Menyoroti Keberlanjutan pada Lixil Day of Architecture and Design 2019
Saat ini, isu keberlanjutan semakin gencar didiskusikan. Kondisi lingkungan hidup yang memprihatinkan, dengan berbagai masalah seperti cuaca ekstrem, permasalahan sampah, sumber makanan, dan lain-lain, membawa berbagai bidang untuk lebih memperhatikan keberlanjutan. Sama halnya di bidang arsitektur, keberlanjutan kini hampir dianggap unsur wajib dalam berpraktik oleh para arsitek.
Pameran karya para finalis dan pemenang Sayembara Rest Area oleh Lixil dan Ikatan Arsitek Indonesia.
Diadakan pada 25 Juni 2019, Lixil sebagai perusahaan pemegang brand seperti American Standard, TOSTEM, INAX, dan Grohe mengadakan Lixil Day of Architecture and Design 2019 untuk mengangkat tema tersebut sebagai langkah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya keberlanjutan bagi profesional di Indonesia. Villy Lee selaku Vice President of Processes and Customer Services Lixil Asia membuka acara dan menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari komitmen mereka yang terus berusaha meningkatkan kualitas hidup melalui inovasi dan desain.
Para pembicara Lixil Day 2019: Gregorius Supie Yolodi (d-associates), Caroline Bos (UNStudio), Prasetyoadi (PDW Architects), Roland Schnizer (Foster+Partners).
Lixil Day mengundang empat pembicara antara lain Roland Schnizer dari Foster+Partners, Caroline Bos dari UNStudio, Gregorius Supie Yolodi dari d-associates, dan Prasetyoadi dari PDW Architects. Talkshow yang dimoderatori Danny Wicaksono berlangsung dengan berbagai diskusi aktif soal proses desain, proyek, dan sudut pandang yang menyentuh keberlanjutan yang dikaitkan dengan praktik para arsitek.
Dalam paparan yang diberikan, keempat pembicara menyetujui satu hal—bahwa keberlanjutan bukan persoalan masa depan, namun menyangkut tindakan yang perlu diambil sekarang. Semaksimal mungkin mereduksi penggunaan energi dengan memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami tanpa mengurangi kenyamanan penghuni adalah contoh langkah yang diambil Gregorius Supie Yolodi dalam praktiknya. Integrasi teknologi dalam proses desain, konstruksi, sampai penggunaan bangunan untuk efisiensi energi juga menjadi kunci keberlanjutan menurut Prasetyoadi.
Caroline Bos dari UN Studio lebih jauh memaparkan bahwa kota-kota sebaiknya didesain agar mandiri secara energi dan pangan. Dari desain yang dikerjakan UN Studio dengan skala kota, ia menekankan lanskap yang produktif, bahkan secara mendetail memenuhi kebutuhan penggunanya. Di sisi lain, pemaparan Roland Schnizer yang lebih reflektif mempertanyakan sejauh mana seharusnya unsur keberlanjutan diterapkan dalam bangunan dan apakah cukup hanya dengan memperoleh sertifikasi bangunan hijau yang ada saat ini.
Pemenang Sayembara Rest Area kategori Profesional memperoleh hadiah tunai dan kesempatan mengunjungi Lixil di Jepang.
Dalam acara yang sama, Lixil juga mengumumkan para pemenang Sayembara Rest Area yang dilaksanakan April lalu. Sayembara dan diskursus yang diadakan Lixil, diapresiasi oleh Ketua IAI Nasional, Ahmad Djuhara, dan menurutnya merupakan langkah tepat untuk mengembangkan industri arsitektur, desain, dan konstruksi Indonesia ke arah yang lebih baik.