Menilik Tren Interior 2018: Alami dan Serba Praktis
Tren interior dan
material selalu mengalami pergantian dari tahun ke tahun. Melihat tren interior tahun ini,
pengolahan ruang dengan aksen tipografi dan pola-pola geometris tampak
mendominasi beberapa area kafe dan hunian. Dari sisi gaya, Skandinavia amat berjaya
di tahun 2017. Lantas, bagaimana tren interior tahun mendatang?
Bisa saja terjadi sedikit pergeseran di tahun datang. Mobilitas tinggi di era saat ini menguras waktu dan tenaga masyarakat urban, khususnya di ibu kota. Semrawutnya ibu kota dan tingkat kesibukan yang sangat tinggi setiap harinya membuat orang menginginkan suasana yang nyaman di dalam rumah.
Foto: Sonny Sutanto Architects New Office ©Sonny Sutanto Architect
Karena
menginginkan kenyamanan yang maksimal, suasana interior
dengan tema yang simpel dan
identik dengan alam akan
banyak ditemukan di tahun mendatang. Sedangkan, pernak-pernik interior berbau
kreativitas juga dapat mengisi dinding interior
sebagai sarana ekspresi diri.
Dari sisi material, berbagai inovasi teknologi material ditujukan bagi kecepatan dan kepraktisan membangun. Material yang pemasangannya cepat, ringan, namun kuat, seperti gypsum atau glassfiber reinfoced cement (GRC) akan semakin banyak digunakan. Material seperti ini dianggap mampu menjawab tantangan desain interior hunian masa kini yang fleksibel, mudah diubah-ubah sesuai kebutuhan.
Foto: St. Moritz Apartment ©Jettaliving
Sementara untuk dekorasi, produk-produk buatan tangan
yang memiliki proses panjang dan sarat akan kisah menjadi semakin dihargai. Di
tengah membanjirnya produk massal, furnitur maupun benda dekorasi rumah handmade dipandang sebagai sesuatu yang
eksklusif, tidak pasaran.
Oleh pemiliknya, desain rumah dibuat sepersonal mungkin, agar tidak ada duanya, baik melalui produk kerajinan tangan, produk yang dipesan khusus (custom), bahkan produk buatan sendiri (do it yourself (DIY)). Lantas, tak jarang orang menjadikan interior rumahnya menjadi ajang aktualisasi diri di media sosial.
Foto: Beauty Bar Jakarta ©Tataruang Architects
Kehadiran media
sosial sekelas Instagram dan Pinterest berdampak besar pada masyarakat secara
global. Informasi tanpa batas yang diterima masyarakat membuat mereka dapat
melihat perkembangan dunia, termasuk dunia desain interior. Melalui katalog
inspirasi online seperti Pinterest, setiap orang
dapat dengan leluasa mem-posting dan
melihat inspirasi-inspirasi desain di berbagai belahan dunia. Instagram pun
demikian.
Sontak, inspirasi menarik yang dihadirkan membuat pemilik rumah ingin mengaplikasikannya pada interior hunian mereka. Bak efek domino, ketika seseorang menerapkan gaya tertentu maka secara sadar atau tidak, mereka saling memengaruhi. Hal ini membuat media sosial menjadi salah satu panggung untuk berekspresi dan menunjukkan kreativitas mereka.
Foto: Puri Indah Residence ©STUDIO PIU
Namun, dalam
merancang sebuah hunian sebaiknya jangan jadikan tren sebagai acuan utama. Anda
cukup memanfaatkan tren tersebut sebagai salah satu bagian dari desain.
Selebihnya, personalisasi Anda-lah yang dimainkan. Pasalnya, rumah tak sekadar
tempat, ia merupakan bingkai dari setiap kehidupan Anda. Tentu, di sini peran desainer interior maupun arsitek
menjadi penting sebagai penerjemah personalisasi yang diinginkan.