Sebagai pelopor Bank Syariah modern di Indonesia, BSM menghendaki sebuah desain masjid yang iconic, modern, mewakili corporate identity BSM dan sekaligus tetap memperhatian unsur kelokalan setempat.
Siluet garis lengkung yang mengelilingi massa bangunan membentuk sebuah ekspresi bangunan yang fluid namun sekaligus menghasilkan karakter yang kuat, tegas dan iconic. Berlokasi di rest area jalan tol Cipularang KM 88 A arah Bandung, bentuk iconic namun simple menjadi konsep agar bangunan ini eye catchy, kombinasi “kelembutan” dan “ketegasan” secara bersamaan dalam satu ekspresi massa yang iconic. Kelembutan dan Ketegasan, dua hal yang secara harafiah saling bertolak belakang, namun dua hal tersebut sangat merepresentasikan agama Islam. Islam mengajarkan kasih sayang dan kelemahlembutan, di sisi lain Islam pun memberikan tuntunan-tuntunan ibadah yang tegas dan mengikat.
Siluet lengkung tersebut sejatinya adalah representatif dari "pita" mandiri yang terdapat pada logo Bank Mandiri Syariah, dan menggunakan material ACP berwarna hijau yang merupakan warna khas Bank Syariah ini.
Permainan warna dan material dibuat lebih simpel dan tegas. Bangunan secara keseluruhan dominan berwarna putih sebagai simbol kesucian, lalu siluet pita mengelilingi bangunan berwarna hijau BSM dan dinding-dinding didominasi material terakota dalam 3 varian produk (roster, bata ekspos dan bata tempel). Material terakota adalah material yang khas Plered - Purwakarta, sehingga diharapkan dengan penggunaan material terakota tersebut bisa menjadi "etalase" terhadap produk lokal dan memberikan manfaat ekonomi bagi sentra produk lokal.
Sebagai pelopor Bank Syariah modern di Indonesia, BSM menghendaki sebuah desain masjid yang iconic, modern, mewakili corporate identity BSM dan sekaligus tetap memperhatian unsur kelokalan setempat.
Siluet garis lengkung yang mengelilingi massa bangunan membentuk sebuah ekspresi bangunan yang fluid namun sekaligus menghasilkan karakter yang kuat, tegas dan iconic. Berlokasi di rest area jalan tol Cipularang KM 88 A arah Bandung, bentuk iconic namun simple menjadi konsep agar bangunan ini eye catchy, kombinasi “kelembutan” dan “ketegasan” secara bersamaan dalam satu ekspresi massa yang iconic. Kelembutan dan Ketegasan, dua hal yang secara harafiah saling bertolak belakang, namun dua hal tersebut sangat merepresentasikan agama Islam. Islam mengajarkan kasih sayang dan kelemahlembutan, di sisi lain Islam pun memberikan tuntunan-tuntunan ibadah yang tegas dan mengikat.
Siluet lengkung tersebut sejatinya adalah representatif dari "pita" mandiri yang terdapat pada logo Bank Mandiri Syariah, dan menggunakan material ACP berwarna hijau yang merupakan warna khas Bank Syariah ini.
Permainan warna dan material dibuat lebih simpel dan tegas. Bangunan secara keseluruhan dominan berwarna putih sebagai simbol kesucian, lalu siluet pita mengelilingi bangunan berwarna hijau BSM dan dinding-dinding didominasi material terakota dalam 3 varian produk (roster, bata ekspos dan bata tempel). Material terakota adalah material yang khas Plered - Purwakarta, sehingga diharapkan dengan penggunaan material terakota tersebut bisa menjadi "etalase" terhadap produk lokal dan memberikan manfaat ekonomi bagi sentra produk lokal.
Sebagai pelopor Bank Syariah modern di Indonesia, BSM menghendaki sebuah desain masjid yang iconic, modern, mewakili corporate identity BSM dan sekaligus tetap memperhatian unsur kelokalan setempat.
Siluet garis lengkung yang mengelilingi massa bangunan membentuk sebuah ekspresi bangunan yang fluid namun sekaligus menghasilkan karakter yang kuat, tegas dan iconic. Berlokasi di rest area jalan tol Cipularang KM 88 A arah Bandung, bentuk iconic namun simple menjadi konsep agar bangunan ini eye catchy, kombinasi “kelembutan” dan “ketegasan” secara bersamaan dalam satu ekspresi massa yang iconic. Kelembutan dan Ketegasan, dua hal yang secara harafiah saling bertolak belakang, namun dua hal tersebut sangat merepresentasikan agama Islam. Islam mengajarkan kasih sayang dan kelemahlembutan, di sisi lain Islam pun memberikan tuntunan-tuntunan ibadah yang tegas dan mengikat.
Siluet lengkung tersebut sejatinya adalah representatif dari "pita" mandiri yang terdapat pada logo Bank Mandiri Syariah, dan menggunakan material ACP berwarna hijau yang merupakan warna khas Bank Syariah ini.
Permainan warna dan material dibuat lebih simpel dan tegas. Bangunan secara keseluruhan dominan berwarna putih sebagai simbol kesucian, lalu siluet pita mengelilingi bangunan berwarna hijau BSM dan dinding-dinding didominasi material terakota dalam 3 varian produk (roster, bata ekspos dan bata tempel). Material terakota adalah material yang khas Plered - Purwakarta, sehingga diharapkan dengan penggunaan material terakota tersebut bisa menjadi "etalase" terhadap produk lokal dan memberikan manfaat ekonomi bagi sentra produk lokal.