Mengenal Atap Fiber, Atap Modern yang Semakin Popular
©Shutterstock
Atap fiber merupakan salah satu jenis atap modern yang popular di pasaran. Dari sisi penampilan, atap fiber menawarkan berbagai pilihan warna yang menarik dan modern. Seperti namanya, atap fiber dibuat dari jaringan serat kaca (fiberglass) dan resin atau plastik untuk memperkuat struktur materialnya. Yuk kita simak ulasan atap fiber berikut ini.
2 jenis atap fiber
©Shutterstock
Atap fiber gelombang
Atap fiber paling popular dan klasik adalah atap fiber bergelombang (corrugated fiberglass roofing) yang umumnya tembus cahaya dan hadir dalam berbagai pilihan warna. Seringkali digunakan sebagai atap teras, kanopi, hingga atap skylight, atap fiber gelombang dikenal ringan, lentur, mudah dibentuk, pemasangannya mudah, serta memiliki durabilitas yang baik.
Atap fiber flat
Selain atap fiber gelombang, ada pula tipe atap fiber flat (datar). Tipe atap yang termasuk dalam kategori flat misalnya adalah tipe atap GRP (Glass Reinforced Polyester, plastik polyester yang diperkuat dengan serat kaca) dan sirap fiber (fiberglass shingles). Keduanya kini banyak digunakan pada hunian bergaya kontemporer.
Ukuran atap fiber
Ukuran atap fiber gelombang bervariasi antara 1.5 hingga 3 meter, lebar antara 85cm hingga 105cm, dengan ketebalan antara 1-2 milimeter. Namun, terdapat manufaktur yang menawarkan ukuran berdasarkan pesanan atau custom order. Sementara itu untuk tipe sirap, ukurannya sekitar 13 x 42 centimeter.
©Shutterstock
Kekurangan atap fiber
Atap fiber memiliki dua kekurangan. Pertama, atap fiber mudah pudar warnanya. Hal ini terutama sangat terlihat pada tipe atap fiber gelombang. Sementara itu untuk tipe atap fiber rata tidak terlihat dampaknya, karena umumnya lapisan fiberglas digunakan sebagai alas atap yang kemudian dilaapis dengan aspal atau tipe pelapis lainnya.
Kedua, pemasangan atap fiber harus cermat. Dalam hal pemasangan atap gelombang, perhatian harus dilakukan terhadap pemasangan paku, agar tidak terjadi risiko kebocoran. Selain itu, pemasangan atap fiber tipe sirap atau GRP juga memerlukan keahlian khusus.
©Shutterstock
Kelebihan atap fiber
Ada empat keuntungan atap fiber dibandingkan dengan atap konvensional, yaitu bobot, penampilan, keawetan, dan harganya yang terjangkau. Dibandingkan dengan atap konvensional seperti genteng tanah liat, kayu, atau logam, atap fiber memiliki bobot yang lebih ringan.
Namun begitu, dengan bobot yang ringan, atap fiber tetap kokoh dalam melindungi bangunan dari gangguan cuaca dengan sifatnya yang anti pecah dan bocor. Tipe atap ini awet bertahun-tahun, bahkan untuk tipe sirap atau GRP dapat bertahan hingga puluhan tahun.
©Shutterstock
Kunjungi bagian Produk di Archify untuk mendapatkan produk genteng fiber maupun genteng lainnya yang Anda inginkan. Temukan juga berbagai artikel up to date lainnya seputar arsitektur, desain interior, produk, hingga material bangunan hanya di Archify.