id
Select Country
Search Icon
close icon
ARCHIFYNOW > TIPS & IDEAS > Tritisan Atap dan Fungsi Pentingnya dalam Rumah Tropis

Tritisan Atap dan Fungsi Pentingnya dalam Rumah Tropis

BY
fb icon
wa icon
email icon

©Ranah Timur Architects

Fungsi penting tritisan atap sering kali tidak disadari atau bahkan diketahui oleh pemilik rumah. Padahal, tritisan atap ikut membantu melindungi struktur dan konstruksi rumah dari pengaruh lingkungan seperti terik matahari dan hujan sehingga interior rumah tetap kondusif dan nyaman. Tak hanya fungsional, tritisan atap juga menambah karakter dan meningkatkan estetika fasad rumah. 

Mengingat betapa pentingnya tritisan atap, kali ini Archify akan mengajak Anda mengenal tritisan atap lebih jauh, mulai dari nilai pentingnya, ukuran tritisan atap, hingga tips-tips praktis tentangnya.

Apa itu tritisan atap?

Tritisan atap adalah bagian struktur atap yang dibuat menjorok keluar dari dinding bangunan dengan jarak sekitar 1 hingga 1,5 meter dari dinding tanpa menggunakan tiang penyangga. Tritisan atap juga dikenal dalam istilah teritis ataupun overstek atap. Dalam bahasa Inggris, tritisan atap disebut sebagai roof overhang atau eaves.

Saat mendesain tritisan atap, ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi, misalnya tritisan atap yang terlalu pendek, kemiringan tritisan atap yang tidak sesuai, dan penggunaan material yang tidak efisien. Tritisan atap yang terlalu pendek akan mengakibatkan sinar matahari masuk langsung ke dalam ruangan. Suhu ruangan pun meningkat dan kenyamanan penghuni dapat terganggu. Dampak lain dari tritisan terlalu pendek adalah air hujan bisa merembes atau masuk ke dalam ruangan.

Kemiringan tritisan atap yang tidak sesuai dapat mengakibatkan kurang optimalnya tritisan atap dalam membuang air hujan, bahkan dapat menyebabkan genangan air di atap. Kemiringan tritisan atap yang ideal berada pada sudut 25–45⁰. Sebaiknya, kemiringan tritisan atap tidak melebihi sudut 60⁰.

Material yang tidak sesuai akan membuat tritisan atap tidak mampu menahan panas atau air hujan sebagaimana mestinya. Selain itu, kesalahan yang juga sering terjadi saat mendesain tritisan atap adalah lebih mengutamakan estetika atau penampilan daripada fungsinya. Akibatnya, tritisan atap tidak dapat menjalankan fungsinya secara efektif.

Fungsi Tritisan Atap

Tritisan Atap dan Fungsi Pentingnya dalam Rumah Tropis

©ADMF+

Ada banyak fungsi tritisan atap. Berikut ini adalah lima fungsi utamanya.

Melindungi dinding rumah dari siraman air hujan

Tritisan atap memiliki fungsi utama memberikan perlindungan dari air hujan secara langsung kepada dinding dan fondasi bangunan. Tritisan atap akan menahan dan mengarahkan kucuran air menjauh dari dinding dan fondasi rumah.

Mencegah genangan air di sekitar pondasi rumah

Tritisan atap yang melindungi fondasi bangunan dari air hujan langsung secara otomatis akan menghilangkan risiko air hujan menggenang di sekitar fondasi. Genangan air tak boleh timbul di sekitar fondasi rumah karena dapat mengakibatkan kerusakan struktural pada rumah.

Mengurangi paparan sinar matahari langsung ke dalam rumah

Tritisan atap yang didesain dengan cermat juga berfungsi sebagai pelindung interior rumah dari sinar matahari langsung. Cahaya yang masuk ruangan pun lebih terkontrol, tidak silau, dan nyaman bagi penghuni rumah.

Menjaga suhu ruangan tetap sejuk

Dengan desain yang tepat, tritisan atap juga membantu proses sirkulasi udara dalam ruangan tetap nyaman melalui terciptanya ventilasi silang yang optimal. Dengan demikian, tritisan atap dapat membuat ruangan tetap nyaman dan sejuk untuk beraktivitas.

Meningkatkan estetika tampilan rumah

Selain memiliki fungsi praktis, desain tritisan atap yang baik akan menambah nilai artistik bagi fasad rumah. Agar tampil maksimal, tritisan atap perlu didesain selaras dengan tampilan keseluruhan rumah sehingga terjadi harmonisasi antara gaya tritisan atap dan gaya rumah.

Artikel lainnya: Pahami Standar Kemiringan Atap untuk Rumah Aman dan Estetis

Ukuran Tritisan Atap yang Ideal

Tritisan Atap dan Fungsi Pentingnya dalam Rumah Tropis

©Arispambudi Studio Arsitek (ASA)

Ada beberapa faktor yang memengaruhi ukuran tritisan atap, yaitu:

  1. Curah hujan dan intensitas sinar matahari di daerah setempat.
    Di wilayah tropis seperti Indonesia yang berlimpah sinar matahari dan bercurah hujan tinggi, rumah memerlukan tritisan atap yang lebar dan panjang agar dapat memberikan perlindungan optimal.

  2. Orientasi atau arah bangunan.
    Arah hadap bangunan juga memengaruhi ukuran tritisan atap. Faktor orientasi bangunan ini menentukan seberapa banyak sinar matahari langsung yang masuk ke dalam ruangan.

  3. Desain arsitektur bangunan.
    Tiap desain tritisan atap lebih banyak dibuat mengikuti bentuk atap rumah. Dalam hal ini, desain keseluruhan rumah tentu memengaruhi ukuran dan proporsi tritisan atap. Ukuran tritisan atap juga berkorelasi dengan tinggi dinding dan kemiringan atap.

Menentukan lebar tritisan atap yang tepat menjadi sangat penting untuk memastikan tritisan atap rumah dapat melindungi bukaan dan interior rumah. Semakin lebar tritisan, semakin baik pula fungsinya dalam menciptakan kenyamanan di dalam rumah. Untuk rumah tropis, buatlah tritisan atap dengan lebar minimal 60 cm. Agar ideal, lebar tritisan atap sebaiknya dibuat berukuran 80 cm.

Panjang tritisan atap dapat disesuaikan dengan ukuran bukaan jendela maupun ukuran atap rumah. Pastikan ukuran tritisan atap yang dibuat tetap proporsial dan seimbang terhadap keseluruhan desain bangunan sehingga aspek estetikanya tetap terjaga.

Desain dan Model Tritisan Atap

Ragam model tritisan atap terbentuk mengikuti gaya desain rumah. Berikut ini adalah tiga desain dan model tritisan atap rumah yang populer diterapkan saat ini.

Titisan Atap Minimalis

Tritisan Atap dan Fungsi Pentingnya dalam Rumah Tropis

©LUWIST Spatial

Tritisan atap minimalis cocok dipilih oleh pemilik rumah yang tidak suka ribet dan memerlukan desain yang bebas perawatan. Sesuai prinsip dasar gaya minimalis, tritisan atap dengan gaya tersebut selalu menitikberatkan pada fungsi. Oleh karena itu, tritisan gaya minimalis tampak simpel, clean, dan fungsional.

Estetika yang sedap dari gaya minimalis ini bisa timbul dari desain bentuk dan pemilihan materialnya. Ada beberapa gaya minimalis kontemporer yang saat ini populer, di antaranya gaya Skandinavia, gaya Japandi atau minimalis ala Jepang, gaya Industrial, dan gaya minimalis khas tropis.

Titisan Atap Modern

Tritisan Atap dan Fungsi Pentingnya dalam Rumah Tropis

©Archipelogic Studio

Jika ingin mendapatkan model yang lebih variatif dibandingkan dengan gaya minimalis dan tetap kekinian, tritisan atap bergaya modern dapat dipilih. Beberapa ciri gaya modern mirip dengan gaya minimalis karena gaya modern merupakan akar dari gaya minimalis yang kita kenal saat ini.

Tritisan atap modern menggunakan material dan bentuk yang unik dan stylish. Salah satu gaya modern yang pengaruhnya menyusup ke era kini adalah gaya Mid-century. Selain itu, ada pula gaya Prairie yang ganteng dan gaya American Craftsman yang simpel namun hangat.

Tritisan Atap Tradisional

Tritisan Atap dan Fungsi Pentingnya dalam Rumah Tropis

©Dialog Design Studio

Selain tritisan atap minimalis dan modern, ada pula desain tritisan atap tradisional. Kesan rustic dan hangat akan tercipta dengan penerapan material alami seperti kayu atau genteng tanah liat. Penerapan desain tritisan atap tradisional dapat mengambil inspirasi dari bentuk atap tradisional, misalnya joglo, limasan, Mediterania, kolonial, ataupun cottage.

Material Tritisan Atap

Ada empat material utama yang sering digunakan untuk membuat tritisan atap rumah, yaitu:

Beton

Tritisan Atap dan Fungsi Pentingnya dalam Rumah Tropis

©ALA design office

Beton adalah pilihan tepat dalam membuat tritisan atap yang kuat, tahan lama, dan bebas perawatan. Beton memang dikenal kokoh, awet, dan mudah dibentuk. Namun, proses pembuatan tritisan atap beton cukup kompleks, memerlukan kecermatan dan waktu yang lama agar hasilnya sesuai dengan kebutuhan.

Kayu

Tritisan Atap dan Fungsi Pentingnya dalam Rumah Tropis

©Axialstudio

Material yang digunakan sebagai struktur tritisan atap adalah kayu. Penggunaan kayu memberikan kesan natural, hangat, dan akrab. Ada berbagai pilihan kayu berkualitas untuk material tritisan atap, misalnya kayu jati, ulin, merbau, kamper, bengkirai, mahoni, dan sungkai.

Genteng

Tritisan Atap dan Fungsi Pentingnya dalam Rumah Tropis

©Grid Desain

Sebagai bahan penutup tritisan atap, genteng masih menjadi pilihan utama. Genteng menjadi pelengkap keseluruhan desain tritisan atap yang natural, hangat, serta terjangkau.

Selain genteng tanah liat, saat ini ada berbagai jenis genteng lain yang dapat dipilih, misalnya genteng metal pasir, genteng beton , genteng keramik, genteng aspal, genteng spandek, dan genteng logam.

Metal

Tritisan Atap dan Fungsi Pentingnya dalam Rumah Tropis

©Ranah Timur Architects

Sebagai alternatif beton dan kayu, bahan metal dapat digunakan sebagai rangka tritisan atap. Metal bersifat ringan, tahan lama, dan memiliki penampilan modern. Anda dapat memilih metal untuk struktur tritisan atap dalam berbagai spesifikasi, misalnya baja ringan, besi hollow, maupun besi kanal C.

Tips Memilih Tritisan Atap

Tritisan Atap dan Fungsi Pentingnya dalam Rumah Tropis

©Salira Design

Proses mendesain tritisan atap rumah mencakup penentuan ukuran hingga pemilihan model dan material tritisan atap. Memilih tritisan atap yang tepat menjadi sangat penting untuk memastikan fungsionalitas dan keindahan rumah tetap terjaga.

Untuk memilih tritisan atap rumah, pertama-tama sesuaikan desain tritisan dengan gaya arsitektur rumah agar harmonis. Perhatikan pula kondisi cuaca dan lingkungan tempat rumah berada sehingga dapat memilih material yang sesuai, tahan lama, dan mudah dirawat. Pertimbangkan juga aspek estetika sehingga selain berfungsi optimal, tritisan atap rumah juga memberi nilai visual yang menarik. Bila perlu, konsultasikan kebutuhan desain Anda bersama arsitek agar mendapatkan hasil terbaik untuk tritisan atap rumah.

Artikel lainnya: Overstek Atap, Bagian Integral dari Atap Rumah Tropis

Demikianlah penjelasan singkat tentang tritisan atap. Temukan berbagai material yang dibutuhkan untuk tritisan atap dan inspirasi-inspirasi penerapannya, hanya di Archify!

fb icon
wa icon
email icon
Wahyu Untara
Contributor
Greetings from Yogyakarta, Indonesia! Wahyu is a writer and translator who started his career since 2000s as a freelance writer for local and national publisher. His strong interest to the beauty of architecture motivates him to write for ArchifyNow since 2019.
More from archifynow
close icon