Hasil Survei: Reaksi Biro Arsitektur dan Desain terhadap Situasi Covid-19
Terjadinya pandemi Covid-19 di seluruh dunia saat ini membawa disrupsi besar di berbagai sektor usaha. Setelah enam bulan pandemi berlangsung, banyak pakar dan peneliti yang masih menyuarakan ketidakpastian akan kondisi mendatang. Salah satu sektor yang tidak luput dari pengaruh Covid-19 tentunya adalah sektor konstruksi dan termasuk di dalamnya para profesional di bidang arsitektur dan desain.
Sebelum pandemi, para arsitek, desainer interior, dan profesional di bidang arsitektur dan desain lainnya sudah terbiasa bekerja dengan melibatkan interaksi, berkumpul dengan sekelompok orang, dan di sejumlah tempat yang berbeda. Sejak adanya penerapan physical distancing untuk menekan penyebaran virus, banyak aspek pekerjaan di bidang desain dan konstruksi menjadi terhambat. Saat ini, yang bisa dilakukan oleh para profesional tentu adalah beradaptasi dengan new normal dan mencari solusi untuk terus berkarya.
Beberapa waktu lalu, Archify melakukan survei singkat dengan sejumlah profesional di bidang arsitektur dan desain tentang pengaruh Covid-19 terhadap bisnis, bagaimana mereka menghadapi situasi ini, serta pandangan mereka terhadap kemungkinan situasi mendatang. Sebagai pembuka, berikut profil bisnis peserta survei yang dijalankan:
Salah satu new normal yang dilakukan oleh kebanyakan biro desain dan perusahaan di berbagai bidang lain adalah work from home atau remote working. Meski tidak dapat dipungkiri, sebagian biro berukuran kecil memang memiliki kapasitas bekerja secara remote sejak awal, perubahan cara bekerja yang dilakukan secara masal tetap berdampak pada proses dan kebiasaan bekerja sehari-hari hampir seluruh biro yang mengikuti survei.
Dari segi bisnis, Covid-19 sedikit banyak memengaruhi hampir semua biro arsitektur dan desain interior yang mengikuti survei. Dampak langsung dapat terlihat pada proyek yang sedang berjalan, khususnya untuk tipologi komersial seperti retail, hotel, dan kantor. Tipologi proyek tersebut juga mengalami penurunan permintaan, mengingat imbauan physical distancing yang berdampak signifikan pada bisnis yang memperoleh untung ketika ramai dikunjungi pelanggan.
Di sisi lain, proyek bertipologi kesehatan terlihat mengalami peningkatan dan wajar bila melihat kurangnya jumlah dan kualitas fasilitas kesehatan baik di Jawa maupun seluruh Indonesia untuk menangani pasien Covid-19. Menariknya, minat dan permintaan proyek bertipologi hunian, pendidikan, dan industri tidak mengalami perubahan signifikan.
Tidak berubahnya minat terhadap proyek hunian, pendidikan, maupun industri dapat dikaitkan dengan cara pandang kebanyakan pelaku bisnis maupun investor, setidaknya di Indonesia, yang melihat Covid-19 sebagai krisis berjangka pendek. Maka itu, dampak paling signifikan memang terlihat pada bisnis dengan investasi jangka pendek seperti retail dan restoran yang juga hanya membutuhkan waktu singkat dalam pengerjaan desain dan konstruksinya. Tidak heran, tipologi seperti industri, pendidikan, kesehatan, juga hunian, tidak terdampak secara signifikan karena merupakan kebutuhan esensial dengan permintaan tinggi sehingga akan tetap mengalami peningkatan ke depannya.
Para profesional di bidang arsitektur dan desain yang mengikuti survei cukup setuju bahwa dampak terhadap bisnis biro yang mereka miliki terasa khususnya pada sisa kalender 2020. Membaca kondisi saat ini, kebanyakan profesional arsitektur dan desain optimis bahwa di tahun mendatang, paling tidak di 2021, bisnis akan mulai kembali normal.
Baca juga: Respons Biro Arsitektur dan Interior di Tengah Pandemik Covid-19