Mengenal Kayu Ulin, Kayu Berkualitas Tinggi Asal Indonesia
©Shutterstock
Tak bisa dimungkiri, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kayu dengan kualitas yang mendunia. Berbagai kayu bermutu tinggi asal Indonesia menjadi incaran para pengrajin dan pengolah kayu di dunia. Dari deretan kayu berkualitas tinggi yang ada di negara ini, salah satu jenis kayu yang cukup dikenal adalah kayu ulin. Ada berbagai karakter khas yang membuat kayu ulin selalu menjadi pilihan untuk material bangunan, furnitur, dan produk lainnya.
Berbagai nama kayu ulin
Kayu ulin merupakan kayu asli Indonesia. Jenis kayu ini banyak tumbuh di wilayah Kalimantan, Sumatra bagian timur, Sulawesi, serta kepulauan Bangka Belitung. Karena persebaran wilayah pertumbuhannya yang luas tersebut, maka kayu ulin juga memiliki berbagai nama lain secara lokal, seperti kayu tubulin, tulian, bulian, atau telian. Di Sumatra Selatan, kayu ini juga dikenal sebagai kayu onglen. Secara nasional, kayu ulin juga dikenal sebagai kayu besi.
Artikel lainnya: 5 Poin Dalam Merencanakan Pergola untuk Percantik Rumah
©Shutterstock
Sifat kayu ulin
Kayu ulin termasuk kayu keras, begitu kerasnya maka disebut sebagai kayu besi karena sukar dipaku atau digergaji, walau mudah dibelah. Karakter lainnya yang tak kalah menonjol adalah bobotnya yang berat, tahan perubahan suhu dan cuaca, tahan air laut, dan aromanya yang khas. Selain itu, kayu ulin sangat awet, serangga seperti rayap tak mau mendekatinya. Bahkan dalam keadaan terendam atau terpendam lama, kayu ini tetap utuh tidak busuk dan dengan kualitas tetap prima. Namun begitu, dengan segala kelebihan tersebut, kayu ulin sangat lambat tumbuhnya, hanya sekitar 0,05cm per tahun. Namun ketika dewasa, kayu ulin bisa menjulang tinggi dan berdiameter hingga lebih dari 1 meter.
Varietas kayu ulin
Hingga saat ini setidaknya ada empat varietas ulin, yaitu ulin kapur, ulin lilin, ulin tando, serta ulin tembaga. Perbedaan varietas ini didasarkan pada warna batangnya. Secara berturut, warna batang ulin kapur hingga tando adalah coklat muda, coklat gelap, coklat kemerahan, dan untuk coklat tembaga berwarna kekuningan. Pada saat ini yang umum di pasaran adalah varietas tando dan tembaga.
Artikel lainnya: 6 Inspirasi Model Tangga Kayu Agar Rumah Tampil Keren
©Shutterstock
Manfaat kayu ulin
Kayu ulin lazim dimanfaatkan sebagai material bangunan rumah tradisional suku Dayak di Kalimantan. Pada saat teknologi komunikasi modern dan listrik diperkenalkan di Nusantara, tiang kayu ulin diberdayakan sebagai tiang telegraf, tiang telepon, dan tiang listrik. Batang kayu uling juga digunakan sebagai bantalan rel kereta api (sebelum kemudian digantikan dengan beton). Manfaat kayu ulin lainnya adalah untuk material furnitur kualitas tinggi, konstruksi dermaga, dan kapal tradisional.
Material kayu ulin untuk konstruksi rumah
Dari sisi konstruksi, kayu ulin termasuk kayu yang multifungsi. Kayu ulin dapat digunakan sebagai material untuk pembuatan pondasi, lantai, dinding, pintu, tangga, jendela, railing, struktur atap, hingga bilah atap itu sendiri. Sebagai pondasi, lantai, dan dinding bangunan, jenis kayu ulin yang dipakai biasa adalah jenis tembaga, tando, dan ulin lilin. Sementara itu, jika Anda ingin mendapatkan bahan sirap sebagai atap, maka dapat Anda pilih tipe ulin kapur. Sampai saat ini, kayu ulin tetap sering dimanfaatkan untuk desain hunian kontemporer, baik pada bagian tertentu dalam rumah maupun secara keseluruhan sebagai bangunan cottage atau vila pada resort mewah.
Artikel lainnya: Mengenal Atap Sirap Kayu yang Estetik, Kelebihan dan Kekurangannya