Lahan yang cukup sempit dan terbatas dengan ukuran lebar 2.8 meter, menjadi tantangan untuk kita menciptakan sebuah komposisi ruang yang menarik namun tidak terkesan sempit dan berantakan untuk cabang ke-2 dari Toko Kopi Teman Lama Bandung.
Dari faktor tersebut, kita mencoba menekankan konsep minimalis dengan meminimalisir permainan warna dan corak pada desain arsitektur maupun interior sehingga aspek visual menjadi lebih simple dan tenang.
Kita juga mencoba mempertahankan beberapa aspek dari bangunan eksisting lama karena memiliki daya tarik tersendiri, dengan tujuan agar arsitektur ini menjadi suatu landmark dari lingkungan sekitarnya untuk mengatasi lahan yang kurang nampak dari jalan.
Untuk ruang dalamnya sendiri, gaya minimalis serta beberapa elemen kayu diteramkan untuk menciptakan suasana yang lega dan natural sehingga menciptakan kenyamanan tersendiri.
Pencahayaan alami tetap diterapkan dengan menggunakan skylight yang dibayangi dengan kisi-kisi kayu untuk menciptakan permainan pembayangan ketika siang hari.
Lahan yang cukup sempit dan terbatas dengan ukuran lebar 2.8 meter, menjadi tantangan untuk kita menciptakan sebuah komposisi ruang yang menarik namun tidak terkesan sempit dan berantakan untuk cabang ke-2 dari Toko Kopi Teman Lama Bandung.
Dari faktor tersebut, kita mencoba menekankan konsep minimalis dengan meminimalisir permainan warna dan corak pada desain arsitektur maupun interior sehingga aspek visual menjadi lebih simple dan tenang.
Kita juga mencoba mempertahankan beberapa aspek dari bangunan eksisting lama karena memiliki daya tarik tersendiri, dengan tujuan agar arsitektur ini menjadi suatu landmark dari lingkungan sekitarnya untuk mengatasi lahan yang kurang nampak dari jalan.
Untuk ruang dalamnya sendiri, gaya minimalis serta beberapa elemen kayu diteramkan untuk menciptakan suasana yang lega dan natural sehingga menciptakan kenyamanan tersendiri.
Pencahayaan alami tetap diterapkan dengan menggunakan skylight yang dibayangi dengan kisi-kisi kayu untuk menciptakan permainan pembayangan ketika siang hari.
Lahan yang cukup sempit dan terbatas dengan ukuran lebar 2.8 meter, menjadi tantangan untuk kita menciptakan sebuah komposisi ruang yang menarik namun tidak terkesan sempit dan berantakan untuk cabang ke-2 dari Toko Kopi Teman Lama Bandung.
Dari faktor tersebut, kita mencoba menekankan konsep minimalis dengan meminimalisir permainan warna dan corak pada desain arsitektur maupun interior sehingga aspek visual menjadi lebih simple dan tenang.
Kita juga mencoba mempertahankan beberapa aspek dari bangunan eksisting lama karena memiliki daya tarik tersendiri, dengan tujuan agar arsitektur ini menjadi suatu landmark dari lingkungan sekitarnya untuk mengatasi lahan yang kurang nampak dari jalan.
Untuk ruang dalamnya sendiri, gaya minimalis serta beberapa elemen kayu diteramkan untuk menciptakan suasana yang lega dan natural sehingga menciptakan kenyamanan tersendiri.
Pencahayaan alami tetap diterapkan dengan menggunakan skylight yang dibayangi dengan kisi-kisi kayu untuk menciptakan permainan pembayangan ketika siang hari.