Meningkat Rumah Cepat dan Hemat
Foto: Askaria House ©Delution Design
Ketika jumlah keluarga bertambah, maka kebutuhan ruang pun ikut bertambah. Bila terbentur lahan, maka solusi satu-satunya adalah menumbuhkannya secara vertikal (menambah lantai ke atas). Dulu, menambah lantai (ngedak) kerap dilakukan dengan cara konvensional, yakni mengecor beton langsung di tempat. Namun, berkat perkembangan teknologi material, pekerjaan ngedak bisa dilakukan dengan material instan yang praktis dan hemat waktu.
Cara konvensional membutuhkan takaran material yang tepat
agar adonan semen pas. Bila takarannya asal-asalan maka akan menimbulkan
masalah di kemudian hari . Oleh sebab itu, untuk mengurangi risiko tersebut,
Anda dapat menggunakan material instan yang sudah memiliki takaran yang sesuai.
Lebih Murah, Asal...
Banyak yang beranggapan kalau material instan sudah pasti
mahal, karena dilengkapi teknologi terkini. Padahal, belum tentu. Besar
kecilnya pengeluaran saat renovasi biasanya ditentukan oleh RAB, proses
pembangunan, dan setelah bangunan terbangun. Bila kontraktor atau pemilik rumah
tidak menghitung RAB secara matang dan rinci, maka potensi biaya membengkak
sangat tinggi. Oleh sebab itu, saat merancang RAB, pastikan Anda
mengonsultasikannya kepada kontraktor atau arsitek yang berpengalaman. Demikian
pula saat proses pembangunan. Bila menggunakan cara konvensional, maka pastikan
takaran antara semen, air, dan pasir sesuai.
Tukang yang tidak berpengalaman biasanya hanya menakar
sesuai dengan apa yang ia lihat dan ajarkan dari seniornya. Kalau ajarannya benar,
tidak masalah. Fatal akibatnya kalau ternyata takarannya asal-asalan. Bangunan
akan cepat rusak dan lagi-lagi Anda akan mengeluarkan biaya lebih.
Baca Juga: Memberi Warna Ruang Dengan Material Ekspos
Selain itu, pengerjaan dengan cor beton cenderung lebih
berantakan dan memakan waktu yang lama. Kira-kira dari selesai pengerjaan
hingga beton kering, membutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Dari sisi harga, umumnya ngedak dengan cor
beton dihitung per meter kubik. Harga juga tergantung dengan kualitas beton
yang digunakan. Umumnya untuk rumah tinggal dengan ukuran standar menggunakan
beton K225 dan K250, sedangkan untuk rumah mewah lebih baik menggunakan beton
K300 dan K350. Harga ngedak dengan cor beton saat artikel
ini ditulis berkisar antara Rp700.000—Rp1
juta/m3.
Besar kecilnya biaya meningkat rumah juga dipengaruhi oleh
struktur bangunan Anda. Bila fondasi bangunan lama Anda sudah didukung untuk
bangunan 2 lantai, maka tidak jadi masalah. Belakangan, rumah-rumah yang
dibangun pengembang tidak didukung untuk bangunan 2 lantai. Sehingga, Anda
harus banyak membongkar dan menambahkan fondasi dan kolom baru. Ini tentu
menguras kocek Anda.
Foto: Sebelum meningkat rumah, konsultasikan terlebih dahulu pada kontraktor atau arsitek. Rumah Puri Surya Jaya ©Andyrahman Architect
3 Hal Penting Saat Meningkat Rumah
Mengecek kondisi fondasi menjadi salah satu hal penting
yang wajib Anda lakukan saat meningkat rumah. Pasalnya, fondasi yang tidak
mampu menumpu beban 2 lantai akan membahayakan keselamatan jiwa penghuni rumah.
Oleh sebab itu, sebaiknya cek terlebih dahulu kondisi struktur bangunan sebelum
Anda meningkat.
Ada dua hal penting lagi yang harus Anda ketahui, yakni
ngedak dan merancang struktur tangga. Bila tiga hal ini dikerjakan dengan
tepat, dijamin bangunan Anda akan panjang umur dan bebas masalah.
Baca Juga: Ragam Tipe Tangga Untuk Hunian Anda
Jangan Lupakan IMB
Tidak hanya bangunan baru yang memerlukan izin mendirikan
bangunan (IMB), rumah renovasi pun perlu. Dengan adanya IMB, hunian Anda mendapat
payung hukum yang pasti sehingga tidak mengganggu kepentingan orang lain. IMB juga
diperlukan untuk memastikan apakah bangunan Anda memiliki konstruksi dan
kondisi tanah yang mendukung atau tidak.
Gunakan Jasa Tukang Profesional
Selama ini kesalahan membangun rumah bukan terletak pada material yang digunakan, melainkan dari keterampilan tukang dalam meracik adonan bahan. Oleh sebab itu, sebaiknya, Anda mengenal dan mengetahui kinerja tukang tersebut langsung atau mendapat referensi dari arsitek atau kontraktor.