Eksplorasi Pengalaman Ruang oleh Seniman Ruang di Kisaku
Prinsipal | : | Helen Agustine |
Tim Desain | : | Linda Agustina, Justin Tandean, Arthur Elmund, Dimas Adiprasetyo |
Lokasi | : | Jakarta Selatan |
Tahun Terbangun | : | 2019 |
Luas Lahan | : | 200 sqm |
Produk | : | Dekkson, Propan, TOTO |
Fotografer | : | Mario Wibowo Photography |
Budaya kopi di Indonesia saat ini semakin berkembang dan ramai ditemui khususnya di kota-kota besar. Di Jakarta, misalnya, muncul begitu banyak brand kopi dengan ciri khasnya masing-masing. Tidak sedikit brand yang bukan sekadar menyuguhkan kopi sebagai produk, namun lebih dari itu, toko-toko kopi juga menawarkan pengalaman menikmati kopi yang sangat variatif. Sebagai kebutuhan konsumsi, bahkan juga media sosial, tidak heran, kini toko kopi bisa muncul di mana pun, baik di gedung perkantoran, di salah satu pojok deret ruko, dalam shopping mall, atau bahkan di salah satu rumah di area perumahan.
©Seniman Ruang / Mario Wibowo Photography
Tidak banyak toko kopi didesain dengan pengalaman ruang yang kontemplatif. Kebanyakan coffeeshop biasanya dirancang untuk memiliki area duduk sebanyak mungkin, sehingga suasana yang tercipta adalah ramai, hidup, atau hangat. Kisaku karya Seniman Ruang sebaliknya mengkhususkan ruang “kosong” pada bagian area duduk, satu langsung terbuka ke ruang luar, satunya lagi taman kering yang dikelilingi area duduk menghadap ke luar taman kering tersebut.
©Seniman Ruang / Mario Wibowo Photography
Artikel lainnya: Tanamera Coffee Ahmad Dahlan: Mengangkat Branding Melalui Renovasi
Ditambah dengan desain interior yang minim dekorasi, serta volume perabot yang ramping, visual dan suasana yang dihasilkan memiliki kesan sederhana. Dengan demikian, pengunjung dapat berfokus pada kopi yang dinikmati, percakapan bersama teman, pekerjaan yang sedang diurus, atau suasana ruang dan unsur alam pada ruang itu sendiri. Tanpa sekat ke ruang terbuka dan dengan dua unsur alami, area duduk sisi dalam dengan luasan ruang yang sangat terbatas juga terasa lega, sehingga semakin mengangkat kesan kontemplatif yang memang dimaksudkan Seniman Ruang pada area paling dalam di Kisaku.
©Seniman Ruang / Mario Wibowo Photography
Rasa lega, terlepas dari keterbatasan luas ruang, dapat dirasakan di keseluruhan Kisaku. Dari depan, Kisaku didesain cukup transparan melalui fasad kaca dan dari luar. Area paling dalam toko kopi ini juga dapat tetap terlihat berkat minimnya dinding solid untuk membatasi ruang-ruang di dalamnya. Rancangan interior yang terang berkat material berwarna cerah untuk finishing furnitur yang juga berukuran praktis membuat toko kopi ini berdiri sebagai aksen terhadap rumah-rumah yang terkesan tertutup di sekelilingnya.
©Seniman Ruang / Mario Wibowo Photography
Artikel lainnya: Langit Senja: Alam, Arsitektur, dan Secangkir Kopi
Pengalaman-pengalaman ruang yang tercipta, dari pengunjung masuk sampai menikmati kopi di area duduk, merupakan intensi Seniman Ruang untuk menerjemahkan brand Kisaku. Menarik, karena meski fokus Kisaku adalah menjual kopi to-go yang tercermin dari kesederhanaan area pelayanannya, pengunjung yang bermaksud menikmati kopi di Kisaku tetap dapat memperoleh pengalaman yang cukup berkesan.
©Seniman Ruang / Mario Wibowo Photography
Walaupun bukan hal baru, branding melalui desain dan pengalaman ruang dari Kisaku bukan saja mempertegas makna brand yang dibuat, namun mampu menjadi pembeda dan alasan untuk menarik pelanggan di tengah ramainya toko kopi baru saat ini.