Studio ArsitektropiS Mendesain Fasad Self-shading Melalui Pola Susunan Bata
Prinsipal | : | Albertus Prawata, Ren Katili |
Tim Desain | : | Hedista Rani Pranata, Fadlan Maulana |
Lokasi | : | Jakarta Selatan |
Tahun Selesai | : | 2019 |
Luas Tapak | : | 180 sqm |
Luas Tapak Bangunan | : | 100 sqm |
Luas Total Terbangun | : | 220 sqm |
Kontraktor, Struktur, M&E | : | PT Metaland Indoprocon |
Produk | : | Roman, INDOGRESS, Vinilex, TOTO |
Fotografer | : | Fietter Chalim |
Salah satu fungsi utama rumah yang tidak pernah berubah adalah untuk melindungi penghuninya dari cuaca. Sebagai contohnya di daerah tropis, rumah berfungsi menaungi penghuni dari terik matahari, hujan, dan angin. Dengan berbagai perkembangan teknologi material bangunan dan penghawaan ruangan, desain rumah kini dapat menggunakan “jalan pintas” untuk menghasilkan kenyamanan penghuninya. Namun dengan kecenderungan bahwa energi yang dipakai kurang efisien dan biaya operasional rumah yang akhirnya kurang ekonomis. Sebut saja penggunaan AC berlebihan di kebanyakan rumah sekarang yang sebenarnya dapat dikurangi dengan desain tertentu tanpa mengurangi kenyamanan penghuninya.
©Studio ArsitektropiS
©Studio ArsitetkropiS / Fietter Chalim
Rumah Nangka karya Studio ArsitektropiS menjadi contoh yang menekankan fungsi rumah sebagai pelindung dari cuaca yang efisien. Terletak di Jakarta, rumah ini menampilkan sebuah fitur susunan bata yang menarik pada fasadnya. Bukan hanya menunjukkan bentuk kreativitas ketukangan bata, susunan material tersebut dibuat sedemikian rupa agar menjadi self-shading terhadap bidang fasad rumah. Susunan bata yang dibuat menonjol menghasilkan daerah bayang terhadap bidang fasadnya sendiri yang tentunya menurunkan suhu fasad dan ruang di dalamnya.
©Studio ArsitetkropiS / Fietter Chalim
Sudah tonton Serial Video Sela/Sela? Eps 7 - Office S A - Adit Haus
Di samping bidang fasad yang dibalut susunan bata, terdapat bagian balkon beratap yang juga mampu menghasilkan bayang. Dengan adanya balkon dan fasad susunan bata, dua ruang kamar tidur pada lantai atas rumah pun terlindung dari terik matahari langsung. Keberadaan balkon juga menariknya bisa menjadi ruang untuk sirkulasi udara dan cahaya masuk ke kedua kamar sebagai bentuk efisiensi yang dapat mengurangi penggunaan AC dan penerang tambahan pada siang hari.
©Studio ArsitektropiS / Fietter Chalim
Efisiensi energi juga tercipta melalui pengaturan ruang khususnya pada lantai dasar rumah. Menggabungkan ruang tamu, ruang keluarga, dan ruang makan, yang diapit oleh bukaan lebar setidaknya memudahkan sirkulasi udara alami mengalir pada ruang tersebut. Lebih lanjut, tata ruang lantai dasar tanpa sekat kemudian memungkinkan cahaya alami masuk dan menerangi keseluruhan ruang. Bukan hanya itu, desain ruang demikian sekaligus memberi rasa ruang yang lebih lega dan fleksibilitas dalam memanfaatkan ruang.
©Studio ArsitektropiS / Fietter Chalim
Artikel lainnya: Albizzia House: Cerita dari Kampung Nenek untuk Masa Depan
Dengan desain fasad maupun tata ruang yang mengutamakan kenyamanan termal dan efisiensi energi, penghuni Rumah Nangka dapat beraktivitas dengan nyaman meski tanpa, atau secara minimal, menggunakan “jalan pintas” seperti AC. Fitur susunan bata sebagai ciri khas fasad yang utamanya menghalau panas kemudian menunjukkan bahwa material bata bukan hanya dapat menghasilkan tampak yang estetis, namun berfungsi sebagai insulator yang baik.
Lihat foto selengkapnya:
https://www.archify.com/id/project/rumah-nangka
Lihat profil Studio ArsitektropiS:
https://www.archify.com/id/studio-arsitektropis