nz
Select Country
Search Icon
close icon
ARCHIFYNOW > HIGHLIGHTS > 4 Jenis Klien yang Akan Anda Hadapi Sebagai Arsitek

4 Jenis Klien yang Akan Anda Hadapi Sebagai Arsitek

BY
fb icon
wa icon
email icon

Sebagai seorang arsitek, pasti Anda akan mendapatkan berbagai jenis proyek desain bangunan bersama dengan kliennya masing-masing untuk ditangani. Perlu Anda ketahui bahwa setiap klien tidak akan sama dengan klien yang lain. Walaupun tidak akan ada klien yang sama persis, klien bisa dikelompokkan secara garis besar berdasarkan status dan kemungkinan proyek yang ditawarkan. Pengelompokan ini berguna bagi Anda untuk menentukan bagaimana Anda bersikap dan membawa diri di hadapan klien tersebut. Roger K. Lewis dalam bukunya Architect: A Candid Guide to the Profession melakukan klasifikasi jenis-jenis klien yang mungkin dihadapi oleh seorang arsitek. Berikut jenis-jenis kliennya:

1.    Klien Rumah Tangga

Boleh dibilang bahwa klien rumah tangga merupakan klien yang paling banyak dijumpai oleh sebagian besar arsitek. Di awal mendirikan biro, klien yang umumnya datang bukanlah klien dengan proyek besar, namun lebih sering berupa pasangan suami istri dengan proyek rumah tinggal. Selain itu, klien rumah tangga bisa datang dari sebuah keluarga besar, perorangan yang masih lajang, dan lain-lain.

Satu hal yang perlu diperhatikan terkait dengan proyek rumah tinggal yang kebanyakan datang dari klien rumah tangga ini adalah definisi rumah itu sendiri. Rumah merupakan sebuah objek arsitektur yang bisa dikatakan paling intimate dan personal bagi penghuninya. Tidak sekedar merepresentasikan tingkat sosial penghuninya, rumah juga sebuah cerminan kepribadian diri mereka sendiri. Sehingga dalam perancangannya, sering kali klien memiliki ego yang tinggi ketika menyampaikan bagaimana hunian idaman mereka hendak didesain.

Untuk itu, hubungan antara arsitek dan klien bisa jadi lebih dari sekedar hubungan bisnis. Arsitek perlu mengenal kepribadian klien lebih dalam lagi untuk bisa mendesain sesuai dengan keinginannya. Anda juga perlu melakukan survei tentang banyak hal terkait klien seperti hobi, kegiatan sehari-hari, apa saja yang dilakukan di rumah, pekerjaan mereka, hingga preferensi warna. Hal-hal ini bisa menjadi sebuah bekal penting Anda dalam mendesain nantinya.

2.    Klien Developer

Kebanyakan arsitek mengenal developer sebagai market oriented client yang mementingkan kesuksesan ekonomi perusahaan dengan mengukur profit dari suatu proyek. Developer cenderung memilih arsitek yang bisa mendesain bangunan dengan biaya konstruksi dan operasional rendah yang dapat menghasilkan keuntungan yang besar tanpa mengesampingkan kualitas struktur dari bangunan itu sendiri.

Arsitek

Foto: Klien developer banyak ditemui khususnya di kota-kota besar. Sentraya Tower ©Urbane

Berdasarkan jenis proyeknya, developer bisa dibagi menjadi corporate developer, entrepreneur, dan institution. Corporate developer biasanya datang dengan proyek komersial seperti kantor sewa, real estate, dan mixed-use. Sedangkan entrepreneur kebanyakan proyeknya akan berkaitan dengan usaha yang sedang digeluti seperti restoran, kantor pribadi, atau bentuk usaha yang lain. Kemudian yang terakhir yaitu klien institution yang proyeknya tidak bersifat investasi maupun profit-oriented seperti rumah ibadah, rumah sakit, perpustakaan, dan juga museum.

Jika klien developer puas dengan desain bangunan Anda, tidak menutup Anda akan dipanggil lagi untuk proyek-proyek berikutnya. Biasanya, developer akan menjadi return client bagi seorang arsitek yang sudah mereka percaya kinerjanya.

3.    Klien Pemerintah

Dalam mengerjakan proyek pemerintah, Anda harus selalu ingat bahwa kepentingan yang diwadahi oleh pemerintah bisa jadi lebih kompleks dari tipe klien lainnya. Kompleksitas proyek pemerintah khususnya sangat dipengaruhi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang menjadi batasan. Pemerintah juga dibagi-bagi dalam berbagai instansi yang masing-masing mengurusi hal spesifik seperti pendidikan, kesehatan, agama, urusan dalam negeri, urusan luar negeri, pekerjaan umum, dsb. Sehingga dalam menangani proyek pemerintah, Anda wajib memahami salah satu instansi yang menjadi klien Anda.

Proyek-proyek pemerintah juga sering dibatasi oleh anggaran yang minim. Kita dapat melihat banyak desain proyek pemerintah yang sederhana, walaupun ada beberapa proyek yang megah dan monumental. Tidak heran banyak biro arsitektur yang tidak ingin berurusan dengan proyek pemerintah. Dengan dana yang minim serta banyaknya kepentingan yang harus diwadahi, kebanyakan biro arsitektur berpikir ulang untuk mengerjakan proyek pemerintah. Walau begitu, proyek pemerintah juga mendatangkan beberapa keuntungan bagi arsitek. Ada kebanggan tersendiri bila Anda menyelesaikan proyek pemerintah yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak.

4.    Klien Masyarakat atau Komunitas

Mengerjakan proyek bagi masyarakat atau komunitas bisa Anda manfaatkan untuk melampiaskan jiwa sosial Anda sebagai seorang arsitek. Mengerjakan proyek sosial tentunya memiliki konsekuensi untuk dibayar secara sukarela. Dalam memberikan layanan seperti ini, biasanya arsitek tidak hanya mementingkan sisi estetis, namun juga sisi sosial masyarakat itu sendiri. Contohnya adalah dengan memberikan solusi desain yang dapat memberdayakan kehidupan masyarakat pinggiran yang dipandang sebelah mata. Biasanya, masyarakat atau komunitas yang dibina ini akan dengan senang hati menerima dan turut berpartisipasi dalam pelaksanaan pengerjaan desain.

Menerima masyarakat dan komunitas sebagai klien tentunya memiliki keuntungannya tersendiri. Anda akan puas karena dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan melalui profesi Anda. Anda juga bisa membuktikan kepada masyarakat bahwa jasa arsitek tidak hanya dinikmati oleh kalangan atas. Dengan demikian, Anda dapat menunjukkan pengabdian profesi yang berpengaruh bagi masyarakat.

.

Empat jenis klien di atas merupakan klien-klien yang kemungkinan besar akan Anda temui sepanjang karier profesi Anda sebagai arsitek. Dengan mengenal lebih dekat tentang karakter-karakter masing-masing klien, Anda dapat menjadikannya sebagai bekal untuk mempersiapkan diri sebelum menghadapi klien. Selain itu, Anda akan mengetahui pendekatan apa yang lebih cocok untuk dilakukan selama berjalannya proyek ini. Dengan begitu, diharapkan proyek akan berjalan lebih baik.

Penulis: Raudina Rachmi

Showcase your portfolio and let more people know about your company!

fb icon
wa icon
email icon
Archifynow
blog platform
ArchifyNow is an online design media that focuses on bringing quality updates of architecture and interior design in Indonesia and Asia Pacific. ArchifyNow curates worthwhile design stories that is expected to enrich the practice of design professionals while introducing applicable design tips and ideas to the public.
More from archifynow
close icon