Project Martalena Green House berada di atas lahan dengan dimensi 14 x 20 m2 dengan gaya minimalis. Arsitek menerapkan konsep green architecture pada penerapan ruang terbuka hijau di dalam dan di atas bangunan tersebut.
Penerapan taman di dalam bangunan berfungsi sebagai ruang transisi antara ruang yang bersifat publik dan yang bersifat pribadi. Sehingga tidak ada lagi dinding pemisah atau pun partisi antara kedua jenis ruangan tersebut dan mengakibatkan rasa luas pada hunian ini. Taman ini juga menyebabkan sistem sirkulasi penghawaan dan pencahayaan menjadi efisien, karena client kami dapat menghemat penggunaan lampu dan AC untuk ruang – ruang yang ada.
Arsitek juga menerapkan roof top garden yang dimana hal ini diciptakan karena kebutuhan ruang terbuka hijau yang lebih banyak sebagai kebutuhan ruang dari client yang mendambakan hunian dengan taman yang besar. Roof top garden adalah solusi atas kebutuhan akan taman pada lahan yang sempit. Disamping itu client kami merasa nyaman memiliki taman yang bersifat private.
Penerapan ruang terbuka hijau, efesiensi pencayaan dan penghawaan ini lah yang menjadikan hunian tersebut sebagai Green Architecture.
Project Martalena Green House berada di atas lahan dengan dimensi 14 x 20 m2 dengan gaya minimalis. Arsitek menerapkan konsep green architecture pada penerapan ruang terbuka hijau di dalam dan di atas bangunan tersebut.
Penerapan taman di dalam bangunan berfungsi sebagai ruang transisi antara ruang yang bersifat publik dan yang bersifat pribadi. Sehingga tidak ada lagi dinding pemisah atau pun partisi antara kedua jenis ruangan tersebut dan mengakibatkan rasa luas pada hunian ini. Taman ini juga menyebabkan sistem sirkulasi penghawaan dan pencahayaan menjadi efisien, karena client kami dapat menghemat penggunaan lampu dan AC untuk ruang – ruang yang ada.
Arsitek juga menerapkan roof top garden yang dimana hal ini diciptakan karena kebutuhan ruang terbuka hijau yang lebih banyak sebagai kebutuhan ruang dari client yang mendambakan hunian dengan taman yang besar. Roof top garden adalah solusi atas kebutuhan akan taman pada lahan yang sempit. Disamping itu client kami merasa nyaman memiliki taman yang bersifat private.
Penerapan ruang terbuka hijau, efesiensi pencayaan dan penghawaan ini lah yang menjadikan hunian tersebut sebagai Green Architecture.
Project Martalena Green House berada di atas lahan dengan dimensi 14 x 20 m2 dengan gaya minimalis. Arsitek menerapkan konsep green architecture pada penerapan ruang terbuka hijau di dalam dan di atas bangunan tersebut.
Penerapan taman di dalam bangunan berfungsi sebagai ruang transisi antara ruang yang bersifat publik dan yang bersifat pribadi. Sehingga tidak ada lagi dinding pemisah atau pun partisi antara kedua jenis ruangan tersebut dan mengakibatkan rasa luas pada hunian ini. Taman ini juga menyebabkan sistem sirkulasi penghawaan dan pencahayaan menjadi efisien, karena client kami dapat menghemat penggunaan lampu dan AC untuk ruang – ruang yang ada.
Arsitek juga menerapkan roof top garden yang dimana hal ini diciptakan karena kebutuhan ruang terbuka hijau yang lebih banyak sebagai kebutuhan ruang dari client yang mendambakan hunian dengan taman yang besar. Roof top garden adalah solusi atas kebutuhan akan taman pada lahan yang sempit. Disamping itu client kami merasa nyaman memiliki taman yang bersifat private.
Penerapan ruang terbuka hijau, efesiensi pencayaan dan penghawaan ini lah yang menjadikan hunian tersebut sebagai Green Architecture.