- Indonesia
Copyright © 2024 Powered by BCI Media Group Pty Ltd
Confirm Submission
Are you sure want to adding all Products to your Library?
Contact Detail
Di antara pilihan jenis pintu rumah yang banyak bermunculan, pintu geser dan pintu lipat bisa dibilang cukup diminati belakangan ini. Pintu geser dan pintu lipat kaca khususnya menjadi tren terkini karena dapat menciptakan kesan modern sekaligus minimalis pada hunian.
Selain tampak pintu geser dan pintu lipat yang cocok dengan desain bergaya modern dan minimalis, banyak alasan lain yang mendasari penggunaan pintu geser dan pintu lipat pada rumah. Meski tidak jarang pintu geser dan pintu lipat dapat saling digantikan, mari simak ciri-ciri kedua jenis pintu berikut agar penggunaan pintu geser atau pintu lipat menjadi lebih tepat.
Seperti namanya, cara kerja pintu geser sangat sederhana, yaitu dengan menggeser salah satu daun pintu geser yang ada. Mekanisme kunci pintu geser juga sederhana. Dengan jumlah daun pintu geser yang biasanya terbatas, kegiatan membuka, menutup, dan mengunci pintu geser bisa dibilang sangat praktis. Tidak heran, pintu geser cukup sering dipakai untuk membatasi dua ruang di dalam rumah.
Jumlah daun pintu lipat yang biasanya lebih banyak dibanding pintu geser pada ukuran bukaan yang sama menjadikan pintu lipat sedikit lebih rumit saat dibuka maupun ditutup. Namun, dengan adanya pengunci di setiap daun pintu, pintu lipat tentu merupakan pilihan yang lebih aman khususnya bila dipakai sebagai pintu ke area luar rumah. Bentuk dan mekanisme pintu lipat juga memastikan jenis pintu ini lebih kedap terhadap udara, cuaca, dan suara.
Tidak seperti pintu swing maupun pintu lipat, cara kerja pintu geser hanya menggunakan ruang yang sama dengan ukuran pintu itu sendiri. Dengan demikian, pintu geser dapat berfungsi sebagai dinding yang bisa dibuka tutup sehingga Anda dapat menambahkan perabot tepat di samping pintu geser tanpa perlu khawatir mengganggu jalur sirkulasi. Hanya saja, karena mekanisme tersebut, bukaan pintu geser terbatas dan perlu menyisakan satu area pintu untuk menampung seluruh daun pintu geser yang terbuka.
Bila pintu geser hemat ruang dan memberi ruang tambahan untuk meletakkan furnitur di sampingnya, pintu lipat mengharuskan ada ruang kosong selebar daun pintu untuk mengoperasikan jenis pintu ini. Namun, mekanisme tersebut memungkinkan pintu lipat terbuka menyeluruh sehingga dua ruang yang dibatasi pintu dapat menyatu.
Pintu geser umumnya memiliki satuan daun pintu yang berbidang jauh lebih luas dibanding pintu lipat. Dengan bingkai pintu yang jauh lebih sedikit dengan sisa bidang kaca yang lebih banyak, menggunakan pintu geser kaca membuat ruangan terasa lebih lega dan terbuka, bahkan saat kondisi tertutup sekali pun.
Jumlah daun pintu lipat yang biasanya lebih banyak dan berulang dapat menambah visual yang menarik pada ruangan. Mirip dengan kisi-kisi yang berulang, keberadaan pintu lipat juga dapat menjadi pembatas ruang yang menarik. Pintu lipat kaca yang setengah terbuka atau terlipat juga bisa menjadi alternatif tampak yang menarik bila hanya bermaksud membuka sebagian bidang pintu lipat tersebut.
Masing-masing jenis pintu di atas tentu memiliki kelebihannya tersendiri. Dengan ciri-ciri di atas, setidaknya Anda dapat menentukan mana jenis pintu yang tepat untuk ruang-ruang pada hunian Anda. Dan tidak ada salahnya menambahkan pintu lipat dan pintu geser pada dua bidang dinding dalam ruang yang sama sebagai variasi desain yang menarik.
Kunjungi profil TOSTEM di Archify untuk menemukan berbagai produk dan tips lainnya: https://www.archify.com/id/product/tostem