Sekilas Mirip, Apa Perbedaan Granit dan Marmer?
Indonesia kaya akan berbagai jenis batuan alam yang sering digunakan sebagai elemen konstruksi suatu bangunan. Di antara kekayaan ragam batuan alam tersebut, granit dan marmer menjadi primadona dalam dunia desain interior.
Granit dan marmer memberikan keindahan alami yang unik ke dalam sebuah ruang. Keduanya pun memiliki penampilan yang sangat mirip. Padahal, perbedaan granit dan marmer cukup signifikan.
Apa bedanya marmer dan granit? Mana yang lebih cocok diterapkan di rumah Anda? Mari kita bedah perbedaan granit dan marmer, mulai dari karakteristik dasar, kelebihan dan kekurangan, hingga penerapannya di sebuah hunian.
Perbedaan Granit dan Marmer
Beda marmer dan granit dapat dilihat melalui beberapa aspek seperti proses pembentukan, perbedaan komposisi mineral keduanya, kekerasan dan porositas, dan juga penampilannya.
Proses Terbentuknya
Granit adalah jenis batuan yang terbentuk dari pembekuan magma di bawah permukaan bumi selama jutaan tahun. Oleh sebab pembentukannya, granit termasuk dalam jenis batuan beku (igneous rocks) yang dikenal memiliki butiran kasar dan berwarna terang.
Marmer adalah jenis batuan yang terbentuk dari batu kapur. Marmer terbentuk dari endapan batu kapur yang tercampur dengan sisa-sisa tumbuhan yang terkubur dalam jangka waktu yang sangat lama. Karena terbentuk dari endapan batuan, marmer termasuk dalam jenis batuan endapan atau batuan sedimen yang kemudian mengalami metamorfosis akibat tekanan dan suhu tinggi. Dalam proses metamorfosis tersebut, mineral lain tercampur ke dalamnya, hasilnya adalah marmer yang terlihat penuh warna menarik pada permukaannya.
Komposisi Mineral
Selain proses pembentukannya, perbedaan granit dan marmer terletak pada komposisi mineral penyusunnya. Granit memiliki komposisi mineral berupa feldspar, kuarsa, dan mika, sedangkan marmer terdiri dari mineral kalsit.
Tampilan dan Pola
Granit dan marmer memiliki penampilan mirip. Namun, perbedaan granit dan marmer dapat dideteksi dengan jelas saat dilihat lebih dekat.
Variasi warna granit umumnya muncul sebagai bintik-bintik (granular) di seluruh permukaan batu. Variasi warna ini muncul karena sekujur granit mengandung butiran batuan feldspar, mika, and amfibol.
Variasi warna marmer tampak menyerupai urat atau guratan khas warna-warni yang menarik perhatian saat kita menatapnya. Variasi warna dan urat pada marmer tersebut biasanya muncul akibat adanya berbagai mineral pengotor seperti tanah liat, lanau (silt), pasir, atau oksida besi yang awalnya muncul sebagai butiran atau lapisan dalam batu kapur selama awal pembentukan marmer.
Granit
©JSP
Marmer
©JSP
Kekerasan dan Porositas
Dari sisi kekerasan batuan, granit lebih keras daripada marmer. Sifat keras pada granit terbentuk akibat adanya komponen kuarsa dan feldspar. Marmer jauh lebih empuk karena bahan dasarnya adalah kalsium karbonat atau kalsit (CaCO3). Dari sisi porositas, perbedaan granit dan marmer adalah sifat marmer yang lebih porous atau berpori daripada granit.
Secara teknis, granit memiliki skala kekerasan mineral 6–7 Mohs, sedangkan skala kekerasan marmer sebesar 3–5 Mohs. Angka-angka ini menunjukkan granit lebih tahan gores dan panas, sedangkan marmer tidak memiliki daya tahan sekeras granit.
Kelebihan dan Kekurangan Granit
Tak hanya dari segi karakteristik dasar, perbedaan granit dan marmer juga terlihat dari kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kelebihan Granit
Penampilan granit sangat menarik
Keindahan granit akan terlihat abadi. Granit memiliki berbagai pilihan warna dan pola dengan kecantikan alami yang sulit ditandingi oleh bahan lain. Pemilihannya pun dapat disesuaikan agar tampil serasi di dalam ruang.
Kuat dan tahan lama
Granit memiliki daya tahan yang kuat dan keras sehingga dapat bertahan lama jika dirawat dengan benar.
Tahan noda, goresan, dan panas
Granit mudah dibersihkan dari noda, terutama jika dilapisi dengan sealer yang tepat. Granit juga tahan terhadap goresan.
Granit dapat menahan panas, menjadikannya aman untuk material dapur. Jika granit digunakan sebagai bahan countertop, panci panas dapat diletakkan di atasnya tanpa perlu merasa was-was permukaannya akan rusak.
Mudah dirawat
Perawatan granit pun mudah. Dengan mengelap atau membersihkan permukaannya setidaknya tiap dua hari sekali, granit dapat tetap berkilau indah.
Agar permukaannya tetap indah dan 100% antinoda, lapisi granit dengan sealer. Prosesnya mudah, tidak memakan waktu lama dan tidak perlu sering dilakukan. Pelapisan ulang granit bisa dilakukan setahun sekali jika diperlukan.
Artikel lainnya: Kitchen Set Granit, Pilihan Tepat untuk Dapur Mewah dan Tahan Lama
Kekurangan Granit
Dengan berbagai kelebihan granit di atas, terdapat beberapa kekurangan granit yang perlu dipahami sebelum menggunakannya.
Harga granit relatif mahal
Sebagai contoh, jika digunakan sebagai material penutup lantai, harga granit jauh lebih mahal daripada material keramik. Hal ini disebabkan oleh proses produksi dan pemolesan granit yang kompleks.
Ketidakseragaman tampilan
Sulit untuk mendapatkan granit dengan warna dan tekstur yang seragam. Granit yang seragam dengan pola seamless (tanpa putus) untuk suatu ruang tidak akan didapatkan karena granit merupakan material alami.
Bobot granit cukup berat
Selembar granit lantai ukuran 60×60 cm memiliki bobot sekitar 7,5 kg, sementara bobot keramik dengan ukuran yang sama adalah sekitar 5 kg.
Pemasangan granit cukup rumit
Teknik, keterampilan, dan peralatan khusus diperlukan dalam proses memasang granit. Oleh karena itu, pemasangan granit umumnya hanya dikerjakan oleh tukang ahli.
Kelebihan dan Kekurangan Marmer
Marmer pun memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Sebelum memilih untuk menggunakan marmer, pertimbangkan aspek-aspek berikut ini.
Kelebihan Marmer
Tampilan mewah dan elegan
Kesan visual pertama saat menatap permukaan marmer adalah mewah dan elegan. Di mana pun penempatannya, kesan marmer akan tetap sama mewahnya, bahkan hingga memberi kesan ‘grand’ atau agung jika berpadu dengan gaya arsitektur bangunan yang tepat.
Kesan alami dan klasik
Marmer hampir selalu menyertai tiap bangunan klasik dalam sejarah. Sebagai contoh, marmer putih Makrana (Rajastan) digunakan untuk membangun makam legendaris Taj Mahal. Masjidil Haram di Mekkah juga memiliki pelataran yang menggunakan marmer putih.
Focal point ruangan
Karena tampilan klasiknya yang sedap dipandang, marmer juga sangat cocok menjadi focal point di dalam ruangan. Sifat bahannya yang mewah dan elegan selalu bisa membuat mata menengoknya.
Kekurangan Marmer
Rentan terhadap goresan, noda, dan asam
Karena material utamanya berupa batuan lunak, marmer menjadi rentan terkena goresan, noda, dan asam. Kalsium karbonat di dalamnya akan luruh jika terkena cairan bersifat asam seperti air jeruk atau cuka. Pori-pori marmer yang relatif besar pun membuatnya mudah menyerap noda.
Membutuhkan perawatan khusus dan berkala
Karena keretanan marmer terhadap berbagai gangguan permukaan, marmer memerlukan perawatan secara rutin. Pemasangan marmer perlu dilapisi dengan sealer agar lebih kedap air, anti noda, anti asam, dan goresan. Kemudian, pelapisan ulang juga perlu dilakukan setidaknya setiap 6 bulan sekali.
Harga relatif mahal
Umumnya, marmer lebih mahal daripada granit, terutama untuk jenis marmer yang langka. Harga ini akan makin tinggi jika Anda menginginkan marmer eksklusif yang langka. Nilai marmer tergantung pada umur, kelangkaan, tekstur dan warna, gampang-tidaknya untuk ditambang, serta pengiriman.
Saat ini, marmer putih Carrara dari Tuscany, Italia adalah salah satu contoh marmer yang paling mahal. Bangunan Romawi terkenal Kuil Pantheon dibangun menggunakan jenis marmer ini. Seniman pematung Italia Michelangelo pun suka menggunakan marmer ini dalam karyanya. Jenis marmer lain yang juga dikenal mahal adalah marmer Statuario, Portoro, Calacatta, marmer hitam Belgia, dan juga marmer Thassos.
Artikel lainnya: Cantik Banget, Inilah Beragam Inspirasi dari Lantai Marmer
Tips Memilih Granit atau Marmer
Setelah mengetahui karakteristik, kekurangan, serta kelebihan yang menjadi perbedaan granit dan marmer, ikuti tips berikut dalam pemilihannya.
Pertimbangkan fungsi ruangan
Sesuai dengan sifat-sifatnya, granit cocok digunakan untuk area rumah dengan lalu lintas atau aktivitas tinggi dan intens, misalnya dapur. Di area dapur, granit dapat digunakan sebagai countertop pada meja dapur, backsplash atau pelapis dinding belakang kompor, dan penutup lantai. Jika ingin membuat mozaik di dinding, granit juga cocok digunakan.
Selain di dapur, granit juga sering digunakan di kamar mandi, misalnya sebagai permukaan meja vanity atau meja multifungsi yang biasa diletakkan di kamar mandi, wastafel, dan juga sebagai material lantainya. Granit pun praktis dapat dipilih sebagai bahan penutup lantai untuk semua ruang di rumah.
Marmer lebih cocok untuk area rumah yang memiliki tingkat aktivitas atau lalu lintas yang rendah. Penerapan marmer hampir sama seperti penggunaan granit, yaitu sebagai countertop, meja, wastafel, pelapis dinding, serta lantai. Hanya saja, marmer membutuhkan perawatan yang lebih intensif.
Perhatikan gaya desain interior
Dari sisi desain interior, granit dan marmer cocok untuk semua gaya desain interior. Keduanya memiliki karakter keindahan yang timeless sehingga dapat diterapkan untuk gaya modern, tradisional, ataupun klasik.
Saat ini, granit lebih populer digunakan untuk gaya modern, minimalis, atau industrial. Di sisi lain, marmer tetap memiliki aura yang tak terkalahkan dalam membuat rumah bergaya klasik serta tradisional makin mewah dan elegan. Namun, marmer tetap dapat digunakan untuk rumah bergaya modern, minimalis, hingga industrial.
Sesuaikan dengan anggaran
Pada akhirnya, pemilihan material antara granit atau marmer berujung pada anggaran masing-masing pemilik rumah. Jika anggaran bukan masalah, pemilihan material antara granit atau marmer bisa sesuai selera. Pilihlah salah satu material yang Anda sukai dari sisi tampilannya. Namun, jika anggaran sudah ditentukan sebelumnya, biasanya granit memiliki harga yang lebih terjangkau daripada marmer.
Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan granit dan marmer. Kunjungi Archify dan temukan berbagai kebutuhan material serta inspirasi untuk desain hunian Anda. Konsultasikan pula keinginan desain Anda bersama tim profesional yang ada di Archify.