Tjipta House, Tampil Beda dengan Desain Menyatu ke Alam
Arsitek | : | Gerard Tambunan |
Tim Arsitek | : | Shella Vitayala |
Lokasi | : | Modernland, Tangerang |
Luas Lahan | : | 450 m2 |
Luas Bangunan | : | 820 m2 |
Tahun | : | 2013 |
Fotografer | : | Bambang Purwanto |
Konstruksi | : | Dimigo Pratama |
Manufaktur | : | Toto, Bata Tempel, Alexindo, Fua Parket, Indogreen |
Deskripsi oleh GeTs Architects
Tjipta House terletak di kompleks Modernland, Tangerang jauh dari kebisingan kota, di tengah lingkungan yang hijau. Unit rumah seluas 450 m2 ini berada di kawasan yang tenang dengan pohon-pohon rindang berdiri tegak di sepanjang jalan. Di seberangnya dapat ditemukan lapangan golf, dan tak jauh dari sana, terdapat taman publik.
©Dimigo Pratama
©Dimigo Pratama
Artikel Lainnya: MO House - Mengubah Gaya Hidup Minimalis di Lahan Terbatas
Material dan Bahan Bangunan
Konsep desain Tjipta House ditujukan untuk menghadirkan rasa tenang dan teduh melalui pemandangan yang indah dan permai, baik dari dalam maupun dari luar rumah. Penuansaan tersebut telah dimulai dari arah selatan dengan sambutan pada area penerimaan dengan penggunaan material yang kuat. Penggunaan bata merah dan kayu sebagai material utama menyatu dengan nuansa alami lingkungan sekitarnya. Selain itu, kombinasi dari material pada bangunan dan material alami di sekitarnya membentuk aspek yang hidup dalam rumah ini, ia akan terus tumbuh seiring berjalannya waktu. Warna merah pada bata akan tumbuh menjadi variasi warna yang beragam mengikuti perubahan sapuan cahaya matahari sepanjang hari.
©Dimigo Pratama
©Dimigo Pratama
Di sisi lain, penggunaan kaca dan aluminium sebagai material dasar dalam desain rumah modern dapat mengimbangi nuansa alami dari material natural. Tjipta House, secara menyeluruh, merefleksikan sebuah desain yang elegan, sekaligus sederhana dan intim.
©Dimigo Pratama
©Dimigo Pratama
Taman di dalam Rumah
Di dalam, terdapat sebuah taman dengan kolam ikan menjadi pemandangan utama. Dengan hanya dibatasi pintu kaca yang besar, taman ini menjadi ruang terbuka yang bersentuhan langsung dengan seluruh area di lantai satu. Sebagai ruang terbuka di dalam rumah, ia juga menjadi manifestasi dari desain rumah pasif, taman ini menjadi ventilasi alami yang mengatur perputaran udara dan suhu seluruh rumah. Tidak hanya itu, taman dalam rumah ini juga menciptakan nuansa yang nyaman dan hangat dengan menjadi sumber penerangan utama di siang hari.
©Dimigo Pratama
©Dimigo Pratama
Ruangan dalam
Dari pintu masuk, terdapat sebuah ruang yang dipisahkan menjadi dua dengan lantai bertingkat (split-level), ruang tamu dan ruang keluarga. Dengan konsep ruang ini, sekat vertikal seperti dinding dan pintu menjadi penanda yang tidak lagi dibutuhkan. Dengan ruang-ruang yang tak bersekat ini, langit-langit ruang keluarga didesain khusus dengan ketinggian dua lantai, agar perputaran udara menjadi lancar dan kesan keruangan di ruang keluarga menjadi lebih luas. Sebagai ruang utama, ruang keluarga menjembatani ruang hijau di dalam dengan nuansa alami lingkungan luar rumah.
©Dimigo Pratama
©Dimigo Pratama
Artikel Lainnya: MP Office - Penerapan Wabi Sabi Style yang Iconic
Selain ruang keluarga, ruang makan dan dapur di mana ibu dan anak-anaknya bisa menghabiskan waktu dengan memasak bersama yang juga menjadi ruang utama yang bersinggungan langsung dengan taman dan kolam ikannya. Di seberang, terdapat ruang ibadah, di mana air dari kolam ikan dapat dipergunakan sebagai elemen yang menghadirkan ketenangan dalam beribadah.
Di atas ruang keluarga, melintas jembatan kaca yang menghubungkan keseluruhan lantai dua. Material kaca digunakan untuk menjaga keseimbangan komposisi visual ruangan, baik secara vertikal dan horizontal, maupun luar dan dalam, dapat tetap terjaga.
©Dimigo Pratama
Lantai dua terdiri dari ruang-ruang yang lebih kontemplatif dan pribadi. Kesan ini tampil dari permainan bayangan dan cahaya yang menembus lewat kisi-kisi kayu. Nuansa kamar tidur di belakang kisi-kisi kayu terasa selalu berubah dari permainan bayangan dan cahaya ini. Pada siang hari, cahaya bisa jatuh menerpa interior tetapi sisa bias cahaya tetap bisa menembus lewat jendela kaca vertikal di balik kisi-kisi kayu. Kisi-kisi kayu ini tidak hanya berfungsi untuk meleburkan dirinya dengan hijau pohon di luar, tetapi terlebih untuk mengaburkan kegiatan penghuni di dalam dari penglihatan orang-orang di luar.
©Dimigo Pratama
©Dimigo Pratama
Susunan keruangan Tjipta House jelas dan lugas, tetapi di balik itu, urutan, rangkaian, dan hierarki ruang-ruang di dalamnya menghadirkan variasi nuansa yang hidup dan segar.
©Dimigo Pratama
©Dimigo Pratama
Lihat foto proyek selengkapnya:
https://www.archify.com/project/tjipta-house
Lihat profil GeTs Architects:
https://www.archify.com/gets-architects
Artikel Lainnya: Casa de Montana - Hunian Unik dengan Lahan Trapesium dan Dua Sumbu Site