- Indonesia
Copyright © 2024 Powered by BCI Media Group Pty Ltd
Confirm Submission
Are you sure want to adding all Products to your Library?
Contact Detail
Saat ini, banyak sekali pilihan material yang dapat dimanfaatkan sebagai pembatas ruang. Tidak jarang, panel lipat, bahkan pintu lipat aluminium, dipilih untuk menggantikan dinding bata. Meski utamanya dimanfaatkan untuk membatasi ruang luar dan dalam, misal taman dan ruang keluarga, pintu lipat aluminium juga merupakan pilihan menarik untuk membatasi dua ruang dalam. Mari simak alasan-alasan berikut untuk pertimbangan menggunakan pintu lipat aluminium sebagai pembatas ruang.
Sifat pintu lipat aluminium yang biasanya transparan dapat dimanfaatkan sebagai pembatas ruang yang tidak mengutamakan privasi visual, misal antara ruang keluarga dan ruang makan. Anda bisa memilih pintu lipat dengan jumlah panel yang cukup untuk memenuhi satu bidang dinding sehingga benar-benar menggantikan bidang dinding bata yang biasa terasa tertutup. Transparansi kedua ruang tentu memberi kesan ruang yang lebih lega dan menjadikan interior rumah terasa lebih luas.
Bila kedua ruang yang dibatasi sewaktu-waktu membutuhkan privasi visual, ada baiknya menggunakan pintu lipat aluminium premium yang kedap suara. Ditambah dengan memasang tirai yang bisa dibuka tutup berdekatan dengan pintu lipat aluminium, Anda dapat menghasilkan dua ruang terpisah yang benar-benar privat. Menariknya, ketika kedua ruangan perlu digunakan secara bersamaan, pintu lipat aluminium dan tirai dapat dibuka sehingga kedua ruang menjadi menyatu.
Bila dibandingkan dengan dinding bata yang minimal ketebalannya 15 cm, pintu lipat aluminium biasanya hanya membutuhkan setengah dari ketebalan tersebut. Meskipun perbedaan tebal bisa jadi tidak melewati 10 cm, tambahan ruang tersebut sangat terasa, khususnya bila diaplikasikan pada hunian dengan luasan terbatas seperti apartemen atau rumah sederhana.
Dinding bata plester dengan cat lama kelamaan akan menjadi pudar, sehingga butuh dilapis ulang dengan cat dalam jangka waktu tertentu. Belum lagi ada risiko dinding lembap yang berbekas, kotor akibat tersentuh, atau bahkan berbekas karena benturan. Dinding bata sebagai pembatas ruang membutuhkan perhatian ekstra dari segi perawatan. Sebagai perbandingan, pintu lipat aluminium dengan kaca hanya perlu dilap secara rutin agar tetap terlihat bersih. Tanpa perlu takut risiko kotor dan noda berbekas, pintu lipat sebagai pembatas ruang tentu akan bertahan jauh lebih lama dalam kondisi prima dibanding dinding bata.
Kunjungi profil TOSTEM di Archify untuk menemukan berbagai produk dan tips lainnya: https://www.archify.com/id/product/tostem
Sumber: https://www.tostemindonesia.com/id/whats-on/54/Pintu-Lipat-Sebagai-Pembatas-Ruang-Kenapa-Tidak-