Watercress cafe terpilih menjadi cafe terfavorit 5 besar di Bali versi trip Advisor 2016. Awalnya watercress cafe hanya terdapat di Batu Belig Badung tapi sekarang watercress mengekspansi ke wilayah Ubud.
Tidak jauh berbeda dengan watercress batu belig, Watercress Ubud juga mengadopsi langgam industrial. Hal ini terkait dengan tema makanan yang disajikan watercress berupa healthy food. Watercress ubud memiliki kapasitas 70 kursi dengan bar pada kedua lantainya. Bar atas fokus terhadap liquor dan bar bawah fokus terhadap salad bar, coffee, ice cream dan POS.
Tantangan terbesar pada rancangan ini yaitu menyeimbangkan pengunjung pada lantai satu dengan lantai dua. Tantangan ini tidak sesederhana kelihatannya, tetapi merupakan tantangan yang cukup sulit, mengingat banyak cafe-cafe lain yang area atas malah sepi pengunjung. Strategi yang kami pakai untuk mengatasi masalah ini adalah pertama terkait dengan perbandingan jumlah kursi. Sebagian besar kursi ditempatkan pada lantai dua untuk memperbesar scope dan pemindahan crowded. Langkah kedua yaitu dengan penerapan type lantai mezzanine agar ada interaksi antara pengunjung lt 1 dengan lt 2. Langkah ketiga kami fokuskan mendesain tangga senyaman dan seindah mungkin, low level landing menjadi solusinya.
Watercress cafe terpilih menjadi cafe terfavorit 5 besar di Bali versi trip Advisor 2016. Awalnya watercress cafe hanya terdapat di Batu Belig Badung tapi sekarang watercress mengekspansi ke wilayah Ubud.
Tidak jauh berbeda dengan watercress batu belig, Watercress Ubud juga mengadopsi langgam industrial. Hal ini terkait dengan tema makanan yang disajikan watercress berupa healthy food. Watercress ubud memiliki kapasitas 70 kursi dengan bar pada kedua lantainya. Bar atas fokus terhadap liquor dan bar bawah fokus terhadap salad bar, coffee, ice cream dan POS.
Tantangan terbesar pada rancangan ini yaitu menyeimbangkan pengunjung pada lantai satu dengan lantai dua. Tantangan ini tidak sesederhana kelihatannya, tetapi merupakan tantangan yang cukup sulit, mengingat banyak cafe-cafe lain yang area atas malah sepi pengunjung. Strategi yang kami pakai untuk mengatasi masalah ini adalah pertama terkait dengan perbandingan jumlah kursi. Sebagian besar kursi ditempatkan pada lantai dua untuk memperbesar scope dan pemindahan crowded. Langkah kedua yaitu dengan penerapan type lantai mezzanine agar ada interaksi antara pengunjung lt 1 dengan lt 2. Langkah ketiga kami fokuskan mendesain tangga senyaman dan seindah mungkin, low level landing menjadi solusinya.
Watercress cafe terpilih menjadi cafe terfavorit 5 besar di Bali versi trip Advisor 2016. Awalnya watercress cafe hanya terdapat di Batu Belig Badung tapi sekarang watercress mengekspansi ke wilayah Ubud.
Tidak jauh berbeda dengan watercress batu belig, Watercress Ubud juga mengadopsi langgam industrial. Hal ini terkait dengan tema makanan yang disajikan watercress berupa healthy food. Watercress ubud memiliki kapasitas 70 kursi dengan bar pada kedua lantainya. Bar atas fokus terhadap liquor dan bar bawah fokus terhadap salad bar, coffee, ice cream dan POS.
Tantangan terbesar pada rancangan ini yaitu menyeimbangkan pengunjung pada lantai satu dengan lantai dua. Tantangan ini tidak sesederhana kelihatannya, tetapi merupakan tantangan yang cukup sulit, mengingat banyak cafe-cafe lain yang area atas malah sepi pengunjung. Strategi yang kami pakai untuk mengatasi masalah ini adalah pertama terkait dengan perbandingan jumlah kursi. Sebagian besar kursi ditempatkan pada lantai dua untuk memperbesar scope dan pemindahan crowded. Langkah kedua yaitu dengan penerapan type lantai mezzanine agar ada interaksi antara pengunjung lt 1 dengan lt 2. Langkah ketiga kami fokuskan mendesain tangga senyaman dan seindah mungkin, low level landing menjadi solusinya.