The Tree of Life, Dominasi Kayu pada Hunian
Nama Prinsipal | : | Andy Rahman |
Tim Arsitek | : | Andy Rahman, Muhammad Ubay, Reni Dwi Rahayu |
Lokasi Project | : | Surabaya |
Luas Bangunan | : | 300 m2 |
Luas Area | : | 383 m2 |
Tahun Terbangun | : | 2017 |
Fotografer | : | Mansyur Hasan |
Manufaktur | : | Propan, Mortar Utama, Osram, Ong Cen Kuang |
Deskripsi oleh Andyrahman Architect
Dalam kepercayaan Jawa, pohon memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan. Pohon dilambangkan sebagai kayon (gunungan), intinya adalah pohon hayat atau “pohon kehidupan”, yang menyimbolkan kehidupan di dunia beserta isinya. Dengan pohon, manusia akan hidup lestari. Tanpa pohon, manusia akan musnah.
©Mansyur Hasan
©Mansyur Hasan
Artikel Lainnya: Panbakers 2 – Interior Bergaya Rustic dengan Modern Vintage dan Sentuhan Luxury
Pohon memang menjadi isu yang cukup sensitif dalam pelestarian lingkungan dan keberlangsungan kehidupan di bumi, menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, yang menjaga siklus ketersediaan oksigen di muka bumi serta menyediakan kayu sebagai material desain.
Pohon juga menjadi metafora dalam berarsitektur di wilayah tropis, sehingga yang penting pada sebuah rumah adalah naungan/teduhan atap, sedangkan dinding harus diupayakan agar menjadi dinding yang bisa dilalui cahaya dan udara secara leluasa. Rumah ini didesain dengan kesadaran seperti itu juga, sebagai sebuah naungan yang dilingkupi oleh dinding yang berlubang-lubang (roster).
©Mansyur Hasan
©Mansyur Hasan
Pemilik rumah ini adalah seorang pencinta kayu kelas berat, yang memiliki koleksi barang-barang kayu lama yang dikumpulkannya selama puluhan tahun. Penggunaan kayu memang harus bijak, dan memperhatikan sustainability-nya, agar selalu tersedia sebagai material bangunan. Ini juga berkaitan dengan kontinyuitas penanaman pohon di bumi, yang direalisasikan dengan penanaman pohon-pohon di area rumah ini.
©Mansyur Hasan
©Mansyur Hasan
Artikel Lainnya: The Nest – Memaksimalkan Space dengan Meniadakan Kolom di Tengah Ruangan
Karena merupakan makhluk hidup dan memiliki daya hidup, maka pohon ketika diolah menjadi kayu untuk material bangunan, akan memberi rasa “kehangatan” kepada ruang yang terjadi. Biasanya kayu digunakan untuk mengimbangi munculnya material anorganik yang “dingin” dan seperti beton, baja atau kaca.
©Mansyur Hasan
©Mansyur Hasan
Koleksi benda-benda kayu milik klien merupakan heritage yang tak ternilai harganya, yang melestarikan kayu dan sejarahnya kepada generasi penerus. Perabot kayu yang berkualitas tinggi tersebut menjadi bagian integral dalam desain rumah ini, sekaligus memberikan adanya unsur “sejarah”, mulai kayu baru, kayu lama bahkan fosil kayu purba pun ada (untuk wastafel dan meja ruang keluarga).
Desain rumah ini menggunakan tiga jenis kayu utama yang khas Indonesia, yaitu kayu Ulin, kayu Merbau dan kayu Jati. Kayu ulin dipakai untuk lantai dan untuk bagian depan rumah, yang menunjukkan kekuatan material kayu. Kayu merbau untuk lantai, kayu jati dipakai untuk kusen. Sedangkan kayu pinus bekas peti kemas digunakan untuk menyempurnakan hadirnya kayu dalam desain rumah ini.
©Mansyur Hasan
©Mansyur Hasan
Lihat foto proyek selengkapnya:
https://www.archify.com/project/the-tree-of-life
Lihat profil Andyrahman Architect:
https://www.archify.com/andyrahman-architect
Artikel Lainnya: Bobobox – Hotel Kapsul dengan Kontrol Pod Melalui Aplikasi