id
Select Country
Search Icon
close icon
ARCHIFYNOW > TIPS & IDEAS > Tegel Lantai Warisan Arsitektur Klasik yang Kembali Populer

Tegel Lantai, Warisan Arsitektur Klasik yang Kembali Populer

BY
fb icon
wa icon
email icon

©Orca Incorporation

Tegel lantai adalah bahan penutup lantai yang banyak ditemuI di bangunan-bangunan kolonial, keraton, rumah tradisional, hingga rumah-rumah lawas di Indonesia. Dengan perkembangan material yang makin modern, keunikan tegel lantai memberikan pilihan suasana vintage yang elegan dan eksklusif dalam dunia arsitektur. Kini, tegel lantai sebagai warisan arsitektur klasik kembali populer.

Sejarah tegel lantai telah dimulai sejak abad ke-17. Selain mengimpor rempah-rempah dari Nusantara, VOC juga mengimpor keramik dari Tiongkok. Keramik dengan warna dominan putih dan biru tersebut sangat digemari oleh masyarakat Belanda dan Eropa hingga tumbuh mendominasi pasar Eropa. Di Nusantara, keramik tersebut digunakan untuk gedung-gedung pemerintah Hindia Belanda. Jenis keramik inilah yang sekarang dikenal sebagai tegel.

Tegel adalah istilah dari keramik dalam bahasa Belanda, berasal dari bahasa Latin tegula yang juga berarti keramik. Dalam bahasa Inggris, tegel dikenal dengan istilah tile. Dalam bahasa Indonesia, tegel dapat diartikan sebagai batu ubin.

Ingin menerapkan tegel lantai untuk hunian kontemporer? Kenali karakter dasar, motif dan ukuran tegel lantai rumah, hingga pemasangan dan perawatannya dalam artikel berikut!

Apa itu tegel lantai?

Lantai tegel adalah ubin pelapis lantai rumah, terbuat dari campuran semen dan pasir yang dipres atau dicetak-tekan. Tegel lantai tersedia dalam berbagai warna dan motif.

Pembuatan Tegel Lantai
Proses pembuatan tegel lantai dapat dilakukan dengan mesin maupun secara manual atau tradisional. Pembuatan tegel secara manual tentu memerlukan waktu yang lama. Proses pembuatan tegel lantai dimulai dengan mencampurkan semen putih dengan pewarna asam stearat (stearic acid, C18H36O2) atau pigmen pewarna keramik. Ayak campuran tersebut hingga halus, kemudian tambahkan air untuk mencapai kekentalan yang tepat.

Tuangkan adonan warna tersebut ke dalam cetakan, baik dalam cetakan bermotif ataupun tanpa motif. Angkatlah cetakan dan taburkan semen putih hingga lapisan pewarna tertutup sepenuhnya. Kemudian, lapiskan campuran semen putih dan abu-abu untuk memperkuat struktur tegel. Setelah itu, padatkan cetakan dengan tekanan antara 100-120 atm (atmosfer standar) menggunakan mesin pres.

Ambil tegel dari cetakan, kemudian jemurlah tegel dengan hati-hati untuk menghindari retak. Proses pengeringan ini bisa memakan waktu satu hari. Setelah kering, rendam tegel selama empat hari agar lebih keras. Setelah perendaman, bersihkan tegel untuk menghilangkan residu alkali dan jemurlah kembali hingga kering selama beberapa hari tanpa sinar matahari langsung. Seluruh proses ini akan menghasilkan tegel lantai yang kuat dan siap digunakan.

Tegel Lantai, Warisan Arsitektur Klasik yang Kembali Populer

©Mass Ceramic

Plus-Minus Tegel Lantai
Tegel masih bertahan hingga saat ini bukan karena kebetulan. Ada beberapa alasan yang membuat tegel tetap digemari. Tegel dikenal kuat dan tahan lama. Tegel juga mampu menahan beban berat, anti selip, dan tahan aus.

Tegel memiliki nilai estetika tinggi. Kesan eksklusif secara klasik atau tradisional dapat tercipta dengan pemasangan tegel lantai. Tak hanya itu, tegel juga selalu bisa menghadirkan kesan vintage dan rustic yang kalem, adem, dan tetap berkelas. Kesan eksklusif akan meningkat dengan pemilihan jenis tegel handmade atau buatan tangan manusia.

Tegel juga hadir dengan motif yang khas dan beragam. Proses pembuatannya yang khas membuat warna yang tercetak pada tegel lantai terlihat unik. Berpadu dengan motif yang beragam, kesan visual tegel akan makin menawan.

Akan tetapi, tegel perlu dibersihkan dengan hati-hati. Jika proses pembersihan tegel lantai tidak tepat, risiko belang putih pada permukaan tegel lantai dapat muncul. Tegel lantai juga kurang disarankan untuk kamar mandi karena motifnya bisa cepat pudar jika terkena sabun terus-menerus. Tegel juga tidak tahan panas.

Tegel Lantai, Warisan Arsitektur Klasik yang Kembali Populer

©Habitat by Milan Ceramics

Artikel lainnya: Keramik Matte vs Keramik Glossy: Pilih yang Mana?

Motif Tegel Lantai

Tegel lantai dapat dibuat dalam beragam warna dan motif. Meskipun sangat bervariasi, motif tegel lantai dapat dipilih berdasarkan tiga kelompok utama berikut.

Tegel Kunci

Tegel Lantai, Warisan Arsitektur Klasik yang Kembali Populer

©Ubin Keraton

Bagi Anda yang menyukai motif tegel lantai yang lawas dan klasik, tegel kunci dapat menjadi pilihan. Istilah tegel kunci muncul karena tegel tersebut merupakan hasil produksi pabrik tegel Kunci di Yogyakarta. Pabrik tegel Kunci adalah salah satu pabrik tegel tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1927.

Sesuai namanya, motif tegel lantai kunci dipasang saling mengunci untuk menciptakan pola yang berulang. Tegel kunci biasanya dibuat berwarna cerah dengan motif tegel lantai yang klasik ataupun geometris.

Tegel Motif

Tegel Lantai, Warisan Arsitektur Klasik yang Kembali Populer

©Habitat by Milan Ceramics

Variasi motif tegel lantai yang sering ditemui adalah motif floral, fauna, geometris, batik, hingga abstrak. Pemilihan motif tegel lantai tentu sangat memengaruhi suasana ruangan yang tercipta. Motif tegel lantai juga dapat menciptakan focal point untuk sebuah ruangan.

Tegel Polos

Tegel Lantai, Warisan Arsitektur Klasik yang Kembali Populer

©Ubin Keraton

Selain tegel bermotif, tegel lantai tanpa motif dengan satu warna solid dapat menjadi pilihan. Penggunaan tegel lantai tanpa motif ini sangat cocok untuk rumah minimalis dan modern.

Ukuran Tegel Lantai

Selain tersedia dalam beragam motif, tegel lantai pun tersedia dalam berbagai ukuran. Ada ukuran tegel lantai 8×8 cm, 10×10 cm, 15×15 cm, 20×20 cm, hingga 30×30 cm. Tegel lantai dalam berbagai ukuran ini bisa hadir polos tanpa motif ataupun dengan motif pilihan yang bervariasi.

Sebaiknya, pemilihan ukuran tegel lantai disesuaikan dengan luas ruangan. Ukuran tegel lantai yang paling sering digunakan adalah 20×20 cm dan 30×30 cm. Selain itu, tegel lantai dengan ukuran custom dapat dipesan untuk menyesuaikan bentuk ruang dan desain yang diinginkan, misalnya 10×15 cm, 20×30 cm, dan sebagainya.

Tegel Lantai, Warisan Arsitektur Klasik yang Kembali Populer

©Madana

Tegel Lantai untuk Rumah

Penggunaan tegel lantai bisa untuk keperluan interior maupun semi-outdoor seperti teras. Warna atau motif pada permukaan tegel lantai rumah dapat digunakan sebagai panduan pengaplikasiannya.

Sebagai contoh, tegel warna polos atau solid dapat menjadi material untuk lantai minimalis yang resik. Tegel lantai rumah warna cerah akan memberi kesan lapang dan segar di tiap ruang. Tegel dengan motif geometris cocok untuk ruang tamu, ruang keluarga, atau zona lain yang memerlukan sentuhan yang semarak, tetapi elegan dan klasik.

Jika ingin mendapatkan ruangan dengan kesan kontemporer, padukan tegel lantai rumah yang solid dengan tegel bermotif. Perpaduan ini akan menciptakan keindahan klasik dengan tegel bermotif sebagai fokus perhatian atau aksen warna untuk keseluruhan ruangan.

Tegel Lantai, Warisan Arsitektur Klasik yang Kembali Populer

©Tamara Wibowo Architects

Pemasangan dan Perawatan Tegel Lantai

Cara memasang tegel mirip dengan pemasangan keramik. Hanya saja, pemasangan tegel lantai rumah perlu dilakukan dengan ekstra hati-hati, terutama jika Anda memilih produk tegel lantai tradisional yang mutunya bisa beragam dalam satu batch produksi.

Ikuti panduan singkat dalam pemasangan tegel lantai berikut ini.

  1. Pastikan permukaan lantai yang akan menjadi dasar pemasangan tegel sudah datar, kuat, serta kering.
  2. Siapkan bahan perekat tegel lantai berupa semen instan yang cepat kering, kemudian buatlah adukan semen dengan mengikuti instruksi pembuatannya.
  3. Letakkan satu atau dua baris tegel tanpa perekat di permukaan lantai sebagai tes peletakan awal untuk memastikan posisi tegel lantai yang tepat.
  4. Ratakan bahan perekat pada permukaan lantai dan sisi belakang tempat pemasangan tegel.
  5. Pasang tegel dengan hati-hati. Tekan setiap tegel lantai dengan hati-hati menggunakan tangan. Jangan menekan dengan palu.
    Pastikan jarak antar tegel telah sesuai, tidak terlalu renggang ataupun terlalu rapat. Jika perlu memotong tegel, gunakan gergaji basah. Jika ada bahan perekat yang tidak sengaja mengenai permukaan tegel, segera bersihkan.
  6. Tunggu hingga kering. Biarkan tegel lantai tetap tak tersentuh selama tidaknya satu minggu hingga semen perekat benar-benar kering.

Setelah semen kering, Anda perlu memberi nat untuk mengisi sela-sela pasangan tegel. Gunakan adukan nat kental agak cair yang mirip kekentalan saos agar cairan nat bisa masuk ke bagian dasar tegel. Pastikan permukaan tegel selalu bersih dari nat. Setelah nat terpasang, tunggu hingga kering sekitar 10 hari atau lebih. Setelah kering, poles tegel lantai rumah agar hasilnya makin apik.

Untuk pembersihannya, tegel lantai rumah perlu dipel atau dilap menggunakan air bersih. Cairan pembersih keramik biasanya tidak disarankan untuk membersihkan tegel. Secara tradisional, tegel lantai bisa dibersihkan dengan ampas kelapa atau campuran serbuk gergaji dan beberapa tetes minyak tanah. Secara modern, gunakan pembersih marmer untuk membersihkan tegel tiap satu minggu sekali. Agar tetap kinclong, tegel lantai bisa dipoles kembali dalam jangka waktu setahun sekali dengan wax atau lilin poles.

Tegel Lantai, Warisan Arsitektur Klasik yang Kembali Populer

©Tegel Motif Panjen

Artikel lainnya: Renovasi Keramik Dinding Dapur dengan Motif Tegel

Itulah perkenalan singkat tentang tegel lantai. Jika ingin menggunakan tegel lantai dalam proyek Anda selanjutnya, temukan produk tegel lantai berkualitas dan inspirasi desainnya hanya di Archify.

fb icon
wa icon
email icon
Wahyu Untara
Contributor
Greetings from Yogyakarta, Indonesia! Wahyu is a writer and translator who started his career since 2000s as a freelance writer for local and national publisher. His strong interest to the beauty of architecture motivates him to write for ArchifyNow since 2019.
More from archifynow
close icon