menempati Rumah Baru? Waspadai Materialnya!
Beragam cara dilakukan guna memenuhi kebutuhan tempat tinggal. Entah membangun rumah sendiri atau membeli rumah yang sudah jadi. Namun ada hal penting yang sering terabaikan berkaitan dengan rumah yang akan dihuni. Salah satunya adalah material yang digunakan pada rumah tersebut.
Tanpa Anda sadari, berbagai material yang digunakan pada rumah baru dapat menjadi sumber penyakit bagi Anda dan keluarga. Kanker, alergi, gangguan pernapasan, ginjal, hati, adalah beberapa penyakit yang mungkin timbul akibat material bangunan.
Karena itu, bila Anda berencana menempati rumah baru, perhatikan benar materialnya. Pilihlah material yang memiliki jaminan kesehatan dan lisensi ramah lingkungan. Bagaimana meminimalisasi efeknya? Dan material apa saja yang perlu diwaspadai?
Pertama, cat. VOC (Volatile
Organic Compound), timbal, dan merkuri yang terdapat dalam cat, adalah 3
jenis bahan yang patut Anda waspadai. Dalam komposisi tepat, bahan ini tak
berbahaya. Jika berlebih, bahan ini dapat mengakibatkan kanker. Yang termasuk
dalam kategori VOC di antaranya solvent
dan tiner. VOC ditandai dengan bau. Namun, cat yang tidak berbau belum tentu
bebas VOC.
Foto: Wolkenhaus Vapegasm Vape Store ©P+US Architects Studio
Cat dengan
merek ternama cukup bertanggung jawab dalam menggunakan bahan-bahan tersebut
dibandingkan cat oplosan yang tak diketahui mereknya. Anda yang membeli rumah
di perumahan, selain dapat menanyakan dan melihat langsung ke lapangan, juga
dapat melakukan trik berikut ini. Cat yang baik tidak luntur saat dipegang, memiliki
permukaan yang halus dan rata, warna mentereng dalam konteks wajar, serta bau
yang tidak terlalu menyengat. Selain itu, jika mata Anda terasa perih apalagi
sampai mengalami iritasi, bisa jadi itu adalah indikasi bahwa cat yang
digunakan memiliki kandungan racun yang cukup tinggi.
Foto:
Cipete House ©Fabelio
Design and Build
Artikel lainnya: Rumus Cepat Terapkan Fengshui pada Hunian
Kayu
Foto:
Pandawa's Villas ©DDAP
Architect
Kedua, kayu. Pada dasarnya kayu adalah material alam yang ramah
lingkungan. Tingginya permintaan pasar, seolah memaksa kayu diproses sebelum
waktunya. Proses pengeringan, pengawetan, hingga pelapisan yang menggunakan
berbagai macam bahan kimia membuat kayu menjadi tidak ramah lingkungan. Yang
patut diwaspadai adalah penggunaan bahan kimia berlebihan pada proses
pengawetan. Ciri-cirinya bau yang menyengat hingga hidung dan mata terasa perih.
Foto:
BBDO Indonesia ©Delution
Design
Jika Anda ingin membangun rumah, sebaiknya gantikan kayu dengan material
lainnya seperti beton precast, aluminium
atau besi hollow. Menghindari
penggunaan kayu berarti Anda turut berpartisipasi melindungi pepohonan.
Foto:
Paon Redesign ©DDAP
Architect
Artikel lainnya: Pasangan Ini Berinteraksi dengan Bangunan melalui Fotografi. Hasilnya Menakjubkan!
Keramik
Foto:
Scandinavian Apartment ©2 QUADRAN STUDIO
Ketiga, keramik. Semakin putih keramik, semakin tinggi bahaya radioaktif yang
dikandungnya. Semakin putih, keramik banyak mengandung zirconium. Zirconium ini
bisa memberi efek buruk, karena dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan
kanker kulit.
Foto:
Foresta Fiore House ©DDAP
Architect
Di sisi lain,
mengurangi penggunaan keramik berwarna putih juga tidak mudah. Tren yang
berkembang membuat permintaan akan keramik berwarna putih terbilang sangat
tinggi. Untuk itu, konsumen harus semakin jeli menanyakan kepada produsen,
apakah produk keramiknya telah memiliki sertifikat bebas radioaktif atau belum.
Foto:
Mrs. Z's House ©AVE Studio
Minimalisasi dengan Bukaan
Ada beberapa hal yang dapat Anda jadikan pegangan dalam meminimalisasi
bahaya polusi yang diakibatkan oleh material bangunan yang dipakai. Jika Anda
membangun rumah sendiri, langkah pertama yang harus Anda perhatikan adalah
berkaitan dengan desain bukaan yang memungkinkan sirkulasi dan pencahayaan yang
baik di dalam setiap ruang. Sirkulasi udara dan pencahayaan akan membantu dalam
mengusir berbagai macam bahaya.
Foto:
PermataMediterania Residence ©Fine Team Studio
Kedua, kenali material apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan.
Jangan hanya berpatokan pada harga yang murah. Kesehatan Anda dan keluarga
dipertaruhkan. Ketiga, sebaiknya Anda menggunakan material yang ramah
lingkungan dan menghindari pemakaian bahan-bahan sintesis.
Foto:
LHS House ©Pranala Associates
Keempat, yang
tak kalah pentingya, rumah yang baru selesai dibangun sebaiknya tidak langsung
dihuni sampai bahan-bahan penyelaras akhir, seperti cat dan pelitur, tidak lagi
mengeluarkan bau yang menyengat.
Artikel lainnya: Agar Desain Kamar Kost Efisien dan Nyaman