Klien kami berikut adalah Mas Irfan. Beliau masih muda, lebih muda satu daripada saya sendiri. Pada awalnya beliau menghendaki desain bangunan yang mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu komersial dan hunian. Lantai satu digunakan untuk ruang usaha, dan lantai diatasnya digunakan sebagai rumah singgah.
Lokasi dari site untuk rumah ini adalah di wilayah Wonosari Gunungkidul DIY. Awal pekerjaan kami mulai dengan survey lokasi. Site berada pada tepi jalan kota, dengan kondisi kontur lahan yang menanjak dari jalan besar. Setelah kami survey, kami menganalisa data-data yang didapat. Beberapa hal yang menjadi poin penting diantaranya adalah :
- Bangunan ini diharapkan menjadi ikon wilayah setempat
- Bangunan dua fungsi, fungsi komersial dan fungsi hunian
Tapak berada di kontur yang lebih tinggi daripada jalan raya. View ke arah tapak juga dapat dilihat dari dua arah, namun sedikit terhalang oleh bangunan yang berada di samping kiri kanan site. Bentuk site adalah bidang trapesium, sehingga cukup menantang dalam perencanaan layout denah bangunan.
Respon terhadap bentuk site yang merupakan bidang trapesium, kami mengolah denah dengan hierarki dua arah sesuai sudut site. Ruang komersial yang nantinya digunakan sebagai ruang usaha (toko) kami berikan akses luas menerus hampir tegak lurus terhadap jalan raya. Hal ini untuk memberikan view yang lapang terhadap bangunan komersial dimana arah pandang orang yang lewat ke bangunan ini merupakan bagian yang sangat penting. Sedangkan untuk area kedatangan pemilik rumah kami arahkan dari sudut lainnya, dipisahkan dengan area segitiga sebagai pemisah antar zona.
Pada lantai 1 bangunan ini, carport berbatasan langsung dengan area tangga untuk naik ke lantai 2. Hal ini merupakan request dari Mas Irfan, agar tamu beliau langsung naik ke lantai 2 (zona rumah tinggal). Meskipun demikian, untuk antisipasi keamanan, antara carport dengan area dalam dibatasi oleh pintu. Ruang didalam area komersial hanya terdapat ruang display dan ruang service. Ruang service terdiri dari ruang laundry dan kamar mandi/WC.
Naik ke lantai 2, tangga dihadapkan pada ruang keluarga yang menjadi satu area dengan ruang makan tanpa batasan fisik. Begitu pula dapur yang ikut “nimbrung”, dengan ventilasi menghadap void yang kami letakkan pada bagian belakang rumah. Void menerus ini sebagai sumbu vertikal pergerakan udara yang masuk ke dalam rumah. Terdapat 3 kamar tidur di lantai 2 tanpa ada yang menggunakan kamar mandi dalam. Musholla kami tempatkan diantara dua kamar tidur pada sisi timur bangunan. Selain itu, kamar mandi ditempatkan di sebelah dapur, dengan memanfaatkan ventilasi ke arah tangga. Balkon lantai 2 yang berbatasan fisik dengan ruang keluarga berada di tengah bangunan bagian depan.
Setelah mendapatkan gubahan denah layout rumah, kami bereksplorasi dengan fasad bangunan yang disesuaikan temanya dengan denah bangunan. Sudut-sudut yang banyak kami temui dalam site ini kami terapkan ke fasad bangunan. Saya mencoba mengangkat tema natural kontemporer tropis. Bagian miring terutama mencolok pada bagian atap karena memang kami ingin menerapkan bangunan tropis yang merespon iklim dengan kemiringan atap, sehingga air hujan yang jatuh ke bangunan bisa segera meluncur ke bawah dan terserap oleh tanah. Hanya saja, kami menggunakan atap beton, sebagai eksplorasi desain dan memberikan kesan “natural heavy”.
Pada bagian dinding-dinding luar, kami menggunakan bata tempel sebagai aksen arsitektur kontemporer. Untuk kesan modern, kami menggunakan material fabrikasi berupa kaca dan alumunium untuk kusen dan jendela. Pada lantai bawah, sebagai penjawab kebutuhan akan view ke interior bangunan komersial, kami pasang kusen alumunium dengan isi kaca full dari plafon ke lantai. Harapannya cahaya bisa masuk secara maksimal ke dalam ruang toko sehingga hemat energi dalam hal pencahayaan.
Dalam beberapa bidang dinding kami pasang roster dengan jumlah yang cukup banyak, sebagai aksen fasad bangunan juga sebagai pintu masuk dan keluar angin ke dalam dan keluar bangunan. Selain itu kami menggunakan plafond pada ruang-ruang tertentu yang mempunyai bukaan terbatas (karena fungsi yang tidak memungkinkan banyak bukaan) dengan plafond, sehingga udara panas dari atap dapat terperangkap diatas plafond dan udara panas dalam ruangan jadi bisa tereduksi. Untuk ruangan yang terdapat banyak bukaan, kami menggunakan plafond miring untuk menambah kesan luas ruangan.
Area tangga merupakan area transisi antara ruanga luar dengan ruangan dalam. Batas dari transisi ini berupa kisi-kisi kayu yang menghubungkan anak tangga ke plafond. Sehingga udara luar dapat masuk dan keluar secara bebas ke dalam bangunan melalui kisi-kisi tersebut. Untuk keamanan, jarak kisi-kisi tersebut dibuat kecil sehingga badan manusia tidak dapat melewati.
Klien kami berikut adalah Mas Irfan. Beliau masih muda, lebih muda satu daripada saya sendiri. Pada awalnya beliau menghendaki desain bangunan yang mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu komersial dan hunian. Lantai satu digunakan untuk ruang usaha, dan lantai diatasnya digunakan sebagai rumah singgah.
Lokasi dari site untuk rumah ini adalah di wilayah Wonosari Gunungkidul DIY. Awal pekerjaan kami mulai dengan survey lokasi. Site berada pada tepi jalan kota, dengan kondisi kontur lahan yang menanjak dari jalan besar. Setelah kami survey, kami menganalisa data-data yang didapat. Beberapa hal yang menjadi poin penting diantaranya adalah :
- Bangunan ini diharapkan menjadi ikon wilayah setempat
- Bangunan dua fungsi, fungsi komersial dan fungsi hunian
Tapak berada di kontur yang lebih tinggi daripada jalan raya. View ke arah tapak juga dapat dilihat dari dua arah, namun sedikit terhalang oleh bangunan yang berada di samping kiri kanan site. Bentuk site adalah bidang trapesium, sehingga cukup menantang dalam perencanaan layout denah bangunan.
Respon terhadap bentuk site yang merupakan bidang trapesium, kami mengolah denah dengan hierarki dua arah sesuai sudut site. Ruang komersial yang nantinya digunakan sebagai ruang usaha (toko) kami berikan akses luas menerus hampir tegak lurus terhadap jalan raya. Hal ini untuk memberikan view yang lapang terhadap bangunan komersial dimana arah pandang orang yang lewat ke bangunan ini merupakan bagian yang sangat penting. Sedangkan untuk area kedatangan pemilik rumah kami arahkan dari sudut lainnya, dipisahkan dengan area segitiga sebagai pemisah antar zona.
Pada lantai 1 bangunan ini, carport berbatasan langsung dengan area tangga untuk naik ke lantai 2. Hal ini merupakan request dari Mas Irfan, agar tamu beliau langsung naik ke lantai 2 (zona rumah tinggal). Meskipun demikian, untuk antisipasi keamanan, antara carport dengan area dalam dibatasi oleh pintu. Ruang didalam area komersial hanya terdapat ruang display dan ruang service. Ruang service terdiri dari ruang laundry dan kamar mandi/WC.
Naik ke lantai 2, tangga dihadapkan pada ruang keluarga yang menjadi satu area dengan ruang makan tanpa batasan fisik. Begitu pula dapur yang ikut “nimbrung”, dengan ventilasi menghadap void yang kami letakkan pada bagian belakang rumah. Void menerus ini sebagai sumbu vertikal pergerakan udara yang masuk ke dalam rumah. Terdapat 3 kamar tidur di lantai 2 tanpa ada yang menggunakan kamar mandi dalam. Musholla kami tempatkan diantara dua kamar tidur pada sisi timur bangunan. Selain itu, kamar mandi ditempatkan di sebelah dapur, dengan memanfaatkan ventilasi ke arah tangga. Balkon lantai 2 yang berbatasan fisik dengan ruang keluarga berada di tengah bangunan bagian depan.
Setelah mendapatkan gubahan denah layout rumah, kami bereksplorasi dengan fasad bangunan yang disesuaikan temanya dengan denah bangunan. Sudut-sudut yang banyak kami temui dalam site ini kami terapkan ke fasad bangunan. Saya mencoba mengangkat tema natural kontemporer tropis. Bagian miring terutama mencolok pada bagian atap karena memang kami ingin menerapkan bangunan tropis yang merespon iklim dengan kemiringan atap, sehingga air hujan yang jatuh ke bangunan bisa segera meluncur ke bawah dan terserap oleh tanah. Hanya saja, kami menggunakan atap beton, sebagai eksplorasi desain dan memberikan kesan “natural heavy”.
Pada bagian dinding-dinding luar, kami menggunakan bata tempel sebagai aksen arsitektur kontemporer. Untuk kesan modern, kami menggunakan material fabrikasi berupa kaca dan alumunium untuk kusen dan jendela. Pada lantai bawah, sebagai penjawab kebutuhan akan view ke interior bangunan komersial, kami pasang kusen alumunium dengan isi kaca full dari plafon ke lantai. Harapannya cahaya bisa masuk secara maksimal ke dalam ruang toko sehingga hemat energi dalam hal pencahayaan.
Dalam beberapa bidang dinding kami pasang roster dengan jumlah yang cukup banyak, sebagai aksen fasad bangunan juga sebagai pintu masuk dan keluar angin ke dalam dan keluar bangunan. Selain itu kami menggunakan plafond pada ruang-ruang tertentu yang mempunyai bukaan terbatas (karena fungsi yang tidak memungkinkan banyak bukaan) dengan plafond, sehingga udara panas dari atap dapat terperangkap diatas plafond dan udara panas dalam ruangan jadi bisa tereduksi. Untuk ruangan yang terdapat banyak bukaan, kami menggunakan plafond miring untuk menambah kesan luas ruangan.
Area tangga merupakan area transisi antara ruanga luar dengan ruangan dalam. Batas dari transisi ini berupa kisi-kisi kayu yang menghubungkan anak tangga ke plafond. Sehingga udara luar dapat masuk dan keluar secara bebas ke dalam bangunan melalui kisi-kisi tersebut. Untuk keamanan, jarak kisi-kisi tersebut dibuat kecil sehingga badan manusia tidak dapat melewati.
Klien kami berikut adalah Mas Irfan. Beliau masih muda, lebih muda satu daripada saya sendiri. Pada awalnya beliau menghendaki desain bangunan yang mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu komersial dan hunian. Lantai satu digunakan untuk ruang usaha, dan lantai diatasnya digunakan sebagai rumah singgah.
Lokasi dari site untuk rumah ini adalah di wilayah Wonosari Gunungkidul DIY. Awal pekerjaan kami mulai dengan survey lokasi. Site berada pada tepi jalan kota, dengan kondisi kontur lahan yang menanjak dari jalan besar. Setelah kami survey, kami menganalisa data-data yang didapat. Beberapa hal yang menjadi poin penting diantaranya adalah :
- Bangunan ini diharapkan menjadi ikon wilayah setempat
- Bangunan dua fungsi, fungsi komersial dan fungsi hunian
Tapak berada di kontur yang lebih tinggi daripada jalan raya. View ke arah tapak juga dapat dilihat dari dua arah, namun sedikit terhalang oleh bangunan yang berada di samping kiri kanan site. Bentuk site adalah bidang trapesium, sehingga cukup menantang dalam perencanaan layout denah bangunan.
Respon terhadap bentuk site yang merupakan bidang trapesium, kami mengolah denah dengan hierarki dua arah sesuai sudut site. Ruang komersial yang nantinya digunakan sebagai ruang usaha (toko) kami berikan akses luas menerus hampir tegak lurus terhadap jalan raya. Hal ini untuk memberikan view yang lapang terhadap bangunan komersial dimana arah pandang orang yang lewat ke bangunan ini merupakan bagian yang sangat penting. Sedangkan untuk area kedatangan pemilik rumah kami arahkan dari sudut lainnya, dipisahkan dengan area segitiga sebagai pemisah antar zona.
Pada lantai 1 bangunan ini, carport berbatasan langsung dengan area tangga untuk naik ke lantai 2. Hal ini merupakan request dari Mas Irfan, agar tamu beliau langsung naik ke lantai 2 (zona rumah tinggal). Meskipun demikian, untuk antisipasi keamanan, antara carport dengan area dalam dibatasi oleh pintu. Ruang didalam area komersial hanya terdapat ruang display dan ruang service. Ruang service terdiri dari ruang laundry dan kamar mandi/WC.
Naik ke lantai 2, tangga dihadapkan pada ruang keluarga yang menjadi satu area dengan ruang makan tanpa batasan fisik. Begitu pula dapur yang ikut “nimbrung”, dengan ventilasi menghadap void yang kami letakkan pada bagian belakang rumah. Void menerus ini sebagai sumbu vertikal pergerakan udara yang masuk ke dalam rumah. Terdapat 3 kamar tidur di lantai 2 tanpa ada yang menggunakan kamar mandi dalam. Musholla kami tempatkan diantara dua kamar tidur pada sisi timur bangunan. Selain itu, kamar mandi ditempatkan di sebelah dapur, dengan memanfaatkan ventilasi ke arah tangga. Balkon lantai 2 yang berbatasan fisik dengan ruang keluarga berada di tengah bangunan bagian depan.
Setelah mendapatkan gubahan denah layout rumah, kami bereksplorasi dengan fasad bangunan yang disesuaikan temanya dengan denah bangunan. Sudut-sudut yang banyak kami temui dalam site ini kami terapkan ke fasad bangunan. Saya mencoba mengangkat tema natural kontemporer tropis. Bagian miring terutama mencolok pada bagian atap karena memang kami ingin menerapkan bangunan tropis yang merespon iklim dengan kemiringan atap, sehingga air hujan yang jatuh ke bangunan bisa segera meluncur ke bawah dan terserap oleh tanah. Hanya saja, kami menggunakan atap beton, sebagai eksplorasi desain dan memberikan kesan “natural heavy”.
Pada bagian dinding-dinding luar, kami menggunakan bata tempel sebagai aksen arsitektur kontemporer. Untuk kesan modern, kami menggunakan material fabrikasi berupa kaca dan alumunium untuk kusen dan jendela. Pada lantai bawah, sebagai penjawab kebutuhan akan view ke interior bangunan komersial, kami pasang kusen alumunium dengan isi kaca full dari plafon ke lantai. Harapannya cahaya bisa masuk secara maksimal ke dalam ruang toko sehingga hemat energi dalam hal pencahayaan.
Dalam beberapa bidang dinding kami pasang roster dengan jumlah yang cukup banyak, sebagai aksen fasad bangunan juga sebagai pintu masuk dan keluar angin ke dalam dan keluar bangunan. Selain itu kami menggunakan plafond pada ruang-ruang tertentu yang mempunyai bukaan terbatas (karena fungsi yang tidak memungkinkan banyak bukaan) dengan plafond, sehingga udara panas dari atap dapat terperangkap diatas plafond dan udara panas dalam ruangan jadi bisa tereduksi. Untuk ruangan yang terdapat banyak bukaan, kami menggunakan plafond miring untuk menambah kesan luas ruangan.
Area tangga merupakan area transisi antara ruanga luar dengan ruangan dalam. Batas dari transisi ini berupa kisi-kisi kayu yang menghubungkan anak tangga ke plafond. Sehingga udara luar dapat masuk dan keluar secara bebas ke dalam bangunan melalui kisi-kisi tersebut. Untuk keamanan, jarak kisi-kisi tersebut dibuat kecil sehingga badan manusia tidak dapat melewati.