Perhatikan Hal Ini Sebelum Bangun Taman Vertikal
Ketika bidang horizontal tidak lagi cukup memenuhi kebutuhan lahan untuk dibuat taman, bidang vertikal menjadi pilihannya. Terciptalah taman vertikal atau vertical garden. Prinsip dasarnya, media tumbuh tanaman yang biasanya berupa tanah, pada taman vertikal diganti menjadi media tumbuh lain yang dipasang pada sebuah bidang vertikal. Bidang ini dapat berupa dinding atau sebuah struktur vertikal yang dibangun untuk keperluan taman vertikal.
Foto: Bens House ©GeTs Architects
Secara fungsi, taman
vertikal ini tidak jauh berbeda dari taman biasa. Selain menambah estetika, taman
vertikal juga dapat menjadi penyejuk suhu, penangkap debu dan polutan di udara,
sekaligus meredam suara.
Pada hunian, taman vertikal dapat dibuat pada bidang kosong mana saja. Taman vertikal, secara prinsip sama dengan taman biasa, yaitu memiliki syarat yang harus dipenuhi agar tanaman tumbuh sehat. Salah satu sayaratnya adalah taman vertikal harus ditanam di dinding yang kokoh dan kuat, misal dari bata. Selain itu, ada 5 syarat lainnya yang juga penting diperhatikan pada pembuatan taman vertikal.
1. Matahari
Cahaya matahari
merupakan salah satu kebutuhan utama tanaman. Syarat ini menentukan letak taman
vertikal pada rumah. Idealnya, tempatkan taman vertikal pada area yang terkena
paparan sinar matahari. Hindari daerah naungan karena ini menyebabkan
pertumbuhan tanaman terhambat.
2. Jenis
Tanaman
Foto: Rumah Beranda - Green Boarding House ©Sigit Kusumawijaya
Tanaman apa saja
pada prinsipnya bisa tumbuh di media taman vertikal . Tetapi, agar tampilannya
lebih indah, ada jenis-jenis tanaman tertentu yang cocok ditanam pada taman
vertikal. Beberapa ciri tanaman yang sesuai adalah berikut ini.
- Tidak cepat tumbuh besar alias tidak ekspansif. Jenis tanaman ini akan memudahkan perawatan dan membuat desain awal taman vertikal bertahan cukup lama.
- Memiliki kecepatan tumbuh yang setara. Beberapa jenis tanaman yang dikombinasikan sebaiknya tumbuh bersama, dengan alasan untuk mempertahankan komposisi desain taman.
- Bukan tanaman semusim. Tanaman seperti krisan mengalami pertumbuhan optimal sekali saja dan setelahnya harus diganti tanaman baru. Ini akan menyulitkan perawatan.
- Sesuai kondisi setempat. Misalnya, tanaman tahan panas cocok ditanam pada taman vertikal yang terpapar sinar matahari penuh, dan sebaliknya.
- Tahan
kekurangan air. Taman vertikal menggantungkan hidupnya pada pasokan air.
Ada kalanya terjadi masalah pada sistem irigasi sehingga tanaman sempat
tidak tersiram.
- Tidak rontok.
Beberapa jenis tanaman secara alami mengalami fase rontok atau merontokkan
daunnya jika kekurangan air. Biasanya, butuh waktu lama untuk tumbuh
kembali rimbun. Ini akan mengganggu keindahan taman vertikal. Beberapa
jenis tanaman yang memenuhi syarat, antara lain philodendron, pakis,
dracaena, bromelia, daun beludru, lili paris, lantana, sirih gading, dan
soka.
3. Air
Foto: Tanjung Mas House ©Inspiratio Indonesia
Air diibaratkan sebagai makanan pokok bagi tanaman yang ditanam di taman vertikal. Ini karena media tumbuh taman vertikal umumnya rockwool dan glasswool, yang tidak sebaik tanah dalam menyimpan air dan tidak memiliki nutrisi alami. Pada taman vertikal, nutrisi untuk tanaman diperoleh dari pupuk yang dilarutkan ke dalam tangki penyiram. Karena alasan di atas, pasokan air harus selalu terjaga.
Hunian yang ingin dilengkapi taman vertikal juga harus memiliki air berkualitas baik, minimal setara PAM. Jika hunian terletak di daerah pantai yang air nya banyak mengandung garam atau di area yang airnya banyak mengandung besi, tanaman tidak akan tumbuh optimal.
4. Listrik
Syarat yang satu ini terkait erat dengan penyiraman. Pada taman vertikal, penyiraman dilakukan dengan sebuah sistem khusus yang mengandalkan pompa listrik untuk mengalirkan air ke bagian atas taman vertikal. Sedemikian krusialnya penyiraman, penyedia jasa taman vertikal yang baik biasanya juga menyiapkan sistem cadangan yang memanfaatkan langsung keran air untuk penyiraman, andaikan listrik mati.
5. Jasa Pasang
Foto: Bens House ©GeTs Architects
Membuat taman
vertikal pada hunian dapat dilakukan sendiri. Tetapi, untuk hasil
maksimal, Anda dapat menggunakan jasa penyedia taman vertikal. Selain memerlukan bahan-bahan dengan
spesifikasi khusus, seperti rangka baja ringan, geotextile, vertical
greening module, planter box, glasswool, dan rockwool, sistem
penyiraman taman vertikal juga membutuhkan pipa khusus. Ini tentu akan lebih
terjamin apabila disiapkan oleh tenaga profesional.
Itulah lima hal yang perlu diperhatikan sebelum membangun taman vertikal yang dapat Anda terapkan dalam desain rumah Anda. Untuk penempatan dan hasil yang maksimal, konsultasikan dengan arsitek rumah Anda. Temukan ribuan inspirasi taman vertikal dan desain rumah lainnya di archify.com. Selamat mencoba!
Foto Cover: Bens House ©GeTs Architects