Cara Mengatasi Udara Panas di Dalam Rumah: Tips dan Solusi
Rumah yang gerah tentu membuat tidak nyaman. Istirahat menjadi tidak nyaman, aktivitas terganggu, dan bahkan mood bisa rusak karenanya. Cara mengatasi udara panas di dalam rumah yang efektif adalah dengan memastikan adanya aliran udara yang lancar dari dan ke dalam rumah.
Ada berbagai cara mengatasi udara panas di dalam rumah yang bisa dilakukan, mulai dari cara yang paling konvensional hingga cara mekanis. Cara yang konvensional menggunakan sistem ventilasi silang alami, menciptakan area yang teduh, serta melakukan penghijauan. Cara mekanis menggunakan sistem pengaturan udara buatan seperti kipas angin dan air conditioner (AC).
Yuk, simak cara-cara mengatasi udara panas di dalam rumah berikut inI!
Ventilasi dan Sirkulasi Udara yang Baik
Langkah pertama dari cara mengatasi udara panas di dalam rumah adalah memastikan sistem ventilasi rumah bekerja optimal sehingga sirkulasi udara lancar. Lakukan optimalisasi bukaan jendela dan pintu rumah untuk membawa masuk udara segar. Bukaan yang besar dengan penempatan yang tepat akan melancarkan sirkulasi udara secara lebih efektif.
Jika udara masih panas, kelancaran aliran udara dalam rumah dapat dibantu dengan penggunaan kipas angin. Perhatikan perbandingan ukuran ruangan, posisi penempatan kipas angin, dan arah putarnya agar dapat digunakan dengan nyaman.
Terdapat beberapa posisi penempatan kipas angin dalam rumah. Jika memakai kipas angin duduk, jangan mengarahkan kipas angin ke tubuh secara langsung. Arahkan posisi kipas sedikit mendongak sehingga udara panas dapat diangkat keluar dari ruangan. Kipas angin juga dapat diarahkan ke dinding yang berseberangan dengan jendela untuk menciptakan pantulan angin yang akan menyejukkan ruangan.
Kombinasi kipas angin dengan dehumidifier juga dapat diterapkan. Dehumidifier akan mengurangi kelembapan udara di dalam ruangan sehingga memungkinkan pemilik rumah cepat merasa sejuk. Kombinasi ini dapat menjadi cara mengatasi udara panas di dalam rumah karena dapat membuat keringat makin cepat kering.
©Shutterstock
Selain dehumidifier, kombinasikan es batu dengan kipas angin sebagai cara mengatasi udara panas dalam rumah. Caranya, letakkan satu ember es batu di depan kipas angin. Angin akan ditiupkan ke atas es sehingga mencair dan menciptakan uap air dingin yang menyegarkan. Sebelum melakukan langkah ini, pastikan sistem ventilasi udara ruangan lancar agar kelembapan udara dalam ruang tidak meningkat.
Jika menggunakan kipas angin yang diletakkan di langit-langit ruangan, pastikan bahwa putarannya berlawanan dengan arah jarum jam, terutama pada musim kemarau. Tujuannya adalah mendorong udara dingin yang berada di atas ruangan agar dapat terhembus ke bawah sehingga ruangan bisa terasa sejuk.
Agar optimal mengatasi udara panas di dalam rumah, perhatikan acuan ukuran diameter bilah kipas. Untuk ruang berukuran kurang dari 5 meter persegi, gunakan kipas berukuran <70 cm. Ruang berukuran 5-7 meter persegi memerlukan kipas berukuran 70-100 cm, luas ruang 7-16 meter persegi memerlukan ukuran kipas 100-120 cm, sementara ruang lebih dari 16 meter persegi akan membutuhkan kipas angin berdiameter minimal 130 cm.
©Shutterstock
Artikel lainnya: Kepanasan? 6 Tips Berikut Bisa Buat Rumah Lebih Sejuk Tanpa AC
Penggunaan Perangkat Pendingin dan Penyejuk Ruangan
Sistem ventilasi udara alaami dan penggunaan kipas angin terkadang tidak cukup untuk mengatasi udara panas dalam rumah akibat faktor-faktor tertentu seperti adanya anak kecil atau hewan peliharaan di rumah, penghuni rumah dengan kondisi kesehatan khusus seperti asma atau kondisi pernapasan lainnya, hingga kualitas udara lingkungan yang buruk. Penyejuk ruangan mekanis berupa sistem air conditioning pun diperlukan.
Jika ingin memasang AC, perhatikan faktor-faktor seperti tipe dan ukuran AC hingga level kebisingannya. Ada 3 tipe AC yang dapat ditemui di rumah, yaitu AC split (AC yang paling umum digunakan di rumah), AC Cassette (AC yang dipasang di langit-langit dan menghadap ke lantai), dan AC floor standing atau AC portable.
Ukuran ruang juga memengaruhi ukuran AC yang diperlukan agar pendinginan ruang optimal. Ruang berukuran kurang dari 10 meter persegi dapat memakai AC berukuran ½ PK. Ruang ukuran 11–17 meter persegi memerlukan AC berukuran ¾ PK, sedangkan ruang berukuran lebih dari 18 meter persegi membutuhkan AC 1 PK.
Saat ini, penggunaan AC dengan teknologi inverter makin populer karena hemat daya listrik. Pemilihan AC juga perlu mempertimbangkan faktor ketenangan. Pilihlah AC yang mengeluarkan suara kurang dari 50 dB. Sebagai perbandingan, suara bisikan manusia memiliki frekuensi 20 dB.
©Shutterstock
Artikel lainnya: Ketahui 6 Hal ini Sebelum Membeli AC Baru
Penyesuaian Desain dan Material Rumah
Cara mengatasi udara panas di dalam rumah juga bisa dilakukan melalui penyesuaian desain dan material rumah. Material bangunan seperti beton, batu alam, dan batu bata dikenal dapat membuat rumah adem karena sifatnya sebagai material insulator panas yang bagus. Material tradisional seperti kayu dan bambu juga membuat ruangan sejuk.
Desain rumah yang tepat juga dapat membantu membuat rumah lebih sejuk, misalnya dengan menerapkan langit-langit tinggi, peletakan bukaan-bukaan yang tepat, serta penciptaan area teduh dan penghijauan lingkungan rumah. Penambahan elemen air dengan menempatkan kolam di halaman juga membantu mendinginkan rumah.
Warna atap rumah pun ikut berperan dalam menurunkan suhu ruangan. Atap berwarna terang dapat secara efektif mendinginkan interior dengan memantulkan sinar matahari dan mengurangi penyerapan panas. Selain itu, penerapan atap hijau yang dilapisi rumput atau tanaman tak hanya membuat rumah tampil estetis, tetapi juga dapat menjadi cara mengatasi udara panas di dalam rumah.
Demikianlah beberapa cara mengatasi udara panas di dalam rumah. Temukan juga berbagai tips seputar desain hunian lainnya, hanya di Archify.