Tanaman Suplir, Si Cantik Klasik yang Populer Kembali
©Shutterstock
Tanaman suplir merupakan salah satu pilihan tanaman hias yang populer. Tanaman hias suplir dikenal dapat mempercantik taman dan menyegarkan ruangan. Tanaman suplir pun menjadi salah satu tanaman hias indoor yang sering hadir dalam hunian, terutama yang bergaya modern minimalis.
Ada berbagai jenis tanaman suplir. Karakteristiknya pun beragam. Yuk, kenali terlebih dahulu beberapa hal mengenai tanaman suplir sebelum memilihnya untuk menghiasi hunian Anda.
Sekilas tentang tanaman paku suplir
Suplir termasuk dalam genus tumbuhan paku-pakuan (adiantum). Secara alami, suplir tumbuh di sela-sela batuan lembap berhumus dengan akar serabut yang tertanam dan menjalar secara lambat. Tanaman suplir berkembang biak dengan spora sehingga tidak berbunga.
Salah satu ciri-ciri tanaman suplir yang membuatnya berbeda dari tumbuhan paku lainnya adalah penampilan entalnya yang khas. Tumbuhan paku memiliki ujung daun yang mengulir atau menggulung ke dalam. Bentuk daun paku yang khas ini disebut ental (frond). Ental tanaman suplir tidak memanjang harmonis seperti tumbuhan paku pada umumnya, tetapi bisa berbentuk segitiga, segiempat, atau membulat. Daun tanaman suplir ada yang berfungsi untuk fotosintesis, ada pula yang menghasilkan sopra.
Ental daun tanaman paku suplir dikenal antiair atau adiantos dalam bahasa Yunani. Oleh karena itu, tanaman paku dikenal sebagai Adiantum. Nama ini kemudian melekat sebagai nama lain dari tanaman suplir.
Batang dan tangkai daun tanaman suplir berwarna hitam mirip rambut. Karena mirip rambut tersebut, suplir juga dikenal sebagai maidenhair fern dalam bahasa Inggris yang berarti paku rambut gadis. Nama suplir sendiri awalnya diperkenalkan pihak Belanda, berasal dari bahasa Prancis, chevelure yang artinya rambut.
Suplir dapat tumbuh di lokasi yang sangat lembap, seperti tebing sungai, air terjun, atau hutan hujan. Suplir dapat tumbuh hingga lebih dari 1,25 meter.
Suplir telah dikenal sebagai tanaman hias sejak abad XVI. Di Indonesia, tanaman hias suplir dibawa oleh bangsa Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia, tanaman suplir sempat populer sebagai tanaman hias pada era 1980-an. Tren hunian minimalis yang kontemporer membuat tanaman hias suplir kembali digemari.
©Shutterstock
Jenis tanaman suplir
Ada banyak macam tanaman suplir, tidak kurang dari 200 jenisnya. Namun, tidak semua jenis tanaman suplir dapat dijadikan tanaman hias karena banyak macam tanaman suplir yang hanya bisa tumbuh di habitat aslinya.
Ada pula tanaman suplir yang sering digunakan sebagai tanaman hias, seperti jenis Adiantum caudatum (suplir berekor), Adiantum cuneatum, Adiantum diaphanum, Adiantum hispidum (suplir mawar), Adiantum peruvianum (suplir paku gung atau suplir Silver-dollar), Adiantum raddianum (suplir kelor), dan Adiantum tenerum (suplir rumpun). Dua jenis tanaman suplir yang terakhir merupakan jenis yang paling banyak disilangkan.
Menurut model tumbuhnya, ada dua macam tanaman suplir, yaitu suplir yang tumbuh secara menjuntai dan ada pula suplir yang tumbuh tegak. Jika ingin tanaman suplir yang digantung, pilihlah tipe yang menjuntai. Sementara itu, jika ingin suplir yang ditanam biasa, pilih suplir tegak.
Maidenhair fern ©Tanema by Larch
Artikel lainnya: Menyegarkan! Catat 6 Jenis Tanaman Hias Daun Ini untuk Rumah yang Lebih Asri
Manfaat tanaman suplir
Selain sebagai tanaman hias, tanaman suplir juga memiliki khasiat kesehatan. Sebagai contoh, tanaman suplir dapat membantu mengatasi rambut rontok, rambut berketombe, melancarkan proses melahirkan, mengatasi batu empedu, mengobati bisul, sampai membantu mengobati diabetes.
Masih dari sisi kesehatan, tanaman suplir juga dapat membantu meningkatkan kualitas udara jika diletakkan dalam ruangan. Tanaman ini pun mampu meredam radiasi yang dipancarkan oleh alat-alat elektronik. Selain itu, tanaman suplir juga dapat menyerap kandungan racun yang ada di dalam rumah, misalnya uap formaldehyde dari produk-produk perabot kayu olahan baru atau dari asap rokok.
©Shutterstock
Cara merawat tanaman suplir
Agar suplir tumbuh optimal, Anda perlu memperhatikan tiga faktor penting, yaitu, media tanam suplir, air, dan tingkat kelembapan udara. Media tanam suplir yang ideal adalah media yang berpori (porous) mirip kompos dan mengandung banyak nitrogen, serta memiliki kadar keasaman (pH) 6-7. Tanaman suplir juga tidak menyukai air yang berlebihan.
Pilih pot yang sesuai dan memiliki lubang di bawahnya untuk membuang kelebihan air dan menjaga kelembapan. Saat akar serabut telah memenuh pot, ganti pot dan tambahkan media tanam suplir yang baru. Pada tahap ini, tanaman suplir juga dapat mulai dipecah anakannya untuk dibudidayakan lebih lanjut.
Untuk pengairannya, cara yang efektif adalah merendam ujung bawah pot dengan air karena daun suplir berisiko terserang jamur jika disiram langsung dengan air melalui penyiraman seperti biasa. Untuk menjaga keseimbangan unsur hara media tanam suplir, Anda dapat memberinya pupuk kandang dari kotoran domba atau kelinci. Anda juga dapat memberinya pupuk daun yang bernitrogen tinggi.
©Shutterstock
Artikel lainnya: 6 Macam Tanaman Hias Gantung Merambat Agar Rumah Lebih Segar
Demikian beberapa hal mengenai tanaman suplir yang dapat menjadi pilihan tanaman hias dalam hunian Anda. Nantikan berbagai artikel terkini lainnya seputar arsitektur, desain interior, hingga material bangunan, hanya di Archify!