Tips Padu Padan Interior Retro

©Shutterstock

Gaya retro adalah tampilan desain yang menggabungkan tampilan kekinian dengan sentuhan zaman dulu atau jadul. Gaya tahun 60-an hingga 80-an biasanya menjadi ciri khas gaya retro. Untuk menghadirkannya, Anda tidak perlu sepenuhnya menggunakan furnitur, dekorasi, atau elemen interior jadul.

Konsep retro juga dikenal sebagai desain ekletik atau menggabungkan beberapa desain sekaligus. Karena itulah konsep retro relatif mudah untuk diaplikasikan dan cocok buat Anda yang ingin mendekorasi ulang rumah Anda.

Untuk mendapatkan tampilan retro yang menarik, diperlukan beberapa trik penataan. Berikut ini tips padu padan desain interior retro yang bisa Anda ikuti untuk mempercantik ruang di rumah Anda. Selamat mencoba!

Padanan Warna

©Shutterstock

Desain interior retro lekat dengan warna-warna pop atau terang. Namun sebenarnya konsep retro juga menggunakan warna-warna natural seperti abu-abu dan cokelat kayu sebagai warna utama. Kemudian tambahkan warna terang seperti kuning, merah, dan biru sebagai warna pelengkap untuk menguatkan kesan retro. Aplikasi warna terang ini bisa melalui sebagai warna furnitur, maupun elemen dekoratif seperti pajangan dinding, kap lampu, dan sarung bantal.

Artikel lainnya: 7 Warna Interior dan Pengaruhnya ke Mood

Furnitur

©Shutterstock

Furnitur di ruang retro bisa dibilang jadi inti dari tampilan ruang. Ruang retro akan semakin hidup dengan sofa jengki dengan kaki sofa meruncing sebagai ciri khasnya. Padankan furnitur jengki dengan meja kopi unik, misalnya meja dari ban bekas atau drum bekas untuk berikan sedikit kesan rustic yang unik.

Bila tidak ingin tampilan rustic, Anda tidak ada salahnya memadankan furnitur khas retro dengan furnitur model lain misalnya meja bergaya skandinavia yang simpel bahkan meja bergaya etnik atau tradisional. Di sinilah tampilan ekletik akan terbentuk dan membuat ruang retro Anda makin menarik.

Pencahayaan

©Shutterstock

Cahaya di ruang bergaya retro biasanya berwarna kekuningan. Tapi mungkin ada pemilik rumah yang merasa tidak nyaman dengan cahaya kekuningan, maka pilihlah lampu berwarna warm white yang teduh. Untuk mempertegas desain retro, tambahkan lampu dekoratif berupa standing lamp dengan kap lampu berwarna terang atau pun lampu gantung berbentuk bohlam-bohlam bertali yang unik.

Artikel lainnya: Japandi Style, Perpaduan Desain Interior ala Timur dan Barat

Pilihan Motif

©Studio PIU

Desain retro juga bermain di unsur motif. Anda bisa menerapkan motif-motif yang justru muncul pada gaya desain lain, yakni desain skandinavian. Aplikasikan motif geometris seperti motif herringbone dan motif chevron. Pengaplikasian motif tidak terbatas pada elemen dekorasi. Motif juga bisa hadir pada lantai maupun dinding. Bila Anda ingin tampilan retro yang lebih ceria, motif polkadot bisa jadi pilihan untuk diterapkan pada elemen dekoratif misalnya sarung bantal dan rug di bawah sofa.

Elemen Dekoratif

©Vindo Design

Lengkapi ruangan retro dengan dekorasi khas retro. Radio jadul, dekorasi bertema vespa, hingga pajangan dinding bertema musisi-musisi tahun 60-an akan mempercantik ruang bergaya retro. Bahkan banyak musisi-musisi zaman sekarang yang kembali mengusung gaya retro. Anda bisa memanfaatkan album art para musisi masa kini tersebut sebagai dekorasi ruang retro Anda. Dengan begitu Anda akan mempertemukan unsur jadul dari konsep retro dengan elemen khas masa kini. Menarik bukan?

Artikel lainnya: 6 Dekorasi Cantik untuk Hadirkan Ruang Keluarga Boho

Demikianlah beberapa tips padu padan untuk menata ruang retro di rumah. Anda bisa mengunjungi Archify untuk lebih banyak tips seputar penataan interior serta beragam desainer interior yang dapat membantu Anda wujudkan desain rumah impian.