Mengenal 5 Pola Keramik Klasik untuk Hunian Kontemporer Anda
©Shutterstock
Satu detail yang terpampang jelas namun sering terlupakan adalah pola pemasangan keramik. Terlihat sepele, namun pola pemasangan keramik dapat memberi dampak visual yang signifikan.
Ada beberapa tipe pola pemasangan keramik yang bisa Anda gunakan untuk keperluan interior hunian Anda. Seperti berbagai gaya interior lainnya, model pola keramik juga memiliki eranya masing-masing—yang kemudian tenggelam dan populer kembali. Berikut ini beberapa pola keramik kekinian yang ternyata adalah ‘daur ulang’ dari pola keramik lama.
Brick bone
©Shutterstock
Seperti namanya yang mengandung kata brick, pola penataan keramik brick bone sama dengan penataan batu bata pada tembok rumah. Pola ini juga dikenal sebagai pola running bond. Jika Anda sering melihat dinding dapur atau kamar mandi rumah kekinian menggunakan pola brick bone, kemungkinan besar karena kepopuleran subway tile.
Keramik mungil (3 x 6 inci) ini muncul pertama pada 1904, diperkenalkan oleh desainer George C. Heins dan Christopher Grant La Farge. Awalnya, jenis dan pola keramik ini dipasang di stasiun subway New York sehingga muncul istilah subway tile. Pola dan ukuran keramik ini ternyata menjadi sangat populer, bahkan hingga kini, karena selalu memberi kesan rapi, resik, serta sangat luwes untuk berbagai tema desain.
Artikel lainnya: 6 Tips Dasar untuk Memilih Keramik Lantai Hunian Kesayangan
Herringbone
©Shutterstock
Satu pola keramik yang beberapa tahun terakhir ini populer adalah herringbone. Bentuk polanya memang mirip susunan tulang ikan herring, menyudut berderet rapi. Anda mungkin lebih mengenalinya sebagai salah satu pola tekstil. Pola penataan ini sudah terlihat sejak peradaban Romawi sebagai pola penataan paving block untuk jalanan utama karena strukturnya yang simpel namun kuat. Jika bosan dengan pola brick bone, Anda pun bisa mengatur pola tata subway tile Anda bergaya herringbone.
Chevron
©Shutterstock
Pola chevron mirip dengan herringbone. Bila pola herringbone menggunakan keramik dengan sudut 90 derajat sehingga terkesan mengunci satu sama lain, maka pola chevron membuat sambungan antara keramik yang dipotong 45 derajat sehingga tercipta pola zigzag yang tegas. Seperti herringbone, pola chevron juga luwes sebagai lantai atau pun sebagai dinding.
Artikel lainnya: Bingung Menentukan Lantai Rumah? Inilah 6 Lantai Pilihan untuk Hunian Minimalis Anda
Hexagon
©Shutterstock
Pola keramik ini persis berbentuk sarang lebah. Anda mungkin sering melihat pola ini di dinding kamar mandi, sebagai backsplash di dapur, atau sebagai lantai paving di taman atau kompleks hunian. Keramik model hexagon dulu pernah pula jaya pada era Victoria (abad 19) dan kemudian pada tahun 1920-1940, terutama untuk lantai bungalow atau villa.
Diamond-Escher
©Shutterstock
Jika diamati dengan cermat, pada dasarnya bentuk diamond-Escher ini mirip dengan bentuk hexagon. Jika tiga diamond disatukan dengan masing-masing sisi bertemu dan menghasilkan titik di tengahnya, terciptalah pola tersebut. Ada sebutan Escher, karena pola ini diabadikan dalam salah satu karya seni seniman Belanda, M. C. Escher, pada sekitar tahun 1939. Walau begitu, pola ini bukan pola baru. Bangsa Yunani kuno telah menggunakannya sebagai mozaik lantai, seperti yang ditemukan di reruntuhan arkeologi Delos. Meski begitu, pola ini cukup sering dipakai di hunian-hunian kontemporer saat ini.
Artikel lainnya: Buat Dapur Tampil Kekinian Dengan 6 Inspirasi Dinding Backsplash Ini!
Demikian pola-pola keramik yang tampak kekinian namun ternyata telah ada berpuluh tahun bahkan berabad lamanya. Pola-pola tersebut tetap dapat bertahan dan terkesan kekinian tentu karena kesederhanaan dan fleksibilitasnya untuk diadaptasi dalam bebagai tema desain. Tertarik untuk update penampilan rumah dengan berbagai pola keramik tersebut? Hubungi para arsitek dan desainer interior pilihan di Archify untuk membantu Anda.