Rumah merupakan sebuah tempat dimana sebuah keluarga bisa berlindung, beristirahat dan melakukan bermacam kegiatan hariannya seperti berkumpul, makan, tidur, bekerja, bermain, dan lain sebagainya. Masing masing kegiatan ini memerlukan ruang sebagai naungan agar penghuni rumah dapat beraktivitas dengan
nyaman. Rumah Keranjang merupakan metafora dimana rumah menjadi sebuah wadah yang akan menampung kumpulan ruang dan beragam aktivitas tersebut.
Rumah Keranjang berlokasi di kawasan Surabaya Barat dan berada di kawasan perumahan real estate dengan lingkungan yang tenang, nyaman, dan tertata dengan baik. Penghuni rumah merupakan orang yang suka berkumpul bersama keluarga besar dan juga mengadakan kegiatan makan bersama teman – temannya. Aktivitas penghuni dan penataan zoning ruang di dalam rumah menjadi isu yang akan diangkat dalam
konsep desain Rumah Keranjang ini.
Rumah Keranjang terdiri dari 3 lantai bangunan, Lantai dasar yang berbatasan langsung dan selevel dengan jalan digunakan untuk menampung aktivitas servis. Lantai 1 merupakan area ruang utama yang digunakan sebagai ruang keluarga, ruang makan dan juga ruang terbuka berupa taman dan juga kolam renang. Area ini banyak mengunakan bukaan besar untuk menciptakan relasi yang kuat antara ruang dalam dan ruang
luar. Peletakan area utama dan taman di level di ini dimaksudkan supaya penghuni rumah lebih mendapatkan privasi karena posisinya yang tidak terlihat dari level jalan. Lantai 2 merupakan area privat yang digunakan untuk mewadahi kamar tidur utama dan juga kamar tidur anak.
Penataan area ruang utama dikomposisikan di mana area ruang keluarga terletak di area belakang lahan. Sedangkan area ruang makan
yang lebih privat justru diletakkan di area depan karena menjadi pusat aktivitas penghuni rumah untuk berkumpul dan bersosialisasi dengan
teman-temannya. Ruang utama ini ditata mengelilingi area kolam renang yang menjadi oasis di tengah rumah. Area penunjang seperti kamar tamu dan ruang kerja diletakan dalam
massa terpisah yang diletakan di depan.
Akses masuk rumah dapat dicapai penghuni rumah melalui tangga eksterior yang diposisikan di depan rumah di mana penghuni rumah dapat
naik dari lantai dasar ke lantai atasnya dan langsung sampai di area kolam renang dan ruang makan sebagai pusat aktivitas penghuni rumah. Peniadaan pintu masuk dan ruang tamu dimaksudkan untuk menciptakan keterbukaan dan juga memudahkan akses ketika penghuni rumah mengundang keluaraga dan teman untuk berkumpul bersama. Di atas kolam renang terdapat tangga spiral yang juga menjadi vocal point di tengah2 bangunan yang juga berfungsi
menghubungkan area kolam renang dengan kamar utama di atasnya.
Semua ruang utama dan ruang tebuka
ini kemudian disatukan dan dikelilingi
selubung screen yang terbuat dari anyaman rotan sintetis. Penggunaan selubung ini dimaksudkan untuk tetap menjaga privasi penghuni rumah sekaligus sebagai penghalang panas matahari.
Penggunaan material yang bertekstur
melingkupi sebagian besar tampak bangunan. Pada area lantai dasar menggunakan material batu untuk menciptakan kesan kokoh dan solid. Sedangkan untuk tampak bagian atasnya menggunaakan karton yang
memberikan pola tekstur pada permukaan dinding dan juga anyaman rotan sintetis yang menjadi selubung utama tampak bangunan. Penggunaan material yang bertekstur ini menciptakan bayangan yang menarik pada permukaan fasad ketika diterpa cahaya.
Rumah merupakan sebuah tempat dimana sebuah keluarga bisa berlindung, beristirahat dan melakukan bermacam kegiatan hariannya seperti berkumpul, makan, tidur, bekerja, bermain, dan lain sebagainya. Masing masing kegiatan ini memerlukan ruang sebagai naungan agar penghuni rumah dapat beraktivitas dengan
nyaman. Rumah Keranjang merupakan metafora dimana rumah menjadi sebuah wadah yang akan menampung kumpulan ruang dan beragam aktivitas tersebut.
Rumah Keranjang berlokasi di kawasan Surabaya Barat dan berada di kawasan perumahan real estate dengan lingkungan yang tenang, nyaman, dan tertata dengan baik. Penghuni rumah merupakan orang yang suka berkumpul bersama keluarga besar dan juga mengadakan kegiatan makan bersama teman – temannya. Aktivitas penghuni dan penataan zoning ruang di dalam rumah menjadi isu yang akan diangkat dalam
konsep desain Rumah Keranjang ini.
Rumah Keranjang terdiri dari 3 lantai bangunan, Lantai dasar yang berbatasan langsung dan selevel dengan jalan digunakan untuk menampung aktivitas servis. Lantai 1 merupakan area ruang utama yang digunakan sebagai ruang keluarga, ruang makan dan juga ruang terbuka berupa taman dan juga kolam renang. Area ini banyak mengunakan bukaan besar untuk menciptakan relasi yang kuat antara ruang dalam dan ruang
luar. Peletakan area utama dan taman di level di ini dimaksudkan supaya penghuni rumah lebih mendapatkan privasi karena posisinya yang tidak terlihat dari level jalan. Lantai 2 merupakan area privat yang digunakan untuk mewadahi kamar tidur utama dan juga kamar tidur anak.
Penataan area ruang utama dikomposisikan di mana area ruang keluarga terletak di area belakang lahan. Sedangkan area ruang makan
yang lebih privat justru diletakkan di area depan karena menjadi pusat aktivitas penghuni rumah untuk berkumpul dan bersosialisasi dengan
teman-temannya. Ruang utama ini ditata mengelilingi area kolam renang yang menjadi oasis di tengah rumah. Area penunjang seperti kamar tamu dan ruang kerja diletakan dalam
massa terpisah yang diletakan di depan.
Akses masuk rumah dapat dicapai penghuni rumah melalui tangga eksterior yang diposisikan di depan rumah di mana penghuni rumah dapat
naik dari lantai dasar ke lantai atasnya dan langsung sampai di area kolam renang dan ruang makan sebagai pusat aktivitas penghuni rumah. Peniadaan pintu masuk dan ruang tamu dimaksudkan untuk menciptakan keterbukaan dan juga memudahkan akses ketika penghuni rumah mengundang keluaraga dan teman untuk berkumpul bersama. Di atas kolam renang terdapat tangga spiral yang juga menjadi vocal point di tengah2 bangunan yang juga berfungsi
menghubungkan area kolam renang dengan kamar utama di atasnya.
Semua ruang utama dan ruang tebuka
ini kemudian disatukan dan dikelilingi
selubung screen yang terbuat dari anyaman rotan sintetis. Penggunaan selubung ini dimaksudkan untuk tetap menjaga privasi penghuni rumah sekaligus sebagai penghalang panas matahari.
Penggunaan material yang bertekstur
melingkupi sebagian besar tampak bangunan. Pada area lantai dasar menggunakan material batu untuk menciptakan kesan kokoh dan solid. Sedangkan untuk tampak bagian atasnya menggunaakan karton yang
memberikan pola tekstur pada permukaan dinding dan juga anyaman rotan sintetis yang menjadi selubung utama tampak bangunan. Penggunaan material yang bertekstur ini menciptakan bayangan yang menarik pada permukaan fasad ketika diterpa cahaya.
Rumah merupakan sebuah tempat dimana sebuah keluarga bisa berlindung, beristirahat dan melakukan bermacam kegiatan hariannya seperti berkumpul, makan, tidur, bekerja, bermain, dan lain sebagainya. Masing masing kegiatan ini memerlukan ruang sebagai naungan agar penghuni rumah dapat beraktivitas dengan
nyaman. Rumah Keranjang merupakan metafora dimana rumah menjadi sebuah wadah yang akan menampung kumpulan ruang dan beragam aktivitas tersebut.
Rumah Keranjang berlokasi di kawasan Surabaya Barat dan berada di kawasan perumahan real estate dengan lingkungan yang tenang, nyaman, dan tertata dengan baik. Penghuni rumah merupakan orang yang suka berkumpul bersama keluarga besar dan juga mengadakan kegiatan makan bersama teman – temannya. Aktivitas penghuni dan penataan zoning ruang di dalam rumah menjadi isu yang akan diangkat dalam
konsep desain Rumah Keranjang ini.
Rumah Keranjang terdiri dari 3 lantai bangunan, Lantai dasar yang berbatasan langsung dan selevel dengan jalan digunakan untuk menampung aktivitas servis. Lantai 1 merupakan area ruang utama yang digunakan sebagai ruang keluarga, ruang makan dan juga ruang terbuka berupa taman dan juga kolam renang. Area ini banyak mengunakan bukaan besar untuk menciptakan relasi yang kuat antara ruang dalam dan ruang
luar. Peletakan area utama dan taman di level di ini dimaksudkan supaya penghuni rumah lebih mendapatkan privasi karena posisinya yang tidak terlihat dari level jalan. Lantai 2 merupakan area privat yang digunakan untuk mewadahi kamar tidur utama dan juga kamar tidur anak.
Penataan area ruang utama dikomposisikan di mana area ruang keluarga terletak di area belakang lahan. Sedangkan area ruang makan
yang lebih privat justru diletakkan di area depan karena menjadi pusat aktivitas penghuni rumah untuk berkumpul dan bersosialisasi dengan
teman-temannya. Ruang utama ini ditata mengelilingi area kolam renang yang menjadi oasis di tengah rumah. Area penunjang seperti kamar tamu dan ruang kerja diletakan dalam
massa terpisah yang diletakan di depan.
Akses masuk rumah dapat dicapai penghuni rumah melalui tangga eksterior yang diposisikan di depan rumah di mana penghuni rumah dapat
naik dari lantai dasar ke lantai atasnya dan langsung sampai di area kolam renang dan ruang makan sebagai pusat aktivitas penghuni rumah. Peniadaan pintu masuk dan ruang tamu dimaksudkan untuk menciptakan keterbukaan dan juga memudahkan akses ketika penghuni rumah mengundang keluaraga dan teman untuk berkumpul bersama. Di atas kolam renang terdapat tangga spiral yang juga menjadi vocal point di tengah2 bangunan yang juga berfungsi
menghubungkan area kolam renang dengan kamar utama di atasnya.
Semua ruang utama dan ruang tebuka
ini kemudian disatukan dan dikelilingi
selubung screen yang terbuat dari anyaman rotan sintetis. Penggunaan selubung ini dimaksudkan untuk tetap menjaga privasi penghuni rumah sekaligus sebagai penghalang panas matahari.
Penggunaan material yang bertekstur
melingkupi sebagian besar tampak bangunan. Pada area lantai dasar menggunakan material batu untuk menciptakan kesan kokoh dan solid. Sedangkan untuk tampak bagian atasnya menggunaakan karton yang
memberikan pola tekstur pada permukaan dinding dan juga anyaman rotan sintetis yang menjadi selubung utama tampak bangunan. Penggunaan material yang bertekstur ini menciptakan bayangan yang menarik pada permukaan fasad ketika diterpa cahaya.