Mengenal Jenis-Jenis Dak Rumah Berdasarkan Materialnya
©Rafael Miranti Architects
Dak rumah merupakan salah satu elemen penting dalam struktur bangunan rumah, terutama ketika Anda berencana membuat rumah bertingkat. Dak rumah bisa berupa lantai penutup teratas pada bangunan rumah maupun pembatas lantai satu dengan lantai lain yang berada di atasnya. Untuk membuat model dak rumah, Anda bisa menggunakan berbagai pilihan material, mulai dari beton, besi, hingga tanah liat.
Masing-masing material dak rumah tentu memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk mengetahui jenis-jenis dak rumah lebih lanjut, berikut ini kami sajikan berbagai model dak rumah minimalis sesuai dengan pilihan materialnya.
Dak Beton
Dak beton merupakan material konvensional yang paling umum digunakan untuk model dak rumah. Jenis dak rumah ini menggunakan bekisting atau rangka kayu sebagai cetakan beton yang dipadukan dengan rangkaian besi sebagai struktur lantai. Setelah kedua material terpasang, campuran semen, kerikil, dan pasir dituangkan dan dibiarkan mengeras sampai membentuk lantai pijakan.
Proses pengerasan tersebut menjadi salah satu kekurangan dak beton. Anda perlu menunggu 20 hingga 25 hari hingga dak beton mengeras sebelum melanjutkan proses pembangunan atau menggunakan lantai dak beton. Akan tetapi, kekuatan dak beton tidak perlu diragukan lagi. Tampilan dak beton juga sangat cocok untuk model dak rumah minimalis modern.
©JWARA Studio
Artikel Lainnya: Mengenal Detail Atap Dak Beton dan Tips Agar Tidak Retak
Dak Pelat Baja
Pilihan model dak rumah minimalis modern berikutnya adalah dak pelat baja. Sesuai namanya, jenis dak rumah ini terbuat dari bahan metal berbentuk lempengan. Material ini membuat pengerjaan dak rumah lebih cepat dari dak beton dengan hasil kekuatan yang hampir sama.
Instalasi pelat baja untuk dak rumah jadi lebih cepat karena Anda tidak perlu membongkar bekisting seperti pada dak beton. Jenis dak rumah yang satu ini juga memiliki bobot yang lebih ringan dari dak beton sehingga cocok untuk model dak rumah minimalis. Akan tetapi, ada risiko terjadinya lendutan pada pelat baja.
©ADMF+
Dak Keraton
Selain bahan semen dan besi, tanah liat pun bisa dimanfaatkan sebagai material dak rumah. Ada jenis dak rumah bernama dak keraton yang terbuat dari tanah liat yang sudah dicetak membentuk brick atau modul untuk disusun sebagai lantai dak.
Sebuah modul dak keraton biasanya berukuran 25×20×20 cm. Meski terbuat dari tanah liat, Anda tidak perlu meragukan kekuatan material dak ini. Dak keraton mampu menahan beban hingga 500 kg/m2, dengan catatan dak rumah perlu dibuat dengan ketebalan 15 cm dan bentang maksimal 3,6 meter.
Dak keraton juga bisa menyejukkan bangunan sekaligus meredam suara. Hanya saja, dak keraton tidak bisa dilubangi dalam proses pembuatan dak rumah karena modulnya bisa pecah dan mengurangi kekuatan dak rumah.
©Kar(t)chitect
Artikel Lainnya: 5 Persiapan Sebelum Meningkat Rumah
Dak Bondek
Dak rumah minimalis modern yang satu ini terbuat dari perpaduan seng dan aluminium. Bondek berperan sebagai alas pengecoran dak yang lebih kokoh daripada kayu. Oleh karena itu, bondek tidak memerlukan tiang penyangga layaknya cetakan pengecoran dari kayu pada proses pembuatan dak beton.
Dak rumah minimalis dari bondek relatif lebih hemat dibandingkan dak rumah konvensional karena bondek bisa dipakai berulang kali sebagai bekisting. Akan tetapi, Anda perlu merogoh kocek lebih dalam jika tertarik membuat dak bondek sebagai dak rumah minimalis modern.
©Sidharta Architect
Artikel lainnya: Hujan Deras Melanda, Pastikan Atap Rumah Tidak Bocor dengan 5 Cara Ini
Itulah berbagai jenis dak rumah menurut material pembuatnya. Semoga dengan mengetahui perbedaan jenis dak rumah, Anda dapat memilih material yang tepat untuk bangunan dengan lebih mudah. Kunjungi Archify dan simak berbagai artikel up to date mengenai tips dan inspirasi desain serta material bangunan. Konsultasikan kebutuhan desain Anda dengan para profesional yang ada di Archify untuk mewujudkan desain yang terbaik!