Kantorgg Menghadirkan Elemen Kontemporer Dalam Estetika Arsitektur Kolonial Pb House
Prinsipal | : | Giovanni Gunawan |
Lokasi | : | Surabaya, Jawa Timur |
Tahun Selesai | : | 2018 |
Luas Tapak | : | 675 sqm |
Luas Total Terbangun | : | 200 sqm |
Kontraktor | : | Surya Andalan Bangun Persada (Sabp Contractor) |
Produk | : | Lantekayu, BNB Marble, Muria 88, Kohler, Grohe, Vento by Estica International, Spectra – Lelco Lighting, Insima Furniture |
Fotografer | : | Mario Wibowo Photography |
Berlokasi di pusat Kota Surabaya, Pb House karya kantorgg adalah hasil renovasi rumah tinggal yang berumur setidaknya 100 tahun. Dari depan, fasad Pb House memiliki ciri khas arsitektur era kolonial yang menjadi daya tarik utama bangunan dan nilai sejarah yang patut dipertahankan. Namun, dengan kebutuhan dan gaya hidup pemilik rumah, renovasi Pb House menghasilkan ruang rumah yang kontemporer dengan tetap memperhatikan skala yang disesuaikan terhadap bentuk asli rumah ini.
©kantorgg / Mario Wibowo Photography
Pb House dirancang tetap sebagai rumah satu lantai dengan memanfaatkan panjang lahan untuk menampung ruang-ruang yang dibutuhkan. kantorgg menggabungkan setidaknya tiga fungsi dalam satu ruang utama, antara lain ruang keluarga, ruang makan, dan dapur. Konsep open plan seperti ini menjadi salah satu perubahan dan renovasi signifikan terhadap rumah yang yang memberi sekat pada setiap ruang.
©kantorgg / Mario Wibowo Photography
Artikel lainnya: 71st Omakase Memaksimalkan Pengalaman Bersantap Lewat Sequence
Konsep ini juga sekaligus memberi kesan ruang yang lega, khususnya dengan tinggi ruang yang mencapai 4 meter. Dibalik ruang utama rumah ini, terdapat kamar tidur utama yang menghadap taman belakang, serta ruang-ruang servis memanjang ke belakang lahan dan menempel pada salah satu sisi lahan.
©kantorgg / Mario Wibowo Photography
Proporsi panjang lahan yang jauh melampaui lebar lahan rumah menghadirkan kesempatan kantorgg untuk menghasilkan ide yang menarik. Karena tetap mempertahankan bentuk rumah aslinya, ruang yang tersisa untuk ruang luar atau area terbuka adalah pada sisi kiri dan kanan rumah. Dengan sisa lahan yang sangat terbatas untuk penghijauan, kantorgg memaksimalkannya dengan aplikasi taman vertikal pada dinding batas lahan.
©kantorgg / Mario Wibowo Photography
Kantong-kantong penghijauan vertikal diposisikan menghadap ruang utama dan ruang tidur. Agar ruangan dapat secara maksimal menikmati penghijauan tersebut, bukaan dirancang selebar dan setinggi mungkin. Ruang utama maupun ruang tidur dilengkapi dengan panel kaca setinggi plafon sehingga ruang seakan berlanjut pada taman vertikal.
©kantorgg / Mario Wibowo Photography
Artikel lainnya: Studio ArsitektropiS Mendesain Fasad Self-shading Melalui Pola Susunan Bata
Selain berfungsi sebagai penghijauan, taman vertikal di sisi pembatas lahan juga membatasi intensitas cahaya alami yang masuk melalui bukaan lebar ke dalam ruangan agar cahaya yang masuk tidak terlampau terik. Berbeda halnya dengan sisi kamar tidur yang menghadap taman di belakang lahan, kantorgg merancang tritisan yang cukup lebar sehingga cahaya matahari yang masuk ke kamar tidak langsung. Keberadaan tritisan juga menghasilkan teras sebagai ekstensi kamar tidur yang langsung bersinggungan dengan ruang luar.
©kantorgg / Mario Wibowo Photography
Bukaan-bukaan lebar dari lantai ke plafon Pb House jelas hadir sebagai unsur kontras rumah era kolonial yang berumur lebih dari 100 tahun ini. Namun dengan tinggi ruang yang dipertahankan, suasana megah yang umum ditemui pada bangunan-bangunan kolonial tetap dapat dirasakan dan menjadi penyelaras yang tepat, khususnya melalui tata ruang open plan. Melihat alur dari luar rumah hingga ke dalam, kantorgg menciptakan transisi pengalaman ruang yang halus dari desain yang terasa kolonial menjadi kontemporer.
Foto proyek selengkapnya:
https://www.archify.com/id/project/pb-house2
Profil kantorgg:
https://www.archify.com/id/gunawan-gunawan-arsitektur-kantorgg