- Indonesia
Copyright © 2025 Powered by BCI Media Group Pty Ltd
Confirm Submission
Are you sure want to adding all Products to your Library?
Contact Detail
20 Jan 2025 by Sandei
Sejak 2017, Bintaro Design District (BDD) menjadikan kawasan Bintaro sebagai pusat kreativitas dan pengembangan dengan menampilkan karya-karya desainer, arsitek, dan seniman yang mendukung pertumbuhan industri kreatif. Tahun ini, dengan tema “Analog Reality”, BDD mengundang para desainer untuk menggali lebih dalam hubungan antara desain dan alam serta bagaimana keduanya dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, sambil menyampaikan pesan tematik “In a world dominated by digital screens, we return to the roots of creativity with Analog Reality”, yang berarti "Di dunia yang didominasi oleh layar digital, kami kembali ke akar kreativitas melalui Analog Reality."
Diselenggarakan dari tanggal 30 Oktober hingga 9 November 2024, festival Bintaro Design District untuk arsitektur, grafis, interior, produk, dan bidang desain atau kreatif lainnya, menyajikan berbagai pameran dari para desainer, yang empat di antaranya didukung oleh Sandei. Sebagai penyedia blinds dan operable partitions terkemuka, Sandei menyediakan tirai dan material untuk berbagai pameran, membantu melengkapi konsep keseluruhan dari setiap pameran yang didukung. Setiap pameran membawa pengunjung kedalam pengalaman yang berbeda, menceritakan cerita mereka sendiri, mengajak pengunjung untuk merasakan dan terhubung dengan suasana serta desain yang telah disusun dengan cermat.
Kinematic Pavilion 2.0: Percussion, sebuah instalasi musik-arsitektur oleh Helen Agustine, Roots Lab, Byo Living dan Grey Audio Lab, mewujudkan desain yang fungsional. Proyek ini merupakan pengembangan dari Kinematic Pavilion 1.0, yang menggabungkan arsitektur dan musik melalui kubah instrumen perkusi yang menampilkan alat musik sederhana yang dibuat dari material bangunan.
Dengan mempromosikan sustainability dan inklusivitas, instalasi ini dibuat untuk menunjukkan bagaimana ruang publik dapat dibuat menjadi lebih ramah, terbuka dan fungsional bagi semua orang. Dari langit-langit hingga lantai, setiap material yang digunakan membawa semangat sustainability atau keberlanjutan ke dalam desain.
Sandei menyediakan material blinds yang sudah tidak terpakai, yang kemudian dianyam menjadi dua struktur kubah yang dapat berputar. Pengunjung didorong untuk berinteraksi dan memainkan alat musik saat menjelajahi struktur kubah tersebut yang juga berpadu harmonis dengan lingkungan alam di sekitarnya. Instalasi ini mendefinisikan ulang arsitektur sebagai seni ruang yang menghubungkan komunitas melalui aksi menciptakan musik bersama.
Cacah Perancah oleh Wiyoga Nurdiansyah, menggambarkan instalasi modular yang mendefinisikan ulang struktur dan makna.
Desain ini dibangun dari perancah modular yang dipotong-potong dan digunakan dalam konstruksi. Setiap elemen instalasi ini memiliki fungsi, setiap fungsi memiliki makna, dan setiap elemen saling melengkapi, dibentuk, dihubungkan, dibangun, dan disatukan menjadi keseluruhan yang kohesif.
Dalam instalasi ini, pengunjung diundang untuk menikmati secangkir kopi sambil meresapi keindahan desainnya, menciptakan pengalaman reflektif dan interaktif yang merayakan hubungan antara bentuk dan tujuan.
Dalam Hunni Veteran Open Architecture oleh Rafael Miranti, pengunjung berjalan melalui teras kompleks perumahan. Bekerja sama dengan Sors Furniture, Gema Semesta.co, dan Cerita Hunni, yang menampilkan Chris Bunjamin, Salvita Decorte, dan Found Create Verse, desain keseluruhan terinspirasi oleh konsep hunian apartemen yang compact.
Setiap elemen dipilih dan ditempatkan dengan cermat untuk memaksimalkan ruang dan fungsionalitas dengan sentuhan estetika modern.
Exterior dan interior blinds dari Sandei digunakan untuk memadukan privasi, cahaya alami, dan ventilasi, meningkatkan kualitas hidup, dan menciptakan keseimbangan harmonis antara bentuk dan fungsi.
Djuhara + Djuhara, didukung oleh Sandei dan Woodlam Indonesia, merancang pameran arsitektur terbuka yang mengundang tamu untuk memikirkan kembali apa yang benar-benar penting dengan mengeksplorasi esensi hidup, bekerja, dan berinteraksi di dunia yang serba cepat saat ini.
Melalui penggunaan material yang dipilih dengan cermat untuk membangkitkan kenangan dan merenungkan pengalaman masa lalu, pameran ini mengaburkan batas antara rumah, taman, dan komunitas. Dengan memadukan ruang indoor dan outdoor secara harmonis, pameran ini menciptakan lingkungan imersif di mana sekat kehidupan sehari-hari menghilang, mendorong pengunjung untuk mempertimbangkan kembali cara mereka berinteraksi dengan lingkungan dan satu sama lain, serta menekankan ide keterbukaan dan koneksi.
Pameran-pameran di Bintaro Design District 2024 yang didukung oleh Sandei, menampilkan kekuatan desain dalam menjembatani kesenjangan antara alam, fungsionalitas, dan koneksi manusia.
Melalui penggunaan material yang inovatif dan kurasi yang dipilah serta dipikirkan dengan matang, setiap instalasi mengajak pengunjung untuk merenungkan bagaimana desain dapat mendukung kehidupan sehari-hari kita dan menciptakan ruang yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan harmonis.